"Anj..haus gue,lu duluan aja..gue mau beli minum dulu,nitip kaga?"Ujar Feno yang awal mulanya akan pergi ke tempat praktik,kini akan menjadi pergi ke kantin sebentar membeli minum.Ruang praktik ini biasa disebut gedung D atau bengkel.Tempat dimana semua bahan ajar berada.
"Aelah,jan lama-lama loh,keburu Pak Haris datang ntar..gue beliin donat 2 juga deh.."
"Fran lu?"
"Gue beliin--"ucapan Zafran dipotong sepihak oleh Feno.
"Gue udah tau apa yang mau lu pesen kok tenang aja"cerocos Feno berbangga diri.
"Njir.."ujar Yuna sambil menggelengkan kepalanya dan mengajak Zafran kembali berjalan ke gedung D.
Feno di kantin,saat ini telah membawa kantong plastik berisi 2 donat dan 3 kue putu ayu sambil menunggu es cekeknya jadi.
Sangat tenang.
Ia menoleh sekitarnya hanya ada beberapa murid berada di kantin utama,jamkos mungkin.
"Bu..itu kok ada anak komputer di stand itu,kemana Pak Yan?"tanya Feno mananyakan dimana keberadaan pemilik stand mie ayam itu.
"Oo Pak Yan masih punya hajat dan itu kebetulan di pakai buat pelajaran kewirausahaan Nak Fen.."
"Waduhh beli aja nanti.."celetuk Feno ketika ia memberikan uang kapada ibu kantin.
Saat ia berjalan kearah yang berlawanan dengan stand mie ayam ada sesuatu yang ia tangkap pada pandangannya saat menoleh kebelakang.
"Oi"sapa sosok laki-laki di belakangnya dan spontan ia membalikan badan dengan cepat.
"Ck.."
Feno bersikap santai dengan pandangan yang terkesan meremehkan.Ternyata dugaannya dua bulan lalu itu memang benar.
"Mau cari masalah lagi lo?tch.."Feno berhenti berbicara beberapa detik dan membuang muka merasa tidak habis pikir dengan apa yang menemuinya saat ini.
"Jadi dua bulan lalu emang bener kalo bokap lo yang di kantor guru.."sambungnya sambil meminum es cekeknya.
"Lo belom jawab salam gue loh..hahaha"Raven tertawa kemudian beranjak duduk di salah satu kursi kantin.
"Oiya..mana?temen-temen lo yang sok pahlawan tuh?gue juga mau ketemu yakan..reuni bentar..kan mau ngasih salam"
"Gue heran sama cowok kek lo..kayak kurang kerjaan banget..gue rasa..lo emang kurang perhatian aja"Feno maju dan bertatap muka dengan Raven.
"sampai-sampai nih ya lo cari perhatian ke kita"sambung Feno sebagai sindiran pada lawan bicaranya.
Tanpa basa-basi Raven memukul lurus ke arah depan.Feno kaget sehingga reflek berjingkat seraya menutup wajahnya dengan lengan kirinya.
Bam
Feno mengernyit pukulan tidak terasa.Ia melihat tangan Raven yang dicekal,detik berikutnya pandangannya berubah pada orang yang mencekal tangan yang posisinya di belakangnya.
Feno menoleh dan tertawa keras sambil berdiri seperti semula.Di lain sisi Alfredo memandangnya datar dan menghempaskan tangan Raven setelah mencekalnya dengan tenaga yang kuat.
"Cih,diem anj"Alfredo geram pada tawa Feno.Untung saja ia kebetulan ada disana sehingga pukulan itu tidak sampai menimbulkan sesuatu yang buruk.
"nice,pahlawan yang ditunggu udah dateng sendiri.."Raven berdiri dari tempat duduknya dan maju di hadapan Alfredo.
"Mundur lo..urusannya sama gue belum oy"Feno menyerobot diantara Raven dan Alfredo mendorong Raven sedikit melangkah mundur setelah melempar bungkus es-nya ke tempat sampah.
"Apa lo?sini...maju aja..lo tuh cuman anak bawangnya Alfredo..apalagi Yunara!cuman jadi jalang diantara kalian"Raven memprovokasi Feno dengan mendorongnya balik.
Feno melayangkan pukulan yang mengenai Raven atas apa yang Raven ucapkan.Sangat emosi suasana hati Feno hingga sedikit terbawa amarahnya.Raven juga tidak diam saja.Ia juga melayangkan pukulan balasan pada Feno.
Sebelum pukulan Raven sampai pada Feno,Alfredo terlebih dahulu menendang perut Raven hingga ia jatuh tersungkur memegang perutnya.
Orang-orang penjaga stand di kantin hanya diam terpaku melihat keributan yang terjadi.Hanya ada penjaga stand dan kelas komputer di kantin.
Awalnya mereka hanya mendengarkan saja karena mereka pikir juga hanya saling mengobrol namun saat terjadi suara dencitan kursi saat ada murid yang sudah tersungkur mereka tertegun dan kaget.
"Waduhh..baku hantam"
"Loh bukannya itu Kak Alfredo?ekspresinya..takutt woe"
"Iya woi keknya yang dua itu marah!"
"Tapi gue ga pernah lihat yang di lantai.."
"Ganteng anjir"
"Untung Bu Riska masih ke kantor,kalau tau ini kan gawat disininya,omg"
Setelah menendang Raven,Alfredo pergi dan diam,menarik kerah seragam bagian belakang Feno menyeretnya pergi dari sana.
Feno diam,pada awal dirinya merasa marah namun setelah kejadian tadi ia sedikit bingung.
Perasaannya berubah atau amarahnya hilang sekejap karena kaget atas reaksi Alfredo yang sangat mencengangkan dengan keras menendang Raven.
Diluar dugaannya.
"Oe bang..k-keren tendangannya..tutor hehe"Feno mencoba memecah atmosfer hening yang terjadi.
Alfredo berhenti dan mengambil nafas kemudian ia hembuskan dan melepas kerah seragam Feno.
"Ayo ke piket sama gue..minta surat ijin masuk kelas"
"satu dong tuh donat..daritadi lo bawa terus co"sambung Alfredo saat melihat kantong berisi jajan di tangan Feno.
"OoOOO nih..Yuna sama Zafran si ini"
"Duh kelewatan tadi gue,alamat ketemu Bu Siti"
Alfredo mengucapkannya dengan santai padahal ia bisa saja dipanggil menemui guru BK kesayangan semua murid SMK GARUDA SATU namun dia memang tidak keberatan karena dirinya salah juga.Mereka berdua kemudian berlenggang ke ruang piket.
Tbc.
---
Revisi Done🖑
2/5/23
KAMU SEDANG MEMBACA
UJUNG DARI PERSAHABATAN
Teen FictionCerita anak sekolah dengan genre slice of life bercerita seputar keseharian dan yang terjadi disekitar mereka menyangkut persahabatan kekeluargaan dan konflik-konflik ringan haha [Cerita ringan🏳] Damar Alfredo Bagas Romeo Dafa Zafran Feno Yuna So h...