"SURYA!!!"
Semua yang ada di kelas langsung mengalihkan perhatian mereka ke arah suara yang berasal dari depan pintu kelas.
Seorang pria terlihat memasuki kelas mereka seraya berlari di susul oleh seorang murid perempuan di belakangnya.
"Sorry Stell. Gue nggak sengaja. Sumpah beneran gue," ucap Surya.
"Bacot anjir. Gara-gara lo baju gue kesiram sama air minum kan," ucap Stella.
"Demi Tuhan gue nggak sengaja Stell. Gue tadi dikejar sama Pak Agus gara-gara nggak mau bantuin dia," ucap Surya.
"Bodoh ah. Kesel gue sama lo. Masih pagi juga," ucap Stella.
"Maaf dong Stell." Surya berjalan menghampiri Stella yang sudah duduk di kursinya. "Gue nggak sengaja beneran. Sumpah demi Tuhan," ucap Surya.
"Nggak lo nggak si Azka sama aja. Hobi banget nyari masalah sama gue," ucap Stella.
"Eh apa nih kok aing dibawa-bawa?" Azka menolehkan kepalanya ke arah Stella. "Apa ada apa ini?" ucap Azka.
"Lo berdua itu sama aja. Kayaknya emang kalian satu circle itu tukang nyari masalah ya?" ucap Stella.
"Eits. Kita nggak pernah nyari masalah sama orang. Ada juga orang yang sering nyari masalah sama kita," ucap Zico.
"Bodo," ucap Stella ketus.
"Ya udah sebagai gantinya ntar istirahat gue traktir dah sepuas lo. Gimana?" ucap Surya.
"Nggak usah mau Stell! Penyogokan itu!" teriak Angkasa.
"Diem lo anjir. Nggak usah jadi kompor," ucap Surya.
"Nggak usah mau Stell. Pasti dia ada maunya itu traktir lo," ucap Angkasa.
"Untung lo Ketua gue. Kalau bukan udah gue ajakin bye one lo di sini," ucap Surya.
"Si paling PD. Emang lo berani ngelawan Angkasa sekalipun dia bukan Ketua geng?" ucap Aksa.
"Enggak sih," ucap Surya tertawa kecil.
"Sekali pukul juga pingsan lo," ucap Aksa.
"Lagi juga lo. Kemarin Azka sekarang lo. Hobi amat gangguin si Stella. Awas nanti suka lo berdua sama dia," ucap Zico.
"Oh tidak. Neng Chantika always in my heart. Nggak akan terganti," ucap Azka dengan bangganya.
"Gaya lo Bambang. Gue tikung juga nangis lo," ucap Angkasa.
"Jangan gitu dong brother. Lo kan banyak tuh yang suka. Masa punya temen sendiri juga di embat," ucap Azka.
"Udah gue bilang kan? Gue itu suka sama cewek yang nggak suka sama gue," ucap Angkasa.
"Zian contohnya?" sahut Aksa.
"Nggak dia juga. Lagian juga gue ogah suka sama dia," ucap Angkasa.
"Yakin lo?" ucap Aksa.
"Yakinlah. Emang kenapa?" ucap Angkasa.
"Biasanya yang sering ngomong kayak gitu kebanyakan kemakan sama omongannya sendiri," sahut Langit yang sejak tadi diam.
"Enggaklah. Masih banyak cewek di luar sana selain dia," ucap Angkasa.
"Tapi semuanya suka sama lo. Kan lo sukanya sama cewek yang nggak suka sama lo," ucap Aksa.
"Intinya bukan dia," ucap Angkasa.
"Stell sorry dong. Gue beneran nggak sengaja. Janji gue traktir nanti istirahat. Atau nanti sebagai gantinya gue ajakin jalan dah," ucap Surya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA || END
Teen FictionAngkasa Putra Danadyaksa adalah satu nama yang wajib di hindari jika ingin hidup aman di SMA Antariksa. Murid laki-laki paling pembangkang serta keras kepala. Menyukai kebebasan dan tidak suka di atur-atur. Menjadi Ketua dari geng Arvegaz membuat d...