"ZIAN!"
Gadis bernama Zian ini langsung menghentikan langkahnya saat mendengar satu suara yang memanggilnya dari arah belakang.
Tatapannya berubah menjadi malas saat menatap orang yang sedang berjalan menghampiri dirinya saat ini.
"Apa lagi? Gue ada salah lagi sama lo?" tanya Zian.
"Lo ngapain tadi di kantin?" tanya Salsha balik.
"Pertanyaan lo nggak bermutu banget perasaan segala nanyain gue ngapain di kantin," ucap Zian.
"Jawab aja sih. Nggak mungkin lo lupa sama kejadian di kantin tadi," ucap Salsha.
"Ya gue di kantin lah istirahat. Emang ada kejadian apa lagi?" ucap Zian.
"Angkasa?" tanya Salsha.
"Oh soal itu," ucap Zian.
"Lo fikir tentang apa?" ucap Salsha.
"Lagi lo segala ribet banget bertele-tele. Bukan langsung ke inti aja," ucap Zian.
"Berisik. Ngapain lo meluk-meluk dia?" ucap Salsha.
"Dih gue juga ogah meluk dia," ucap Zian.
"Lah itu buktinya apaan?" tanya Salsha.
"Gue jelasin juga ujung-ujungnya lo pasti nggak bakalan percaya sama gue. Jamin gue," jawab Zian.
"Lo sengaja kan? Lo fikir gue nggak tau?" ucap Salsha.
"Idih sengaja lo bilang? Ogah kali. Gue kesandung sama kaki orang," ucap Zian.
"Cewek modelan kayak lo aja. Udah ketebak," ucap Salsha.
"Lagian buat apa juga gue sengaja meluk dia. Nggak ada untungnya sama gue," ucap Zian.
"Barangkali aja lo mau caper sama dia. Iya kan? Lo caper kan sama dia?" ucap Salsha.
"Nggak kebalik?" ucap Zian.
"Maksud lo?" tanya Salsha.
"Ada baiknya kalau mau ngatain orang itu sekalian bawa kaca jadi bisa ngaca sekalian. Ngatain orang caper dianya sendiri lebih dari caper," ucap Zian menohok.
"Nggak usah sok tau deh soal gue. Lo nggak kenal siapa gue juga. Norak banget segala sok tau," ucap Salsha.
"Yang mau kenal sama lo juga siapa kali. Gue sih ogah ya kenal sama orang kayak lo," ucap Zian.
"Kok lo makin ke sini makin nyolot ya?" ucap Salsha.
"Maaf-maaf aja nih ya? Gue bukannya nyolot sama lo. Gue cuma membela diri gue. Lagian lo nggak ada topik lain yang bisa di bahas? Dunia lo tentang Angkasa doang?" ucap Zian.
"Bukan urusan lo," ucap Salsha.
"Yang bilang urusan gue juga siapa. Udah ah gue lagi males debat sama lo. Tiap hari debat sama gue cuma karna masalah Angkasa doang," ucap Zian lalu pergi meninggalkan Salsha.
Salsha memutar balik badannya menatap kepergian Zian dengan tatapan kesalnya.
******
"SURYA BALIKIN MINUM GUE!!"
"BUAT GUE AJA STELL!! HITUNG-HITUNG SEDEKAH!!"
Semua mata yang ada di parkiran kini tertuju pada seorang murid laki-laki yang tampak sedang berlari ke arah parkiran di susul oleh seorang murid perempuan di belakangnya.
"Nggak modal amat sih lo jadi cowok," ucap Stella berjalan menghampiri Surya.
"Gue mager ke kantin. Berhubung hari ini lo lagi baik hati jadi ya udah," ucap Surya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA || END
Fiksi RemajaAngkasa Putra Danadyaksa adalah satu nama yang wajib di hindari jika ingin hidup aman di SMA Antariksa. Murid laki-laki paling pembangkang serta keras kepala. Menyukai kebebasan dan tidak suka di atur-atur. Menjadi Ketua dari geng Arvegaz membuat d...