04. TAWURAN ANTAR 2 GENG

811 15 0
                                    

Jam sekolah sudah berakhir 5 menit yang lalu. Zian yang pada saat itu sedang berjalan keluar seketika kaget saat ada satu tangan yang menghentikan langkahnya.

Kepalanya menoleh ke arah pemilik tangan tersebut dengan alis yang terangkat sebelah.

"Kenapa Kak?" tanya Zian.

"Lo ada masalah apa sama Angkasa?" tanya Salsha.

"Hah? Masalah? Maksudnya?" tanya Zian tidak mengerti.

"Harus banget gue jelasin dari awal?" ucap Salsha.

"Gue nggak ngerti lo ngomong apaan Kak. Gimana gue mau jawab juga," ucap Zian.

"Soal yang di kantin tadi," ucap Salsha.

"Oh soal itu. Kenapa?" ucap Zian.

"Iya lo ada masalah apaan sama dia sampe dia gituin lo?" tanya Salsha.

"Ceritanya panjang Kak. Nggak mungkin kan gue jelasin juga dari awal?" ucap Zian.

"Tinggal cerita aja apa susahnya sih? Mahal banget suara lo?" ucap Salsha.

"Bukan suara gue yang mahal. Tapi waktu gue yang mahal harus terbuang sia-sia kalau bahas soal itu," ucap Zian.

"Nggak usah banyak bacot. Inti ceritanya aja," ucap Salsha.

"Kemarin malam tuh cowok hampir aja nabrak gue di jalan gara-gara bawa motor ugal-ugalan. Tapi anehnya dia malah nyuruh gue minta maaf sama dia," ucap Zian.

"Pasti dia ada sebab nyuruh lo minta maaf sama dia. Dan gue denger dari temennya dia hampir aja ketangkep sama polisi gara-gara lo menghalangi jalannya," ucap Salsha.

"Nah itu. Salah sendiri nyari masalah sama polisi eh malah gue yang di salahin. Gue nggak tau apa-apa Kak," ucap Zian.

"Saran gue sebaiknya lo minta maaf aja deh sama dia," ucap Salsha.

Zian menaikkan sebelah alisnya mendengar penuturan dari Salsha. "Gue? Minta maaf sama dia? Cuma gara-gara soal itu? Nggak salah?" ucap Zian.

"Lo masih anak baru kok udah nyolot ya?" ucap Salsha.

"Mohon maaf banget nih ya Kak? Gue sama sekali nggak nyolot. Gue cuma nggak habis fikir aja gitu. Dia yang hampir aja ngebuat gue ketabrak malah gue yang di suruh minta maaf," ucap Zian.

"Apa susahnya sih minta maaf doang? Lo mau masalah ini makin panjang?" ucap Salsha.

"Lo siapanya dia? Pacar ya Kak?" tanya Zian.

"Siapa gue buat dia bukan urusan lo," ucap Salsha.

"Kalau gue liat-liat kayaknya lo pacar dia sih," ucap Zian.

"Gue bilang itu bukan urusan lo," ucap Salsha.

"Kalau gitu mau atau enggaknya gue minta maaf sama dia juga bukan urusan lo. Dah ah gue mau cabut. Waktu gue terbuang sia-sia cuma karna bahas masalah ini," ucap Zian.

Gadis itu melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Salsha di sana.

"Sebaiknya lo hati-hati aja sama Angkasa," ucap Salsha.

Zian menghentikan langkahnya lalu memutar balik badannya menghadap Salsha.

"Hati-hati? Buat apa?" tanya Zian.

"Lo belum tau gimana Angkasa kalau udah bertindak. Nggak perduli cewek ataupun cowok," ucap Salsha.

"Lo fikir gue perduli? Enggak sama sekali. Selagi gue sama dia masih sama-sama manusia nggak ada yang perlu gue takutin Kak. Sekalipun dia Ketua geng dan anak donatur sekolah," ucap Zian.

ANGKASA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang