Zian yang pada saat itu baru saja menutup pintu lokernya terlonjak kaget saat melihat seorang gadis bersandar di salah satu pintu loker sedang menatapnya datar.
"Kenapa lo? Abis ngeliat setan?" ucap Salsha.
"Lagian lo ngagetin aja taunya Kak," ucap Zian.
"Alay," ucap Salsha.
"Ada apa? Gue ada salah sama lo?" tanya Zian.
"Ngapain tadi lo nyamperin Angkasa ke kelasnya?" tanya Salsha balik.
"Urusannya sama lo apa ya Kak?" tanya Zian lagi.
"Gue nanya lo kenapa lo malah nanya balik," ucap Salsha.
"Iya lagian juga emang kenapa kalau gue nyamperin dia ke kelasnya?" tanya Zian, lagi.
"Tinggal jawab aja sih. Apa susahnya coba? Berbelit-belit banget," ucap Salsha.
"Gue datengin tuh anak juga karna ada urusan sama dia. Kalau enggak sih ogah juga gue nyamperin dia," ucap Zian.
"Urusan apa lo? Bukannya lo sama dia lagi musuhan?" tanya Salsha.
"Iya emang gue lagi musuhan sama tuh anak," jawab Zian.
"Terus ada keperluan apa lo ke kelas dia?" tanya Salsha.
"Lo temennya kan Kak?" tanya Zian balik.
"Terus?" ucap Salsha.
"Tolong bilangin deh sama temen lo itu stop gangguin gue. Nggak bosen gangguin gue terus? Tadi pagi itu gue nyamperin dia karna dia nyoret-nyoret loker gue pake cat. Segala masukkin sampah lagi," ucap Zian.
"Dia nggak bakalan gangguin lo kalau lo nggak ada salah sama dia. Angkasa itu tipikal orang yang nggak akan ngusik kalau dia nggak terusik," ucap Salsha.
"Temen lo gue rasa sinting kali ya? Cuma gara-gara masalah seminggu yang lalu sampe sekarang di perpanjang? Padahal gue korbannya yang hampir ketabrak," ucap Zian.
"Lagian lo apa susahnya sih cuma minta maaf doang sama dia? Mahal banget suara lo?" tanya Salsha.
"Dih sorry sorry aja nih ya Kak? Sampe kapan pun gue nggak bakalan minta maaf sama dia. Dia yang salah hampir bikin gue celaka masa harus gue yang minta maaf. Sinting lo berdua," ucap Zian.
"Tapi gara-gara lo juga dia hampir ketangkep polisi," ucap Salsha.
"Salah sendiri ugal-ugalan di jalan. Giliran dikejar-kejar polisi panik sampe hampir nabrak orang," ucap Zian.
"Lo kok makin kemari makin nyolot ya gue liat?" ucap Salsha.
"Maaf aja nih ya? Gue sama sekali nggak nyolot yang kayak lo bilang. Di sini gue membela diri gue yang sama sekali nggak bermasalah," ucap Zian.
"Pantesan aja Angkasa dendam banget sama lo. Sifat lo nyolot kayak gini sama dia," ucap Zian.
"Nih gue kasih tau aja ya sama lo. Sekalipun dia Ketua geng, anak donatur sekolah pun gue nggak bakalan tunduk dan takut sama dia. Enak aja. Siapa dia siapa gue. Bapak gue juga bukan," ucap Zian.
"Wah nyari masalah lo." Salsha berjalan mendekati Zian lalu menepuk-nepuk seragam Zian. "Gue kasih tau aja sih sama lo. Hati-hati sama Angkasa. Dia nggak bakalan berhenti sebelum dapetin apa yang dia mau dari lo," ucap Salsha.
"Terus lo fikir gue takut gitu? Ancaman lo basi tau nggak. Gue bahkan pernah dapet ancaman yang lebih parah dari ini." Zian menyingkirkan tangan Salsha dari seragamnya lalu membenarkan kerah baju Salsha. "Lo bilang sama temen lo itu terserah dia mau ngapain. Gue nggak perduli," ucap Zian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA || END
Novela JuvenilAngkasa Putra Danadyaksa adalah satu nama yang wajib di hindari jika ingin hidup aman di SMA Antariksa. Murid laki-laki paling pembangkang serta keras kepala. Menyukai kebebasan dan tidak suka di atur-atur. Menjadi Ketua dari geng Arvegaz membuat d...