Zian yang saat itu sedang berjalan akan menyusul Zaki di parkiran langkahnya harus terhenti saat satu tangan berhasil menahan pergerakannya.
Dia menolehkan kepalanya ke arah orang yang baru saja menahan pergelangan tangannya.
"Apa lagi salah gue kali ini sama lo?" tanya Zian.
"Udah berapa kali gue bilangin sama lo jauhin Angkasa dan jangan deket-deket sama dia," ucap Salsha.
"Sinting lo ya? Yang deketin dia juga siapa?" ucap Zian.
"Terus pulang bareng bahkan sampe berangkat bareng itu apaan?" tanya Salsha.
"Oh jadi lo mempermasalahkan soal itu?" tanya Zian balik.
"Lo fikir gue lagi bahas soal apa?" ucap Salsha.
"Hidup lo itu selalu tentang Kak Angkasa terus apa gimana sih Kak?" tanya Zian.
"Maksud lo apa?" tanya Salsha balik.
"Iya lo aneh. Ngakunya temen Kak Angkasa tapi terlalu ribet sama urusan dia," jawab Zian.
"Hak gue dong. Kenapa lo yang sewot?" ucap Salsha.
"Gue nggak sewot. Kasian aja gue sama Kak Angkasa punya temen modelan kayak lo," ucap Zian.
"Udah sih tinggal jawab aja pertanyaan gue tadi. Nggak usah ribet," ucap Salsha.
"Emang kalau gue jelasin sama lo itu bakalan bikin lo percaya? Enggak kan? Percuma aja," ucap Zian.
"Hidup lo ribet amat sih. Tinggal jawab doang susah amat kayaknya," ucap Salsha.
"Oke gue jelasin. Terserah lo mau percaya atau enggak sama gue. Semalam gue pulang bareng sama Kak Angkasa itu karna dia yang ngajakin gue. Dan tadi pagi gue berangkat sama dia juga karna ketemu di jalan," jelas Zian.
"Tunggu-tunggu. Angkasa ngajak lo pulang bareng? Nggak salah?" tanya Salsha.
"Tuh kan bener dugaan gue. Lo nggak bakalan percaya sekalipun udah gue jelasin panjang lebar juga," ucap Zian.
"Sejarah yang gue tau ya? Angkasa itu nggak pernah ngajakin cewek pulang bareng," ucap Salsha.
"Iya karna lo yang keseringan minta pulang bareng sama dia. Iya kan?" ucap Zian.
"Lah? Suka-suka gue dong. Lagian Angkasa kan temen gue," ucap Salsha.
"Itu berarti suka-suka Kak Angkasa juga mau ngajak pulang siapa. Nggak ada urusannya sama lo," ucap Zian.
"Udah pernah gue bilangin kan sama lo jangan deket-deket sama circle-nya Angkasa," ucap Salsha.
"Kenapa? Lo takut kalau temen-temen Kak Angkasa lebih pro ke gue di bandingkan lo?" tanya Zian.
"Zaki lo deketin, Samuel juga lo deketin. Besok-besok siapa lagi yang lo deketin? Anak-anak Arvegaz?" ucap Salsha.
"Gue? Deketin Kak Zaki sama Kak Samuel? Hey bangun Mbak. Bahkan lo bisa liat sendiri kan siapa yang datengin gue duluan? Gue itu bukan lo yang selalu nempel-nempel sama Kak Angkasa," ucap Zian.
"Jaga ucapan lo," ucap Salsha.
"Lah gue ngomong sesuai fakta yang gue liat loh bukan ngarang," ucap Zian.
"Gue kasih tau sama lo ya? Lo bisa aja dapetin perhatian temen-temen Angkasa. Tapi lo jangan harap bisa dapetin perhatian dari Angkasa," ucap Salsha.
"Nggak mengharap dapet perhatian dari dia. Nggak ada untungnya sama gue. Udah ah gue mau cabut. Kak Zaki udah nungguin gue," ucap Zian lalu pergi meninggalkan Salsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA || END
Teen FictionAngkasa Putra Danadyaksa adalah satu nama yang wajib di hindari jika ingin hidup aman di SMA Antariksa. Murid laki-laki paling pembangkang serta keras kepala. Menyukai kebebasan dan tidak suka di atur-atur. Menjadi Ketua dari geng Arvegaz membuat d...