Seperti biasa. Saat ini kelas XII IPA-2 sudah ramai di penuhi oleh murid-murid. Tak terkecuali Angkasa beserta teman-temannya yang juga sudah berada di dalam kelas.
Biasanya mereka akan berkumpul terlebih dahulu di parkiran maupun di kantin sebelum bel berbunyi. Namun hari ini mereka memutuskan untuk langsung masuk ke dalam kelas.
"Anak-anak kelas pada kenapa anjir?" ucap Azka.
"Emang kenapa?" tanya Zico balik.
"Kayaknya aneh gitu mandang kita," jawab Azka.
"Lah kan emang lo aneh Ka. Makanya mereka gitu," ucap Zico.
"Bukan gitu maksud gue bego," ucap Azka memukul lengan Zico.
"Tapi iya sih. Kayak pada kaget gitu liat kita udah ada di dalam kelas," ucap Aksa.
"Ya jelas kagetlah. Kan biasanya kita nongkrong dulu di parkiran atau kantin. Begitu bel baru masuk," ucap Angkasa.
"Lah iya anjir gue baru sadar," ucap Azka.
"Gue tau nih apa yang lagi mereka fikirin soal kita," ucap Surya.
"Apaan?" tanya Angkasa.
"Angkasa sama temen-temennya lagi kesambet apaan jam segini udah nangkring di kelas," ucap Surya.
"Kayaknya bakalan masuk list catatan bersejarah Angkasa udah nge-time di kelas jam segini," ucap Zico.
"Zian ngomel kalau gue nggak langsung masuk kelas," ucap Angkasa.
"Mampus," ucap Langit yang sejak tadi diam.
"Dia tau gue itu nggak pernah langsung masuk kelas. Kemarin gue kena omel habis-habisan sama dia anjir," ucap Angkasa.
"Gimana damagenya di marahin sama Nyonya?" tanya Azka.
"Omelan Buk Wati sampe kalah di buat sama dia. Mau gue balas ntar dia malah makin ngomel sama gue. Ya udah gue diemin aja," jawab Angkasa.
"Lo itu bukan males," ucap Langit.
"Terus apa Lang?" tanya Azka.
"Tapi takut sama Zian," jawab Langit.
"Tampang garang, jabatan Ketua geng, galak, judes, tegas, bengis, kejam. Eh giliran sama Zian kayak anak ayam sama induk ayam," ucap Surya tertawa kecil.
"Sialan lo Sur. Bisa-bisanya lo nistain Ketua lo sendiri. Kurang ajar emang," ucap Aksa.
"Fakta Bro. Lo juga pada tau kan?" ucap Surya.
"Lo kenapa takut banget liat Zian marah? Padahal lo kalau lagi marah kayak orang kesetanan," ucap Aksa.
"Gue nggak tau anjir. Kayak apa ya? Lain aja gitu suasananya kalau liat dia marah," ucap Angkasa.
"Gue ingat banget kemarin di markas Angkasa kena jewer sama Zian sampe di ketawain sama anak-anak yang lain," ucap Azka.
"Itu lo kenapa emangnya sampe kena jewer sama Zian?" tanya Zico.
"Gue ngagetin dia. Ya udah dia marah makanya jewer gue," jawab Angkasa.
"Muka lo lucu," ucap Langit.
"Berasa kayak lagi liat emak ngomelin anaknya," ucap Zico.
"Eh ayang Stella," ucap Surya.
Stella yang baru saja tiba di dalam kelas langsung menolehkan kepalanya ke arah meja Angkasa.
"Lo bilang apa tadi Sur?" tanya Stella.
"Ayang Stella," jawab Surya.
"Gue lempar lo pake sepatu gue beneran," ucap Stella.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA || END
Teen FictionAngkasa Putra Danadyaksa adalah satu nama yang wajib di hindari jika ingin hidup aman di SMA Antariksa. Murid laki-laki paling pembangkang serta keras kepala. Menyukai kebebasan dan tidak suka di atur-atur. Menjadi Ketua dari geng Arvegaz membuat d...