60. DASAR CENGENG

261 3 1
                                    

Saat Zian baru saja membuka pintu lokernya, dia di buat terkejut saat melihat banyaknya sampah yang tiba-tiba saja keluar dari dalam lokernya.

Tak hanya sampah. Bahkan ada beberapa kertas yang bertuliskan kata-kata tidak pantas bahkan menghina dirinya.

Kertas 1
Lo itu nggak cocok sama Angkasa. Dari segi mana pun lo nggak sebanding sama dia.

Kertas 2
Di bandingkan lo masih menang Salsha kemana-mana lah. Dia cantik, ideal, body goals. Sedangkan lo? Di bawah rata-rata aja bangga uppss.

Kertas 3
Udahlah putusin aja Angkasa. Kalian itu kayak langit sama bumi. Iya Angkasa yang jadi langitnya sedangkan lo buminya.

Kertas 4
Lo pacaran sama Angkasa cuma ngejar harta dan statusnya kan? Ketebak banget.

Kertas 5
Kampungan.

Kertas 6
LO ITU NGGAK COCOK SAMA ANGKASA!!

Umpatan demi umpatan sudah di baca oleh Zian melalui surat tersebut. Dia menghela nafasnya perlahan lalu berjongkok dengan niat untuk mengutip sampah-sampah tersebut.

Bahkan saat ini banyak murid-murid yang sedang memperhatikan dirinya. Tak sedikit juga yang terlihat sedang membicarakan dirinya.

"Eh cewek caper."

Zian melirik sesaat ke arah orang tersebut lalu kembali fokus dengan pekerjaannya. Dia hanya tidak ingin mencari keributan dengan gadis yang ada di depannya ini.

"Kok mungutin sampah sih? Pacarnya Angkasa sekarang jadi tukang pungut ya? Kasian banget sih," ucap Verronica.

Karna tak mendapat respon apa pun dari Zian, gadis tersebut dengan sengaja membuang sampah yang ada di tangannya tepat mengenai kepala Zian.

"Eh sorry. Gue nggak sengaja. Gue fikir tadi tong sampah," ucap Verronica.

Zian menggenggam kedua tangannya dengan erat guna untuk menahan emosinya.

"Zian? Lo ngapain?"

Zian menolehkan kepalanya ke arah orang yang baru saja menegur dirinya.

"Astaga Zian. Siapa yang udah ngelakuin ini sama lo?" ucap Jihan yang langsung membantu Zian.

"Gue juga nggak tau Han," ucap Zian.

"Wow ada temennya. Duh cocok deh kayaknya lo berdua jadi tukang pungut sampah," ucap Verronica.

Pandangan Chantika langsung beralih menatap Verronica yang sedang memainkan kuku-kuku jarinya.

"Heh Annabelle. Ini kerjaan lo kan? Ngaku lo," ucap Chantika.

"Sorry? Tadi lo bilang gue apa?" tanya Verronica.

"Annabelle. Kenapa? Mau marah lo?" ucap Chantika.

ANGKASA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang