54. FIRST MEET BOY & SAFIRA

285 2 0
                                    

"ZIAN AWAS!!"

Tepat pada saat seorang murid laki-laki menarik Zian, sebuah pot jatuh tepat di mana Zian berjalan.

Zian yang kaget dengan tarikan orang tersebut mengerjapkan matanya selama beberapa kali.

"Lo nggak apa-apa?" tanya Devan.

Zian menolehkan kepalanya ke arah Devan lalu menggelengkan kepalanya.

"Sorry kalau gue ngagetin lo," ucap Devan.

"Eh enggak kok Kak. Malahan gue mau ngucapin makasih sama lo," ucap Zian.

Devan menaikkan sebelah alisnya menatap Zian. "Kak? Lo manggil gue sebutan apa tadi? Kakak?" tanya Devan.

"Iya Kak. Emang kenapa? Salah ya?" ucap Zian.

Devan tertawa kecil mendengar ucapan Zian. "Nggak usah panggil gue Kakak. Gue seangkatan sama lo. Kelas XI kan?" ucap Devan.

"Eh?" ucap Zian.

"Iya gue kelas XI. Nama gue Devan. Seangkatan sama lo," ucap Devan.

"Maaf gue nggak tau kalau lo seangkatan sama gue," ucap Zian.

"Sans aja," ucap Devan.

"Tapi dari mana lo tau nama gue? Kan--kita nggak pernah tegur sapa," ucap Zian.

"Lo kan pacarnya Bg Angkasa dan Bg Angkasa itu Ketua gue. Jelaslah gue tau," ucap Devan.

Zian melirik ke arah jaket yang di kenakan oleh Devan. Terukir jelas lambang Arvegaz di bagian dada sebelah kanan jaket tersebut.

"Maaf gue nggak merhatiin jaket yang lo pake," ucap Zian.

Devan mendongakkan kepalanya ke arah lantai atas. "Aneh. Padahal udah nggak ada siapa pun di sekolah," ucap Devan.

"Gue juga nggak tau. Mungkin kalau nggak ada lo kayaknya tuh pot bakalan kena pas di kepala gue," ucap Zian.

Devan kembali menatap Zian dengan satu tangan berada di kantongnya. "Lo sama Bg Angkasa belum go public kan?" tanya Devan.

"Belum Dev. Belum ada yang tau soal hubungan kita," jawab Zian.

"Sedikit mencurigakan. Lo lagi bermasalah sama siapa?" ucap Devan.

"Sama Verronica," ucap Zian.

"Oh Verronica itu," ucap Devan.

"Dia duluan juga yang mulai," ucap Zian.

"Maybe ini kerjaan orang yang iri sama lo," ucap Devan.

"Biarin aja deh Dev. Anak-anak sini kan emang sinis sama gue semenjak gue deket sama Kak Angkasa," ucap Zian.

"Iya iri. Karena nggak ada satu pun cewek yang bisa deket sama circle-nya Bg Angkasa. Kecuali Salsha," ucap Devan.

"Karna dia temennya Kak Angkasa makanya dia bisa deket," ucap Zian.

"Tapi status lo di atas Salsha. Lo pacarnya sedangkan dia temennya," ucap Devan.

"Temen tapi terlalu ikut campur," ucap Zian.

Devan tertawa kecil mendengar ucapan Zian. "Lo mau keluar kan?" tanya Devan.

"Iya gue mau keluar," jawab Zian.

"Barengan aja. Takutnya malah ada lagi kejadian kayak gini," ucap Devan.

"Ya udah boleh," ucap Zian.

*******

"Zian mana? Nggak barengan lo sama dia?" tanya Zico.

"Tadi katanya dia di panggil sama Pak Haris ke ruang guru," jawab Angkasa.

ANGKASA || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang