"ZIAN AWAS!!!"
Zian terlonjak kaget saat ada seseorang yang dengan tiba-tiba menarik dirinya menjauh dari posisinya berjalan.
Bahkan netra pendengarannya mendengar ada suara benda yang terjatuh tepat di mana dirinya berdiri.
Tubuhnya menegang saat menyadari bahwa dirinya saat ini sedang berada di pelukan seseorang. Wangi ini. Zian tak pernah mengenali wangi ini. Bukan wangi Angkasa.
Sebab dia kenal betul wangi dari laki-laki tersebut. Perlahan dia mencoba mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa orang ini.
Tepat pada saat dirinya mendongak, pandangannya langsung bertemu dengan laki-laki tersebut yang juga sedang memandangnya dengan tatapan dalam. Entah apa arti tatapan itu Zian sendiri juga tidak tau.
"Zian?" panggil Zaki.
Zian mengerjapkan matanya selama beberapa kali untuk memastikan bahwa dirinya sedang tidak salah lihat saat ini.
"Zian?" panggil Zaki sekali lagi.
Menyadari jika dirinya masih berada di pelukan Zaki, dengan segera dia langsung menjauhkan dirinya dari laki-laki tersebut.
"Eh maaf Kak," ucap Zian.
"Nggak usah minta maaf. Lo nggak salah," ucap Zaki.
Laki-laki tersebut mengedarkan pandangannya ke arah benda yang baru saja terjatuh. Dahinya mengerut saat melihat sebuah pot bunga yang sudah pecah dan hancur.
Zian yang menyadari ke mana arah pandang Zaki mencoba untuk melihat apa yang sudah menarik perhatian pria tersebut.
Matanya mendelik saat melihat sebuah pot yang terjatuh tepat di mana dirinya berdiri.
"Pot bunga? Dari mana?" ucap Zian.
Zaki menghela nafasnya perlahan. "Ada orang yang pengen lo celaka," ucap Zaki.
"Yang pengen gue celaka?" ucap Zian.
Zaki mendongakkan kepalanya menatap ke atas lalu kembali menatap Zian. "Ada yang sengaja jatuhin pot ini. Karna nggak mungkin aja pot bunga jatuh sendiri," ucap Zaki.
"Tapi--siapa?" ucap Zian.
"Lo pernah bermasalah sama seseorang di sini?" tanya Zaki.
"Nggak ada sih Kak. Gue baik-baik aja sama anak-anak sini," jawab Zian.
"Berarti ada orang yang nggak suka sama lo dan pengen nyelakain lo," ucap Zaki.
"Perasaan gue nggak pernah macem-macem deh di sekolah. Nggak pernah nyari masalah juga. Tapi kenapa sekarang malah ada?" ucap Zian.
"Terkadang ada seseorang yang membenci kita tanpa alasan jelas," ucap Zaki.
"Kurang kerjaan banget. Eh tapi--makasih banget ya Kak? Udah nolongin gue," ucap Zian.
"Iya sama-sama," ucap Zaki.
"Kak Zaki baru mau pulang?" tanya Zian.
"Iya gue mau pulang. Lo sendiri?" ucap Zaki.
"Gue juga baru mau keluar. Tadi ada urusan sebentar sama Buk Rere," ucap Zian.
"Pulang sama siapa? Mau bareng sama gue?" tanya Zaki.
"Itu gue pulang sama---"
"Zian pulang sama gue"
Zian sedikit kaget saat ada seseorang yang tiba-tiba saja datang bahkan merangkulnya saat ini. Sedangkan tatapan Zaki yang awalnya biasa saja berubah menjadi datar karna kedatangan orang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA || END
Novela JuvenilAngkasa Putra Danadyaksa adalah satu nama yang wajib di hindari jika ingin hidup aman di SMA Antariksa. Murid laki-laki paling pembangkang serta keras kepala. Menyukai kebebasan dan tidak suka di atur-atur. Menjadi Ketua dari geng Arvegaz membuat d...