Zian meringis kesakitan saat ada seseorang yang dengan tiba-tiba menarik tangannya lalu mendorong tubuhnya hingga menabrak dinding toilet.
Dia mengalihkan perhatiannya ke arah orang yang baru saja melakukan hal itu pada dirinya.
"Apa lagi sih Kak? Gue ada salah apa lagi sama lo?" tanya Zian.
Salsha tertawa sinis mendengar ucapan Zian. "Pake nanya lagi lo salah apa sama gue. Pura-pura bodoh apa gimana lo?" ucap Salsha.
"Gue nggak ngerti lo ngomong apaan Kak. Tiba-tiba lo bawa gue kema--"
Ucapan Zian seketika terhenti saat satu tamparan mendarat di pipinya sehingga membuat wajahnya sedikit terlempar ke samping. Bahkan meninggalkan luka kecil di sudut bibirnya.
Dia memegangi pipinya yang baru saja di tampar oleh Salsha lalu menatap kembali gadis tersebut.
"Kenapa? Sakit? Lemah banget lo?" ucap Aluna.
"Gue salah apa lagi sih sama lo Kak? Gue sama sekali nggak pernah ngusik hidup lo tapi kenapa lo terus-terusan ngusik gue?" ucap Zian dengan nada yang sedikit tinggi.
"Lo kan yang menghasut temen-temennya Angkasa supaya benci sama gue? Iya kan?" ucap Salsha setengah berteriak.
"Menghasut? Menghasut siapa? Gue nggak menghasut siapa pun Kak. Buat apa juga gue menghasut orang," ucap Zian.
"Semenjak lo pacaran sama Angkasa semua temen-temennya Angkasa pada benci sama gue," ucap Salsha.
"Kalau mereka benci sama lo bisa kan tanya langsung sama mereka Kak? Kenapa lo harus nanya sama gue? Gue nggak tau apa-apa," ucap Zian.
"Masih pura-pura lugu lo? Buang muka sok polos lo itu," ucap Bianca.
"Lo udah ngomong yang enggak-enggak kan sama temen-temennya Angkasa supaya benci sama gue?" ucap Salsha.
"Buat apa juga gue ngomong yang enggak-enggak tentang lo? Gue aja nggak deket sama lo. Gimana ceritanya gue mau ngomong jahat tentang lo?" ucap Zian.
"Bilang aja lo cemburu kan Salsha deket sama Angkasa karna dia temennya Angkasa? Takut lo tersaingi sama dia?" ucap Bianca.
"Buat apa juga gue takut tersaingi sama dia? Kalau emang lo suka sama Kak Angkasa silahkan lo deketin dia, lo godain dia sampe dia tertarik sama lo. Kalau dia tergoda ambil sama lo. Karna sampah emang cocok sama pemulung," ucap Zian.
Salsha mengepalkan kedua tangannya dengan rasa emosi. Dia berjalan mendekati Zian lalu menarik rambut gadis tersebut sehingga membuat Zian meringis kesakitan.
"Lepasin Kak. Nggak usah pake kekerasan juga kali," ucap Zian.
"Ini akibat lo udah berani macem-macem sama gue. Lo udah merebut semuanya dari gue termasuk Angkasa. Bahkan sekarang Angkasa mulai jaga jarak sama gue," ucap Salsha.
"Lo harusnya sadar diri Kak. Lo temennya sedangkan gue pacarnya. Kalau dia jaga jarak sama lo itu tandanya dia masih menghargai perasaan gue. Gitu aja nggak tau," ucap Zian mencoba melepaskan tangan Salsha dari rambutnya.
"Terus lo bangga gitu jadi pacarnya Angkasa? Hasil merebut nggak usah bangga," ucap Aluna.
"Merebut gimana? Kak Angkasa juga nggak pacaran sama lo kan? Apa hak lo atas dia?" ucap Zian.
Salsha mendorong Zian sehingga membuat kepala gadis itu membentur meja wastafel di toilet tersebut dan meninggalkan bekas luka di bagian pelipis Zian.
Zian memegangi kepalanya yang terasa sakit akibat dari benturan tersebut. Salsha berjalan mendekati Zian lalu kembali menarik rambut gadis tersebut dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA || END
Teen FictionAngkasa Putra Danadyaksa adalah satu nama yang wajib di hindari jika ingin hidup aman di SMA Antariksa. Murid laki-laki paling pembangkang serta keras kepala. Menyukai kebebasan dan tidak suka di atur-atur. Menjadi Ketua dari geng Arvegaz membuat d...