Zian yang pada saat itu baru saja hendak membuka pintu loker di kagetkan dengan adanya kotak berwarna hitam yang tiba-tiba saja ada di dalam lokernya.
Entah siapa pemilik kotak tersebut. Zian sendiri sama sekali tidak pernah merasa meletakkan kotak apa pun di dalam lokernya.
Dia langsung mengambil kotak tersebut namun belum berniat untuk membukanya.
"Kotak apaan sih? Perasaan gue nggak pernah ngeletakkin kotak apa pun di dalam loker," ucap Zian.
Dirinya tersentak saat ada seseorang yang memukul bahunya dari belakang. Zian menolehkan kepalanya ke arah orang tersebut dan mendapati Angkasa yang sedang tersenyum tipis padanya.
Setelah absen selama 3 hari Angkasa memutuskan untuk kembali masuk sekolah dengan alasan dia sering mendapat kabar dari temannya bahwa Rio selalu berusaha mendekati Zian.
"Kamu kenapa sih? Muka aku kayak hantu apa gimana? Sampe kaget kayak gitu," ucap Angkasa.
"Kamu tuh kebiasaan suka ngagetin. Kalau aku kena serangan jantung gimana?" ucap Zian.
"Kan kamu emang udah kena serangan jantung," ucap Angkasa.
"Kamu doain aku?" ucap Zian.
"Bukan gitu. Kan kamu emang udah ada serangan jantung karna tiap hari selalu ngeliat muka ganteng aku," ucap Angkasa dengan bangganya.
Zian merotasikan kedua bola matanya mendengar ucapan Angkasa. "Kalau pede itu jangan terlalu tinggi. Nanti jatuh sakit," ucap Zian.
"Bukan Angkasa namanya kalau nggak pede," ucap Angkasa.
"Iyain aja dari pada nanti nangis," ucap Zian.
"Mana ada aku nangis," ucap Angkasa.
"Yang waktu itu di markas?" goda Zian.
"Ya-ya-itu kan juga gara-gara kamu cuekkin aku. Kalau enggak ya nggak nangis," ucap Angkasa.
"Tapi tetap aja kan nangis?" goda Zian.
"Udah jangan gitu. Nanti di dengar sama yang lain nggak enak," ucap Angkasa.
"Nggak enak apa karna malu?" goda Zian.
"Zianna Racheil Anastasia," ucap Angkasa.
"Iya apa sayang? Hm?" ucap Zian.
Perhatian Angkasa teralihkan pada kotak yang ada di tangan Zian. "Kotak apaan?" tanya Angkasa.
Zian menolehkan kepalanya ke arah kotak itu lalu kembali menatap Angkasa. "Oh ini. Aku juga nggak tau. Tiba-tiba aja ada di dalam loker aku," jawab Zian.
"Coba sini biar aku liat," ucap Angkasa.
Zian langsung menyerahkan kotak tersebut pada Angkasa. Dia memperhatikan kotak tersebut dengan seksama.
"Fuck!" ucap Angkasa.
Angkasa langsung melemparkan kotak tersebut saat mengetahui isi dari kotak itu. Tentu saja suara Angkasa langsung mengundang perhatian dari semua orang yang ada di sana.
Semua orang terkejut saat mendapati ada bangkai seekor tikus penuh darah serta foto milik Zian yang juga di coret-coret menggunakan darah hewan tersebut.
"Astaghfirullah. Itu apaan?" ucap Zian.
"Brengsek. Siapa yang berani-beraninya neror Zian?" Angkasa lalu mengalihkan perhatiannya menatap sekeliling. "Siapa yang liat orang masukkin ini ke dalam loker Zian?" ucap Angkasa.
"Kita nggak tau. Nggak ada yang liat siapa orangnya," ucap salah satu siswa.
"Ada apa ini?"
Murid-murid langsung memberi jalan untuk kelima pria yang baru saja tiba di sana. Di belakang mereka juga di ikuti oleh 2 orang gadis yang tak lain adalah sahabat dari Zian sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA || END
Teen FictionAngkasa Putra Danadyaksa adalah satu nama yang wajib di hindari jika ingin hidup aman di SMA Antariksa. Murid laki-laki paling pembangkang serta keras kepala. Menyukai kebebasan dan tidak suka di atur-atur. Menjadi Ketua dari geng Arvegaz membuat d...