Di kediaman keluarga Danadyaksa, seluruh tamu undangan terlihat sudah memenuhi setiap sudut tempat. Acara ini dilangsungkan di kediaman mereka sendiri.
Tamu-tamu yang hadir juga merupakan kerabat dekat orangtua Angkasa, anggota keluarga serta rekan bisnis kedua orangtuanya. Yang sudah bisa di pastikan pembahasan mereka berbau dengan bisnis.
Tak hanya itu. Seluruh teman-teman sekolah Angkasa turut di undang dalam acara ini. Mengingat Ayah Angkasa sendiri adalah donatur terbesar di sekolahnya.
Jadi tak heran jika keluarga Angkasa mengadakan acara maka sudah bisa di pastikan jika seluruh murid di SMA Antariksa turut di undang.
"Gila. Om Wisnu niat amat bikin acara segini meriahnya," ucap Aksa.
"Lo tau sendiri kan Om Wisnu itu siapa. Keluarga dia, kerabat dekat dia dan rekan-rekan kerja dia," ucap Surya.
"Liat aja nih muka-mukanya sultan semua. Bau-bau ATM berjalan," ucap Aksa tertawa kecil.
"Anjir ATM berjalan nggak tuh. Tapi emang bener sih," ucap Surya.
"Sebenarnya ini acara apa?" tanya Azka.
"Ulang tahun pernikahan Nyokap sama Bokapnya Angkasa," jawab Langit.
"Pantesan aja bikin open house. Ternyata acara mereka berdua," ucap Azka.
"Om Wisnu kan setiap buat acara selalu open house," ucap Langit.
"Sultan sih bebas ya? Bikin acara kayak gini aja kayaknya kecil sama dia," ucap Zico.
"Wajar aja. Om Wisnu itu kan pengusaha. Udah jelas relasi bisnis dia itu tersebar dimana-mana," ucap Aksa.
"Pengen di angkat jadi salah satu anggota keluarga Danadyaksa," ucap Azka.
"Berat sih. Kalau kata gue ya? Langsung ganti nama marga Om Wisnu," ucap Zico.
"Anjir ganti nama marga. Tapi emang bener sih," ucap Zico.
"Kalau gue bilang ini belum seberapa. Ingat nggak waktu acara ulang tahun Nyokapnya dia?" ucap Langit.
"Anjir gue ingatlah sama tuh momen. Itu paling epic sih kalau kata gue," ucap Surya.
"Kira-kira buat acara beginian habis biaya berapa anjir? Ini duit semua kan untuk bikin acara ini?" ucap Azka.
"Bukan. Bayarnya pake daun," ucap Langit.
"Pertanyaan konyol. Udah jelas pake duit. Nggak mungkin pake ginjal lo," ucap Surya.
"Kenapa jadi bawa-bawa ginjal gue?" ucap Azka.
"Angkasa sempat kasih gue spill habis berapa buat acara kayak gini," ucap Langit.
"Berapa berapa? Yakin gue pasti di atas ratusan," ucap Azka.
"Lebih kurang," ucap Langit.
"Kurang nggak mungkin. Lebih percaya gue," ucap Surya.
"Lagian Om Wisnu itu rezekinya lancar terus anjir. Usahanya berkembang terus. Ngalir mulu perasaan tuh duit. Kayak nggak ada abis-abisnya," ucap Aksa.
"Seperti rucika. Mengalir sampai jauh," ucap Zico.
"Kenapa lo malah iklan bego?" ucap Aksa.
"Anak-anak Arvegaz juga banyak di sini," ucap Azka mengedarkan pandangannya.
"Lumayan. Karna sebagian dari Arvegaz itu kan anak sekolahan kita," ucap Langit.
"Btw si Angkasa ke mana? Kenapa tuh anak nggak keliatan?" ucap Surya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA || END
Teen FictionAngkasa Putra Danadyaksa adalah satu nama yang wajib di hindari jika ingin hidup aman di SMA Antariksa. Murid laki-laki paling pembangkang serta keras kepala. Menyukai kebebasan dan tidak suka di atur-atur. Menjadi Ketua dari geng Arvegaz membuat d...