⚠️ Mature Content
Jongseong menarik lengan Bella dengan bibir mencebik yang tanpa ia sadari, "Ayo, kau kan sudah berjanji menemaniku ke sekolah lagi."
"Aku tidak mengatakan janji ya." Bella bersuara lebih keras untuk pertama kalinya, "Aku mau kembali ke rumah Minhye lagi."
"Ayo, aku tidak suka penolakan."
Bella berdecak sebal dan akhirnya mengikuti langkah Jongseong dengan satu lengannya masih di genggam erat oleh si lelaki.
Sementara Jay mengikuti dari arah belakang dalam diam tanpa keduanya ketahui. "Ternyata kau penurut ya Bell."
"I-itu-"
Jongseong menoleh dan tersenyum membuat Bella terdiam dengan jantung bertalu anomali untuk kali pertamanya, "Kak Jongseong!"
SWEET AND SOUR
Aku terbangun dan melihat wajah Jongseong sudah berada begitu dekat denganku yang membuat jemariku lantas terulur mengusap sisi wajahnya.
Ia tampan sekaligus lucu saat tertidur lelap begini. Apa lagi dengan kedua matanya yang sedikit terbuka itu.
Lantas mengecup bibirnya yang sedikit terbuka meski aku masih begitu kesal dengannya karna tak ada kepastian.
Benar apa kata kak Taehyung aku sudah buta karna cinta. Membenarkan apa yang di katakan Jongseong meski kutahu itu hanyalah kebohongan.
"Aku mencintaimu, sangat..." Bisikku lirih sebelum memeluknya mendengar debarannya yang kian anomali.
Tunggu, kok?
"Kau tahu jawabanku kan Bella."
Aku mendongak dan melihat Jongseong sudah bangun segera mengecup keningku.
"Kau sudah bangun?"
"Yahh, sejak saat kau mengelus pipiku." Katanya membuatku malu ketahuan menciumnya secara diam-diam.
Aku memeluknya lagi dan sengaja menenggelamkan wajahku di dadanya yang membuatnya tertawa begitu lepas sekali, "Aigoo, kenapa istriku harus malu begini hm?"
"Sudah. Jangan di bahas."
Jongseong menarik tubuhku sedikit ke atas sampai pelukanku terlepas dengan wajah kami sekarang sejajar saling bertatapan. "Aku kan milikmu sayang, kau bebas menyentuhku jadi tak perlu malu lagi."
"Sudah jangan di bahas."
"Tapi--"
Aku segera menutup mulutnya dengan tanganku dan ia malah terkekeh. Lantas dengan mudahnya menarik tanganku dari mulutnya dan mengukung tubuhku.
"Aku tahu semalam kau belum puaskan?"
Aku menggeleng meski begitu menginginkannya, "Aku ada kelas Jongseong."
Ia hanya menarik satu alisnya dan menarik tali simpul gaun tidurku. "Aku tahu jadwal kuliahmu yeobo." Bisiknya.
Ah sial.
"Kau hanya ada kelas sore ini, bukankah begitu?"
"Ta-tapi-"
Cupp
Ia mengecup bibirku keras. "Sudahlah, sekarang nikmati saja sentuhanku."
"Hhh.." Aku bernafas semakin tak teratur saat Jongseong dengan sengaja mengusap bagian privatku. "Ja-jangan terlalu di tekan."
Ia hanya tersenyum miring dan semakin menggesek klitorisku dari luar membuatku semakin basah. "Ahh udahhh gatelll ahhh.."
"Mau aku masukin sekarang?" Bisiknya melumat cuping telingaku dan aku mengangguk tak karuan. "As you wish baby girl.."
Ia menarik dalamanku dan memasukkan miliknya yang begitu keras. "AHH AHH.." Aku meremat sprai erat tatkala merasakan milikku begitu penuh oleh miliknya.
"Ohh Bell, milikmu ketat sekali ughhh.."
Jongseong semakin menggenjotku membuat tubuhku tersentak tak beraturan. "Ahh enakkk ahhhh.." Erangku sampai bibirku ia pangut ke dalam ciuman basahnya.
"Mmhhh hhhh hhh..."
Jongseong melepas pangutan dan terpejam erat begitu menikmati setiap sodokannya sampai ia mencapai pelepasan begitu pun denganku.
Ting Tong
Suara bel pintu rumah utama terdengar nyaring membuat Jongseong perlahan melepas tautan dan turun dari atas ranjang sambil membenarkan celananya dengan tergesa.
"Kau tunggu saja disini ya Bell."
Aku mengangguk sambil masih mengatur nafasku karna setelah ada aegi di dalam perutku membuatku kehilangan banyak tenaga jika melakukan hal intim meski sebentar.
Sayup kudengar suara orang ribut membuatku perlahan turun setelah membetulkan pakaianku. Ternyata itu Seulhae yang terlihat di rundung amarah begitu menggebu.
"AKU LELAH JONGSEONG! TERUS SAJA KAU MEMBOHONGIKU!!" Teriak Seulhae keras lantas menunjukku dengan penuh gemetar.
"Pilih dia atau aku?!" Tanyanya dengan suara gemetar menahan isak tangis seolah paling tersakiti dariku. "Kau hiksss kenapa tidak melepaskan Jongseong saja Bella?"
Ia mendekat dan membawa tanganku, "Lihat aku mengandung lebih besar sekarang, aku yang lebih membutuhkannya Bella. Kau masih ada Jay yang akan--"
"CUKUP SEULHAE!"
Jongseong terlihat marah yang kali pertamanya ia tujukan pada Seulhae, "Kenapa?" Seulhae terkekeh sumbang dan memukul dada Jongseong keras secara berulangkali.
"Kau memilihnya? Kau ingin membuangku setelah membuatku seperti ini Jongseong." Katanya meratap terisak yang begitu menyayat.
"Seharusnya tak begini, ini semua salah adikmu Jongseong. KITA TAK SEHARUSNYA BEGINI!!" Teriaknya lantas menunjukku.
"KALAU SAJA KAU DAN JAY TIDAK BERULAH, AKU DAN JONGSEONG TAK AKAN BEGINI!! AHHH..." Seulhae tetiba saja menjerit sakit dan akan ambruk namun segera Jongseong dengan sigap menahannya.
Aku terkesiap melihat darah merembes jatuh di sekitar betis Seulhae dan Jongseong segera menggendongnya. "Bella kau tunggu saja di rumah." Katanya tapi tetap aku mengikutinya masuk ke dalam mobil.
"Seulhae bertahanlah." Kataku yang meski aku begitu membencinya tapi naluriku sebagai perempuan yang tengah hamil membuatku tak sampai hati. Terus melakukan penolongan pertama selama Jongseong menyetir ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit Seulhae segera di bawa ke ruang unit gawat darurat. Sementara Jongseong langsung terduduk berjongkok seperti orang linlung dengan isak tangis tertahan yang begitu menyayat.
Ia terlihat begitu terluka dan penuh penyesalan, "Maaf, maafkan aku Seul, maaf.. aku salah, aku salah Seulhae.."
Aku terdiam terpaku dengan hati luar biasa nyeri begitu menyadari bahwa sampai kapan pun orang yang ia cintai bukanlah aku tetapi Seulhae. []

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEET & SOUR
FanfictionBella tidak pernah berencana menikah dalam kehidupannya setelah perceraian kedua orangtuanya. Baginya hubungan romantisme adalah lelucon paling lucu dalam kehidupan. Sampai takdir membelitnya bersama Park Jongseong yang tidak akan pernah melepasnya...