Suatu hari, rekan kerja Sudarman datang ke rumah. Mereka membawa kedua anak mereka yang kira-kira berusia 7-8 tahunan. Yang satu anak laki-laki dan yang satunya anak perempuan.
Ayuni menyajikan makanan ke meja. Mereka makan malam bersama.
"Mas Dodi, Mbak Mayang, selamat makan," kata Ayuni.
"Wah, makasih, Mbak Ayu," ucap Dodi.
"Lita, Azka, makan yang banyak, ya," kata Sudarman.
"Makasih, Om."
"Wah, Mbak Ayuni pinter banget masak. Enak ini," kata Mayang saat menyantap masakan Ayuni.
"Emm... iya."
Ayuni hanya tersenyum.
"Aku sangat mencintai istriku dan masakannya. Itulah sebabnya aku tidak menyewa jasa pelayan atau asisten rumah tangga," kata Sudarman.
"Kalian hanya tinggal berdua?" tanya Dodi.
"Iya," jawab Sudarman.
Ayuni menunduk.
Sementara itu, Nino sedang menggambar di kamarnya seperti biasa. Dalam kertas itu terlihat gambar pria berjas memegang kue ulang tahun. Di bawah gambar tersebut tertulis ucapan, "Selamat Ulang Tahun, Papa."
"Papa, aku mau pipis," kata Lita.
"Di mana kamar mandinya, Mas?" tanya Dodi.
"Di dekat ruang keluarga. Belok tangga saja," kata Sudarman.
Lita nyelonong pergi.
"Hei, tunggu Papa, Lita. Papa akan mengantar kamu," gerutu Dodi.
"Lita sudah besar, Lita mau pergi sendiri," ucap Lita kemudian ia pergi ke arah yang ditunjukkan oleh Sudarman.
"Dia sangat pemberani," ucap Sudarman.
"Dia masih tidur sekamar dengan kami," celetuk Mayang.
Mereka tertawa.
Setelah selesai buang air kecil, Lita keluar dari kamar mandi, tapi ia terpeleset dan jatuh. Nino dari kamarnya mengintip. Kebetulan pintu kamarnya tidak dikunci.
Nino melihat sosok wanita berwajah terbakar berdiri di belakang Lita. Nino tampak khawatir. Ia segera keluar dari kamarnya dan membantu Lita berdiri dan membawanya keluar dari sana.
"Kamu siapa?" tanya Lita.
Nino kebingungan harus menjawab apa. Ia ingin segera ke kamarnya karena takut ketahuan ayahnya. Anak laki-laki itu segera pergi ke kamarnya, tapi Lita menahan tangannya.
"Kenapa tidak ikut makan malam? Ayo, kita makan malam bersama," ajak Lita.
"Kenapa lama sekali, Lita?" Dodi tiba datang. Pria itu terkejut melihat keberadaan putrinya bersama anak kecil yang tampaknya lebih muda dari anak-anaknya.
"Halo?" Dodi menyapa Nino. Namun, anak laki-laki itu tidak menjawab.
"Nama kamu siapa?" tanya Dodi.
Nino menggelengkan kepalanya sambil terpundur ketakutan.
"Ada apa, Mas?" tanya Mayang sambil menghampiri mereka. Sudarman dan Ayuni juga datang. Mereka terkejut melihat Nino bersama Lita.
Mayang mencubit pipi Nino. "Oohhh, anak ini manis sekali. Dia siapa?"
Ayuni tidak menjawab, karena ia tidak tahu harus menjawab apa.
Sudarman yang menjawab, "Kami berniat mengadopsi anak dari panti asuhan. Orang tua bilang, itu untuk pancingan agar memiliki anak."
Sudarman menatap Nino dengan tatapan penuh kemarahan.

KAMU SEDANG MEMBACA
SURREPTITIOUS
KorkuSURREPTITIOUS by Ucu Irna Marhamah Amadhea Claresza mendadak bisa melihat sosok-sosok makhluk halus di rumahnya, padahal sebelumnya ia tidak bisa melihat kehadiran mereka di sekitarnya. Gangguan-gangguan dari makhluk-makhluk itu membuat Amadhea pe...