Surni sering kedatangan tamu setiap harinya. Mereka semua meminta pertolongan seperti meminta anak, meminta jodoh, menyantet orang, dan masih banyak lagi. Surni bisa melakukan semua permintaan mereka.
Hari ini Surni mendapatkan pasien seorang gadis muda bersama kakaknya.
"Dadaku sesak sekali," kata gadis muda itu.
"Berbaringlah," suruh Surni.
Gadis itu berbaring di sofa dibantu oleh kakaknya.
Surni menyentuh dada gadis itu. Gadis itu merasa mual. Tiba-tiba ia muntah darah dan nanah.
"Bantu aku membuatnya berdiri," kata Surni.
Laki-laki itu menganggukkan kepalanya. Ia membantu adiknya berdiri. "Dek, berdiri."
Saat gadis itu berdiri, ia memuntahkan banyak sekali paku ke lantai.
"Oh!" Laki-laki itu tampak terkejut.
"Seseorang mengirimkan santet pada adikmu karena cintanya ditolak," ucap Surni sambil memberikan segelas air pada gadis itu.
"Terima kasih, Nyonya Surni."
Surni mengangguk.
Selain Surni, semua putrinya juga diberikan ilmu olehnya agar bisa melindungi diri. Namun, ada satu orang anak yang tampaknya kurang setuju dengan apa yang dilakukan oleh Surni, yaitu Karnilah.
Malam ini Surni sedang berada di ruangan pribadinya. Ia sedang bergumul dengan sosok hitam itu. Desahan-desahan kecil terdengar menggema di ruangan itu.
Karnilah berdiri di depan pintu menunggu ibunya keluar dari ruangan tersebut. Tapi, ibunya tidak kunjung keluar. Tangannya bergerak menyentuh knop pintu. Saat ia akan memutarnya, tiba-tiba sebuah tangan menahannya.
Karnilah menoleh, ternyata Karminah. "Kakak?"
"Kamu sedang apa berdiri di depan ruangan pribadi Ibu?" tanya Karminah curiga.
"Aku... hanya ingin membicarakan sesuatu dengan Ibu," jawab Karnilah.
Karminah menautkan alisnya. "Seharusnya kamu tahu, kalau kamu tidak boleh masuk tanpa izin ke ruangan pribadi Ibu. Kamu mau Ibu marah?"
Karnilah menggeleng.
Tiba-tiba pintu terbuka. Kedua gadis itu terkejut. Surni yang membuka pintu. Kebaya hitamnya masih melekat di tubuhnya.
"Kalian sedang apa?" tanya Surni.
"Aku mau bicara dengan Ibu," ucap Karnilah.
Surni mengangguk. "Tunggu di kamar Ibu, ya."
Karnilah melihat ibunya mengunci pintu ruangan tersebut.
Di kamar Surni.
Surni berdiri di depan jendela. Ia menatap ke luar. Sementara Karnilah berdiri di belakangnya.
"Kamu sudah mengatakan itu belasan kali. Ibu bosan mendengarnya," ucap Surni.
"Itu karena aku sayang Ibu. Aku tidak mau Ibu masuk neraka, karena Ibu menyekutukan Tuhan," kata Karnilah.
Surni membalikkan badannya. Ia menatap Karnilah. "Sejak kapan kamu dekat dengan pria itu?"
Karnilah mengernyit. "Pria mana?"
"Pria yang membuatmu mengenal Tuhan," ucap Surni.
Karnilah tidak menjawab. Ia menunduk.
Surni mengusap bahu putri bungsunya. "Dia pengaruh buruk bagi kamu."
Setelah mengatakan itu Surni berlalu.
Satu minggu kemudian, pria yang dicintai Karnilah, yang telah mengajarinya ilmu agama tewas jatuh dari pohon saat mau memetik buah. Karnilah menangis karena kehilangan pria itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SURREPTITIOUS
TerrorSURREPTITIOUS by Ucu Irna Marhamah Amadhea Claresza mendadak bisa melihat sosok-sosok makhluk halus di rumahnya, padahal sebelumnya ia tidak bisa melihat kehadiran mereka di sekitarnya. Gangguan-gangguan dari makhluk-makhluk itu membuat Amadhea pe...