Keras Kepala

921 34 0
                                    

Kaisar baru saja tiba di rumah besar 3 lantai milik kakeknya. Dengan ekspresi wajah yang lelah dan mengantuk, Kaisar memasuki rumah dengan berjalan gontai.

"Baru pulang kamu, jangan harap opa akan ambil motor kamu di kantor kepolisian". Ujar opanya Kaisar.

Kaisar berhentikan langkahnya,
"Opa gak sayang sama aku". Ucap Kaisar seperti kecewa.

"Jelas opa sayang sama kamu, opa gak mau kamu terjerumus ke pergaulan bebas nak". Tegas opa Haidar Al-Khaizan.

Haidar Al-Khaizan adalah kakeknya Kaisar, ia yang mengurus Kaisar sejak kecil.

"Sayangnya aku udah terjerumus. Udah deh opa balik umroh aja lagi". Balas Kaisar selalu membangkang.

"Astaghfirullah nak... Opa baru pulang umroh udah disuruh balik lagi aja. Bilang aja kamu pingin bebas". Ucap opa Haidar.

"Tuh paham, dah ya aku ngantuk opa". Balas singkat Kaisar.

Opa Haidar pun memicingkan mata, dan beranjak dari duduknya untuk menghampiri Kaisar. Dengan langkah kaki pelan kakek berusia 65 tahun tersebut mendekati sang cucu semata wayang.

"Di tatto lagi kamu nak, mau jadi apa kamu. Opa cuma punya kamu di dunia ini, kamu penerus dan pewaris semua yang opa punya nak". Jelas opa Haidar nampak sedih.

Tatto yang berada di dada Kaisar baru sekitar semingguan dibuat. Sebenarnya Kaisar memiliki 1 tatto lagi di tangan kanannya tepat di nadi.

"Iya aku tau kok. Aku capek opa, oh iya terserah mau diambil atau gak motor aku". Ucap Kaisar santai dan nampak masa bodo.

"Umur kamu udah 23 tahun nak, kamu kuliah juga gak mau. Berubahlah nak jangan kayak gini terus bergaul di dunia gank motor kamu itu". Nasihat opa Haidar lembut.

"Aku bukan gak mau kuliah, tapi opa selalu atur aku kuliah di Mesir lah di Saudi lah, suruh jadi TKI gitu... aku mau kuliah di New York. Kalau opa gak izinin yaudah aku gak mau kuliah". Tegas Kaisar sambil cemberut.

Kaisar langsung menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2, sudah lelah setiap pulang diceramahi sang kakek. Pikirannya benar-benar penat, untung saja selama seminggu ini ia sedikit lega karena kakeknya pergi umroh. Namun kemarin sang kakek telah pulang dari tanah suci.

"Ya Allah, Emran... anak kamu satu-satunya sangat keras kepala. Semoga suatu hari nanti dia bisa berubah jadi anak yang baik". Batin opa Haidar.

Sesampainya di kamar, Kaisar menatap foto seorang laki-laki memakai seragam pilot. Laki-laki yang tak pernah menggendongnya saat ia kecil, dan bahkan Kaisar tak pernah bertemu dengan laki-laki berwajah mirip dengannya.

"Ayah... ". Lirih Kaisar dengan mata yang berkaca-kaca namun rahangnya mengeras.

Ia pun melirik foto wanita cantik berhijab yang terpajang di samping foto ayahnya tersebut.

"Bunda... Kenapa aku harus terlahir ke dunia ini?". Lirih Kaisar lagi.

Kaisar juga tidak pernah merasakan digendong oleh sang bunda. Sejak bayi Kaisar diurus oleh kakek dan neneknya.
Bayangkan saja usia 8 bulan di kandungan ditinggal sang ayah, lalu lahir ke dunia langsung ditinggalkan oleh sang bunda. Kaisar ditinggalkan oleh kedua orangtuanya untuk selama-lamanya. Sehingga Kaisar tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtua.

-----------------------------------------------------------

Di usia 23 tahun Kaisar masih berleha-leha bersama gank motornya, tidak sibuk berkarier ataupun fokus ke pendidikan. Sama sekali yang ada dipikirannya hanya bersenang-senang.
Sore harinya, deru mobil sport tiba di base camp Great Galaxy.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang