Dapat Hikmahnya

903 20 3
                                    

Si kembar Zeeya dan Zeeshan sedang asyik mencorat-coret dinding ruang keluarga rumah jaddi Jafar dan jaddati Ruqaiyah. Sedari tadi Kautsar kewalahan mengurus kedua anaknya tersebut yang sangat aktif tidak bisa diam kecuali saat tidur.

"Ya Salaam nak, penuh coretan kan dinding rumah jaddati dan jaddi". Ujar Kautsar sambil menepuk keningnya sendiri.

Sedangkan si kembar malah cengar-cengir dengan watados (wajah tanpa dosa) dan terus asyik mencorat-coret dinding rumah kakek dan neneknya.

"Yumna lihat gawat nih, hadeuuh... ". Gerutu Kautsar pelan.

"Sayang-sayangnya abiw, dinding rumah jaddati beda nak sama dinding rumah kita. Ini gak bisa dihapus lho harus di cat ulang". Jelas Kautsar ke kedua anaknya.

Namun tetap saja anak kecil berumur 1 tahun mana mengerti apa yang diucapkan orangtuanya.
Apalagi dinding rumah haji Jafar bukan waterproof yang bisa dibersihkan jika kotor.

"Abiw pasrah deh, nanti abiw cat ulang nih dinding". Pungkas Kautsar.

Sedangkan Yumna dan ummahnya sibuk di dapur membuat rendang dan makanan khas Lebaran lainnya. Karena besok adalah hari Raya Idul Fitri, sudah 3 hari Yumna dan Kautsar serta si kembar menginap di rumah orangtuanya. Supaya bisa buka puasa dan sahur bersama dan merayakan hari raya di rumah haji Jafar.

"Utututu.... Maa syaa Allah keponakan paman lagi berkreasi ya. Lucu si gambar benang kusut". Ujar Yazid tiba-tiba muncul.

Sedangkan Kautsar hanya menghela napas sambil terduduk di lantai. Puasa hari terakhir di H-1 Idul Fitri dan harus tetap sabar menghadapi si kembar.

"Besok mau lebaran, rumah dicorat-coret the twin. Kalau aba dan ummah lihat hadeuuh". Gerutu Kautsar frustasi.

"Santai bang, palingan abang suruh ngecat ulang ntar malem, hahahaha". Balas Yazid tertawa puas.

"Heh... Ntar malem takbiran lho, yakali yang lain takbiran abang malah ngecat ruang keluarga". Ucap Kautsar.

"Takbiran sambil ngecat bang, apa susahnya si bagi arsitek handal kayak abangnya Yazid ini". Ucap Yazid menaik turun kedua alisnya.

"Bantuin dong paman Yazid yang ganteng tapi masih jomblo". Ucap Kautsar dengan puppy eyes.

Kepala Yazid langsung menggeleng cepat. Lalu Yazid merengkuh Zeeya ke dalam pelukannya dan Zeeshan pun langsung ikut nempel ke paman Yazid. Si kembar sangat akrab dengan paman Yazid.

"No way, Yazid ntar malem mau takbiran bareng pemuda komplek bang". Sahut Yazid menolak namun dengan wajah meledek Kautsar.

"Ok fine, Zeeya Zeeshan serang paman kalian nak". Perintah Kautsar mempengaruhi si kembar.

Si kembar yang mengerti pun langsung menggelayut manja ke leher Yazid sambil mengunyel-unyel wajah sang paman yang mengaku tampan.

"Aduh...aduh...hei... Kesayangan paman, ampun twiiin....". Teriak Yazid kewalahan.

"Hahahaha....rasakan paman Yazid, itu semua belum seberapa". Ujar Kautsar tertawa jahat ala-ala tokoh antagonis.

"Abang bener-bener ya, aduuuh.... Ajaran abiwnya emang agak laen". Ujar Yazid.

"Kautsar squad gitu lho dilawan". Balas Kautsar sambil terkekeh.

"Udah dong kesayangan paman, ampun... Jangan serang paman aduuh... Iya iya paman bakal bantu abiw kalian". Ucap Yazid masih kewalahan dengan serangan the twin.

"Anak-anak abiw penurut banget si, udah cukup ya nak kasian paman kalian bengek tuh". Ucap Kautsar melerai si kembar yang bergelut dengan Yazid.

Napas Yazid pun tersengal-sengal karena ulah si kembar.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang