Seperti biasa kegiatan Yumna ba'da isya mengajar mengaji anak-anak kecil warga sekitar. Jika siang hari ia berkuliah bahkan terkadang mengajar di Ponpes meski hanya sebagai pengganti tenaga pengajar yang izin atau cuti saja.
"Shodaqollahul'adzim, alhamdulillah...". Ucap Yumna dan dibarengi anak-anak kecil.
"Pulang ya dek udah malem, besok in syaa Allah kita bertemu lagi di Masjid ini ya". Ucap Yumna ramah terhadap murid-muridnya.
"Baik kak...". Ucap anak-anak tersebut kompak.
Murid-muridnya pun mencium tangan Yumna dan berpamitan pulang.
Yumna pun keluar dari masjid bersama adiknya yaitu Yazid."Kak tadi kata aba kakak dikasih buket bunga uang ya sama bang Kai??". Tanya Yazid menggoda sang kakak.
"Yazid, nama orang jangan diganti-ganti kayak gitu". Yumna mengingatkan Yazid karena sebutan 'bang Kai'.
"Afwan kak, hehehe... Bener kan kakak dikasih buket bunga uang sama bang Kaisar??". Yazid bertanya lagi.
Yumna menatap adiknya sekilas, sambil berjalan kaki menuju pulang ke rumah.
"Iya, kamu kenapa tanya hal itu". Jawab Yumna.
"Cieee... Kakak sama bang Kaisar. Eh tapi bunga uang riba gak si kak??". Tanya Yazid lagi.
Yumna menghela napas,
"Gak, itu kan hasil karya seni. Yang riba itu bunga bank, dek". Jelas Yumna agak geregetan ke sang adik."Kali aja sama-sama riba kak uang ada bunganya gitu, hehehe". Ucap Yazid sambil terkekeh.
Yumna terkekeh pelan sambil geleng-gelengkan kepala, memang ada saja tingkah lucu Yazid.
Tiba-tiba deru mobil sport putih berhenti ketika Yumna dan Yazid sedang berjalan.Dengan sedikit sempoyongan, Kaisar turun dari mobil dan menghampiri Yumna dan Yazid.
"Hai ukhti, hehehe.. Aku anter pulang yuk". Sapa Kaisar sambil cengar-cengir.
Yumna dan Yazid pun memperhatikan gerak-gerik Kaisar. Dengan wajah sedikit memerah dan berjalan agak sempoyongan meski kesadaran Kaisar masih ada tidak mabuk parah.
"Bang Kaisar mabok ya??". Tanya Yazid menebak.
Kaisar menggelengkan kepala sambil menyengir.
"Gak kok, gue masih sadar gak mabok parah". Jawab Kaisar jujur.
"Astaghfirullahal'adzim". Yumna beristighfar menatap sendu Kaisar sekilas.
Yumna dan Yazid menutup hidung masing-masing karena bau alkohol menyeruak.
"Yumna tunggu aku mau ngomong sama kamu". Ucap Kaisar seraya memijit kepalanya sendiri.
"Maaf saya rasa gak ada yang perlu kita bicarain". Balas Yumna tegas.
"Yumna aku suka sama kamu". Ucap Kaisar serius.
Entah secara sadar atau tidak Kaisar mengungkapkan perasaannya ke Yumna.
"Ayo Yazid kita pulang". Ucap Yumna menggenggam tangan sang adik.
Yazid hanya menuruti saja ucapan Yumna, ia tidak bisa berkata-kata mendengar kakaknya ditembak Kaisar.
"Yumna aku jatuh cinta sama kamu, saat pertama kali kita bertemu". Ujar Kaisar agak sedikit berteriak.
Tak digubris Yumna dan Yazid tetap berjalan meninggalkan Kaisar.
"Aku serius Yumna...!". Teriak Kaisar.
Dengan tatapan sendu Kaisar menatap Yumna dan Yazid yang menjauh.
Kaisar mengacak rambutnya kasar, ia seperti menyesal dengan ucapannya sendiri yang terburu-buru mengungkapkan perasaannya. Meski itu kejujuran hatinya bukan karena dipengaruhi alkohol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do'a di Sujud Terakhir
RandomKetua gank motor yang jatuh hati kepada seorang ukhti, ia rela berubah menjadi lebih baik demi mendapatkan hati ukhti cantik anak pak haji. Namun Kaisar (nama samaran yang terkenal dikalangan gank motor) harus menelan kekecewaan disaat ukhti Yumna S...