Pusat Perhatian

346 12 0
                                    

Bibir Yumna mengukir senyuman seraya mengelus perutnya yang sudah mulai terlihat membesar. Saat ini kehamilannya menginjak usia 4 bulan dan hari ini ia akan memijakkan kakinya untuk pertama kali di kantor baru Kautsar. Tanpa sepengetahuan Kautsar, Yumna datang ke kantor.

"Kita ketemu abiw ya nak, abiw pasti kaget tiba-tiba kita ada di kantor". Gumam Yumna.

Saat ini ia sedang berada di dalam mobil, sekarang ia punya supir pribadi perempuan yang khusus Kautsar pekerjakan untuk menyupiri Yumna. Jangan tanya kenapa supir pribadinya Yumna seorang perempuan, karena menghindari terjadinya fitnah dan Kautsar sangat posesif.

Tibalah mobil mercedes putih di depan kantor baru milik Kautsar. kantor yang Kautsar desain sendiri dan lebih besar serta fasilitas lebih memadai daripada kantor lama. Opa Haidar sengaja menyuruh Kautsar membuat kantor induk untuk mengatur segala bisnis dan cabang usaha Al-Khaizan Group.

"Bu, udah sampe". Ujar supir pribadi Yumna membukakan pintu mobil.

Yumna langsung mengangguk ramah dan tersenyum. Tak lupa ia menenteng sesuatu untuk Kautsar.

"Udah dibilang berkali-kali jangan pake acara bukain pintu mobil segala, Da". Ujar Yumna.

Supir pribadinya bernama Hilda, meski antara supir dan majikan tapi Yumna memperlakukan Hilda dengan baik layaknya saudara.

"Maaf bu, tapi kata pak Kautsar. Ibu gak boleh capek dan angkat yang berat-berat". Jawab Hilda sopan.

"Pintu mobil ini dibuka bukan diangkat, udah ya lain kali santai aja gak usah formal gitu segala bukain pintu". Jelas Yumna seraya tersenyum lalu mulai melangkah masuk ke kantor Kautsar.

Hilda mengangguk lalu menghela napas,
"Tetep aja bu itu SOP pekerjaan saya dikontrak kerja, saya juga takut pak Kautsar tegur saya". Batin Hilda.

Untuk pertama kalinya Yumna menginjakkan kakinya di kantor baru Al-Khaizan Group. Semua mata tertuju pada Yumna, meski ada beberapa dari pegawai kantor tersebut sudah mengenal Yumna sebagai istri Kautsar. Namun beberapa pegawai yang baru direkrut tentunya pertama kali melihat istri seorang presiden direktur menyambangi kantor ini.

"Vibes bidadari surga banget ya bu Yumna". Bisik salah satu pegawai perempuan.

"Kayak apotek tutup, istrinya pak Zamir cantik banget sumpah. Aku aja yang cewek insecure lihat kecantikannya". Ucap pegawai yang lain pelan.

"Definisi jodoh cerminan diri, pak Zamir ganteng bu Yumna cantik. Anak mereka pasti kiyowo banget". Gumam pelan pegawai perempuan lainnya.

"Wah ada ukhti dateng ke Al-Khaizan Group, cantik banget pula". Gumam pegawai baru yang tidak mengenal Yumna.

Mereka melihat kedatangan Yumna, seperti terpukau dan tanpa sadar membicarakan Yumna. Meski bukan mengghibah, mereka hanya berbicara karena kekaguman terhadap Yumna.

Yumna mendekat ke bagian resepsionis, meski ia dibebaskan keluar masuk ke kantor ini tanpa harus izin ke resepsionis.

"Assalamu'alaikum". Ucap salam Yumna ramah.

"Wa'alaikumsalam, selamat siang bu. Mau bertemu pak Zamir ya". Balas seorang resepsionis to the point.

Yumna tersenyum manis, bahkan para perempuan di kantor mengakui kecantikan Yumna terlihat terpancar dari hati. Meski penampilannya sederhana hanya mengenakan abaya berwarna navy tanpa make up tebal, tapi aura kecantikan Yumna membuat siapapun melihat pasti spontan memuji.

"Iya saya mau bertemu pak Kauts...
Hmmm pak Zamir. Apa beliau ada di ruangannya??". Tanya Yumna formal.

Bahkan ia hampir lupa, bahkan seluruh pegawai yang bekerja memanggil Kautsar dengan sebutan 'pak Zamir' bukan 'pak Kautsar'.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang