Pendekatan ala Kaisar

681 29 0
                                    

Siang ini Kaisar akan ke rumah haji Jafar lagi, tentunya untuk bertemu Yumna. Kaisar benar-benar dibuat penasaran dengan sikap Yumna yang kalem dan selalu menundukkan pandangan jika bertemu Kaisar.

"Harus bawa sesuatu nih biar pak haji welcome ke gue". Ucap Kaisar sedang dalam perjalanan menuju rumah haji Jafar.

Sambil mengendari mobil, ia terus berpikir bagaimana caranya meluluhkan hati haji Jafar agar ia diizinkan mendekati Yumna.

"Ahaa...! Gue beli dessert box yang lagi viral itu ah. Yakali martabak mau kalahin dessert box". Ucap Kaisar tampak berbinar melihat toko dessert box yang lagi viral.

Ia pun memarkirkan mobilnya di depan toko dessert box tersebut. Ia membeli 10 box sekaligus dengan varian rasa yang berbeda-beda. Setelah itu pun lanjut lagi menuju rumah haji Jafar.

"Sekotak martabak kalah sama 10 box dessert lumer ini, hahaha... Ada aja ide luh Sar". Kaisar berbicara sendiri.

Jujur Kaisar tidak suka melihat Zidni kemarin sok akrab dengan haji Jafar dan Yumna. Menurutnya cuma modal sepeda dan sekotak martabak tapi dapat sambutan hangat dari haji Jafar tentu bukan level berat bagi seorang Kaisar.
Sesampainya di depan rumah minimalis dan asri milik haji Jafar. Kaisar langsung bergegas turun dari mobil sambil membawa tentengan yang tadi ia beli.

"Haii bro...". Teriak Kaisar melihat Yazid sedang bersama teman-temannya berada di teras.

"Eh bang Kai". Jawab Yazid adiknya Yumna.

Yazid pun berjalan membuka pagar rumahnya, mempersilakan Kaisar masuk.

"Suee luh bocah, gue dipanggil bangkai". Protes Kaisar menoyor pelan kepala Yazid.

"Aduuh bang Kai eh bang Kaisar, jangan main toyoran kepala. Di fitrahin nih, Yazid aduin ke aba biarin". Protes Yazid sambil cemberut.

Kaisar merangkul Yazid, sepertinya langkah pertama harus meluluhkan hati bocah SMP berumur 14 tahun ini demi memuluskan jalan mendekati Yumna.

"Bercanda adek ipar, pelan juga. Nih dessert box buat adek ipar sekeluarga". Ucap Kaisar lembut sambil tersenyum.

"Harus bersikap manis nih gue di depan calon adek ipar, jiaakh...". Batin Kaisar bahagia.

Yazid pun menerima paperbag berisikan 10 dessert box yang lagi viral.

"Maa syaa Allah, banyak banget bang. Makasih ya bang Kaisarrr...". Ucap Yazid nampak berbinar dan tersenyum ke Kaisar.

Kaisar pun celingukan mencari Yumna, rumah haji Jafar tampak sepi hanya ada Yazid dan teman-temannya.

"Kenapa bang kok celingukan gitu??". Tanya Yazid.

"Yumna mana?? Terus ortu luh kemana??". Kaisar bertanya balik.

Yazid pun mengulum senyumannya, ia paham Kaisar datang ke rumah pasti ada maksud dan tujuan tertentu.

"Kak Yumna lagi urus skripsinya, bentar lagi mau sidang. Kalau aba dan ummah lagi hadirin acara aqiqahan tetangga kompleks sebelah". Jelas Yazid jujur.

Kaisar pun manggut-manggut, ia pun ikut duduk deprok di teras bukan di kursi tamu.

"Udah cantik, berpendidikan juga, idaman banget bidadariku". Gumam Kaisar dalam hati.

Yazid bersama kedua temannya asyik membuat tugas kesenian dari sekolah membuat tempat pensil dari bambu dan kayu.

"Bikin apa si kalian?? Ribet banget kayaknya??". Tanya Kaisar kepo.

"Kerajinan tangan bang tugas dari sekolah suruh buat tempat pensil". Jawab Yazid.

"Beli aja di toko kerajinan kayu, repot-repot bikin. Patuh banget sama guru". Ujar Kaisar santai.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang