Cemburu Membawa Rindu

443 16 0
                                    

Mobil sedan yang dikendarai Kautsar tiba di depan rumah haji Jafar. Pikirannya benar-benar kacau, tak menyangka sefatal ini.

"Yayank... Maafin aku ya". Ucap Kautsar frustasi.

Namun Yumna hanya diam dengan mata sembab sehabis menangis tadi di sepanjang perjalanan.
Dengan berat hati Kautsar keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untuk Yumna.

Mata Yumna menatap sinis Kautsar,
"Yuk kita masuk yank". Ajakan Kautsar.

"Kita?? Aku aja yang tinggal di rumah aba, kamu pulang sana". Ucap Yumna.

Mata Kautsar langsung berkaca-kaca,
"Kok gitu?? Masa kita terpisah. Aku gak mau yank". Kautsar merengek manja.

"Gak usah manja, ngobrol aja sana sama Syafa". Sindir Yumna.

"Yank, udah dong jangan dibesar-besarin. Aku harus apa supaya kamu gak marah lagi??". Tanya Kautsar terus membujuk Yumna.

"Kamu harus pulang ke rumah sana, aku di rumah aba". Jawab Yumna.

Tangan Kautsar mengapit di depan dada, dengan wajah memelas.

"Afwan yank... Aku mohon". Lirih Kautsar.

Yumna malah melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah orangtuanya. Dengan cepat Kautsar mengikuti Yumna.

"Jangan ikutin aku bi, aku lagi sebel banget sama kamu". Ujar Yumna berhenti melangkah.

"Kalau kamu tinggal di rumah aba terus aku di rumah kita sendirian gitu. Aku gak bisa tidur tanpa kamu, yayank". Celoteh Kautsar berusaha membujuk Yumna.

"Waktu kita sebelum nikah, kamu bisa tidur kan meski tanpa aku??". Tanya Yumna.

Kepala Kautsar tertunduk lesu, berdebat dengan perempuan bukan keahlian Kautsar.

"Lho kalian berdua baru sampe. Tumben main ke rumah gak kabarin ummah nak". Ujar hj Ruqaiyah tiba-tiba nongol.

Kautsar-Yumna pun mengucap salam dan menyalami hj Ruqaiyah.

"Mah, Yumna mau tinggal disini beberapa saat. Tapi tolong mah jangan izinin Kautsar tidur disini". Ucap Yumna membuat hj Ruqaiyah kaget.

"Lho kenapa nak?? Gak boleh gitu... Kalian bertengkar lagi??". Tanya hj Ruqaiyah.

Lanjut Yumna langsung melangkahkan kaki menuju kamarnya yang dulu.

"Yumna ke kamar mah, kepala Yumna pusing". Ucap Yumna seraya melirik singkat Kautsar.

"Yumna...". Hj Ruqaiyah memanggil Yumna.

"Yank tunggu, maafin aku...". Ujar Kautsar namun diabaikan Yumna.

"Sebenernya ada apa diantara kalian?? Kamu jadi poligami??". Tanya hj Ruqaiyah ke Kautsar.

Kepala Kautsar menggeleng cepat,
"Gak ummah, bukan masalah poligami. Tapi Yumna lagi marah sama saya, karena cemburu saya ngobrol sama Syafa. Ngobrol sebentar pun bahas Yumna dan minta maaf kejadian waktu di cafe minggu lalu". Jelas Kautsar to the point.

Hj Ruqaiyah gelengkan kepala seraya menghela napas.

"Nanti ummah bantu bujuk istrimu ya nak. Kamu ngerti kan sifat istri kamu itu kayak gimana". Ucap hj Ruqaiyah.

Dengan wajah yang kusut Kautsar mengangguk.

"Tapi saya gak bisa tinggalin Yumna disini mah". Ucap Kautsar tampak sedih.

"Kamu udah denger bukan ucapan istri kamu barusan. Tenang aja Yumna aman kok, nanti Yazid dan aba hubungin kamu mengenai kondisi Yumna selama disini". Jelas hj Ruqaiyah memberikan pengertian ke menantu satu-satunya tersebut.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang