Maaf...

657 24 0
                                    

Malam ini keluarga haji Jafar sedang makan malam bersama namun hanya bertiga saja, minus Yazid adiknya Yumna. Ia sedang menempuh pendidikan di Maroko.

"Mah, tadi aba ketemu nak Kautsar". Ucap haji Jafar yang telah lebih dulu menghabiskan makanannya.

"Kautsar siapa ba??". Tanya hj Ruqaiyah heran.

"Nak Kaisar mah yang dulu sering dateng tiba-tiba ke rumah kita. Nama aslinya Kautsarrazky ternyata". Jelas haji Jafar.

Sedang Yumna hanya asyik memakan makanan yang ada di piringnya.

"Ya Allah, nak Kaisar yang gank motor itu. Udah lama anak itu menghilang". Ucap hajjah Ruqaiyah.

"Dia bukan menghilang mah". Ucap Yumna.

"Iya dia gak menghilang tapi kuliah di Mesir dan Qatar. Dan ternyata nak Kautsar anaknya Emran dan Halimah, ummah...". Jelas haji Jafar.

Hajjah Ruqaiyah pun tercengang kaget, tiba-tiba matanya berkaca-kaca.

"Kais'Kautsar anaknya almarhumah Halimah dan almarhum Emran, ba.. Ya Allah... Ummah bener-bener gak nyangka pantes kayak gak asing lihat wajah nak Kautsar". Ucap hj Ruqaiyah.

Yumna mendengar percakapan aba dan ummah nya tentang Kautsar. Ia juga baru tahu jika orangtua mereka saling mengenal baik.

"Iya mah, mungkin kalau pertemuan awal waktu itu aba tahu dia cucunya abah haji Haidar. Mungkin aba bisa memperlakukan dia dengan baik". Ucap haji Jafar nampak sedih.

Hj Ruqaiyah menghela napas,
"Apa mungkin kita keterlaluan dalem bersikap waktu itu ba??". Tanya hj Ruqaiyah.

"Aba gak tahu mah, dari awal nak Kautsar dateng sama sekali kita gak tahu siapa dia sebenarnya. Yang aba salut dia gak pernah branding dirinya seorang cucu dari abah haji Haidar Al-Khaizan". Jawab haji Jafar.

Yumna pun menyelesaikan makannya, sedari tadi ia berusaha hanya fokus ke makanan yang ada dihadapannya. Tapi malah orangtuanya terus bahas tentang Kautsar.
Sebelum ia ke kamar, terlebih dahulu membantu ummah nya membereskan meja makan.

"Mah, ba.. Yumna ke kamar duluan ya. Mau ngecek tugas para santri dan santriwati". Ujar Yumna dan berlalu ke kamar.

Sudah biasa, Yumna selalu menghindar ketika orangtuanya membahas Kautsar.
Sejak pertama kali bertemu Kautsar tidak memperkenalkan dirinya sebagai seorang cucu dari pengusaha dermawan sekaligus donatur pesantren yaitu Haidar Al-Khaizan. Mungkin jika dulu haji Jafar tahu ia akan sangat berterimakasih kepada Kautsar sebagai anak satu-satunya dari Emran dan Halimah.

-----------------------------------------------------------

Sudah seminggu berlalu, Kautsar memang meminta waktu selama seminggu untuk membuat desain. Alhamdulillah... Dalam waktu tersebut 3 desain arsitektur yang berbeda berhasil ia buat untuk pesantren dan masjid.
Sekarang Kautsar dan opa Haidar sedang berada di ruang tamu pondok pesantren, menunggu haji Jafar dan kyai Fatih. Padahal opa Haidar menyuruh Kautsar datang sendiri ke pesantren, tapi Kautsar tidak mau.

Haji Jafar pun muncul dan tersenyum ke Kautsar dan opa Haidar.

"Assalamu'alaikum, maaf nunggu lama ya". Ucap salam haji Jafar.

"Wa'alaikumsalam". Jawab Kautsar dan opa Haidar bersamaan.

"Gak kok, santai aja. Sibuk banget ya ji??". Tanya opa Haidar.

"Iya abah haji, ada beberapa guru yang dadakan ajukan cuti. Jadi agak repot". Jawab haji Jafar.

Kautsar mengeluarkan desain hasil karyanya.

"Waduh kok cuti dadakan, kekurangan tenaga pengajar dong pesantren ini". Ucap opa Haidar.

Haji Jafar tersenyum dan mengangguk,
"Iya bah, pesantren urgent guru olahraga dan bahasa Arab". Balas haji Jafar.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang