Fitnah Kejam

515 22 0
                                    

Motor sport Kaisar berhenti di depan rumah haji Jafar, Yazid pun turun dari motor. Ternyata ada Yumna yang sedang menanam tanaman bunga di depan rumah.
Tanpa disuruh mampir, Kaisar langsung masuk saja ke pekarangan rumah pak haji.

"Assalamu'alaikum kak...". Yazid ucapkan salam.

"Wa'alaikumsalam, gak usah cium tangan dek tangan kakak kotor". Jawab Yumna.

"Iya deh, Yazid ke dalem dulu ya kak". Ucap Yazid masuk ke dalam rumah.

Sedangkan Kaisar tersenyum manis melihat Yumna yang sedang bercocok tanam.

"Assalamu'alaikum, ukhti". Kaisar mengucapkan salam.

"Wa'alaikumsalam, akhi". Balas Yumna menatap heran Kaisar.

Ia pun langsung mengalihkan pandangannya lagi,
"Kenapa muka dia lebam-lebam gitu??". Tanya hati Yumna.

Sebenarnya Yumna ingin bertanya langsung tapi ia urungkan niatnya. Yumna pun memegang selang air ingin menyiram tanaman yang tadi ia tanam.

"Kamu mau siram aku lagi??". Tanya Kaisar ketakutan.

Yumna mengernyitkan dahinya,
"Gak kok, saya mau siram tanaman ini". Jawab Yumna.

"Oh kirain kamu mau siram aku lagi, siram pake cinta kamu ajalah, hehehe". Ucap Kaisar sambil terkekeh.

Yumna tersenyum tipis saja bahkan Kaisar tidak melihat senyuman itu.

"Yum... ". Ucapan Kaisar terpotong.

"Kak abang Kaisar kan bonyok abis bentrok antar gank motor". Ujar Yazid tiba-tiba.

Kaisar meringis, adiknya Yumna kelewat jujur.
Yumna menatap lekat sang adik. Allah maha tahu isi hati Yumna yang bertanya-tanya kenapa wajah Kaisar babak belur, dan dapat jawaban dari Yazid.

"Terus apa urusannya sama kakak dek??". Tanya Yumna ke Yazid.

"Yakali kakak penasaran pingin tau muka bang Kaisar begitu abis ngapain". Jawab Yazid sambil menyengir tanpa dosa.

"Dasar bocah, untung sayang sama kakaknya". Gerutu Kaisar dalam hati.

"Kak Yazid izin latihan hadroh dulu di pesantren". Ucap Yazid.

Dan diangguki oleh Yumna. Karena aba dan ummahnya sedang tidak ada di rumah. Jadi Yazid izin ke sang kakak semata wayangnya.

Setelah Yazid berlalu, Yumna pun membereskan selang air dan peralatan bercocok tanam tadi. Kaisar merasa diabaikan oleh Yumna, tanpa obrolan apapun.

"Yumna... Aku". Ucapan Kaisar terpotong lagi.

"Afwan... Silahkan akhi pulang, di rumah ini cuma ada saya aja. Takut timbul fitnah". Ucapan Yumna terdengar dingin.

"Kamu usir aku Yum??". Tanya Kaisar.

Yumna gelengkan kepala,
"Saya cuma gak mau ada fitnah karena kita cuma berdua aja di rumah ini". Jawab Yumna.

"Kan di luar, aku gak masuk ke dalem rumah kok". Balas Kaisar.

"Lebih baik akhi gak usah temuin saya lagi. Karena seharusnya seperti itu". Ujar Yumna enggan menoleh ke Kaisar.

"Kenapa si?? Kamu marah aku ribut antar gank motor. Aku mau keluar dari gank motor kok". Ucap Kaisar meyakinkan.

"Bukan hak saya untuk marah, terserah akhi mau ribut antar gank atau apapun. Bukan urusan saya". Jelas Yumna.

Kaisar menatap sendu Yumna,
"Aku cuma mau tanya apa kamu cinta sama aku atau sama Zidni??". Tanya Kaisar penuh penekanan.

Yumna memejamkan mata seraya menghela napas, ia tetap membelakangi Kaisar yang berdiri di dekat pagar.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang