Sejak tadi Kautsar mondar-mandir tidak jelas di ruang kerjanya, saat ini ia sedang berada di kantor bank syari'ah Al-Khaizan. Sejak semalam pun setelah Yazid menelepon, Kautsar kepikiran bahkan tidak bisa tidur.
"Yumna kasih challenge lagi nih, masa si dia gak minta mahar yang kayak gimana gitu. Malah bilang semampu gue aja". Gumam Kautsar sendirian.
"MaasyaAllah banget bidadari surgaku, gak banyak maunya gak neko-neko. Untuk mahar aja gak banyak persyaratan harus apa dan berapa nominalnya". Lanjut Kautsar.
"My fiance high level banget, sholihah, cerdas, cantik, dari keluarga baik-baik, tapi sederhana gak banyak permintaan. Allah gak salah menjatuhkan hati ini ke Yumna". Monolog Kautsar merasa bangga dan bahagia.
"Se-sholihah dia aja gak aneh-aneh minta maharnya, dia emang beda". Sambung Kautsar sambil mesem-mesem.
Tiba-tiba ia kepikiran untuk memberikan mahar yang unik dan bernilai harganya.
"Ya Allah akhirnya tercetus juga ide buat kasih mahar Yumna, bismillah...". Ujar Kautsar seraya tersenyum penuh arti.
Ia pun keluar dari ruangannya dan menuju bagian money changer. Bank syari'ah Al-Khaizan dilengkapi money changer untuk penukaran mata uang asing.
-----------------------------------------------------------
Saat ini Kautsar sedang menuju ke sebuah toko perhiasan, ia sendirian karena opa Haidar tidak bisa menemaninya sedang urus seserahan lainnya.
"Gue gak pernah beli perhiasan, gimana yaa. Duuh bingung". Ucap Kautsar sambil mengemudi mobil.
"Mahar udah beres, sekarang fokus ke beli perhiasan untuk seserahan. Kenapa opa suruh gue turun tangan langsung si, kan bisa pesen gitu". Gerutu Kautsar.
Opa Haidar sengaja menyuruh Kautsar membeli perhiasan sendiri untuk seserahan yang akan dibawa nanti. Biar berasa perjuangan menghalalkan Yumna.
Hingga beberapa menit perjalanan Kautsar pun tiba disebuah toko perhiasan terkenal.
Ia memasuki toko perhiasan tersebut disambut oleh pegawai dengan ramah."Selamat datang mas, mau cari perhiasan apa??". Tanya pegawai toko perhiasan tersebut.
Kautsar menatap semua perhiasan yang di display di etalase toko tersebut.
"Perhiasan emas untuk seserahan mbak, cincin pernikahan juga tapi cincin laki-laki yang palladium ya". Ucap Kautsar.
Pegawai toko perhiasan tersebut pun mengangguk dan mengambil seperangkat perhiasan emas 24 karat dan ditaruh di hadapan Kautsar.
"Ini limited edition di toko jewellery kami mas". Ucap pegawai toko.
Kautsar manggut-manggut dan memperhatikan seperangkat perhiasan tersebut yang terdiri dari kalung, anting, gelang tangan, gelang kaki, dan juga cincin.
Pegawai toko pun mengambil beberapa pasang cincin pernikahan emas putih."Ini cincin pernikahannya mas, size ring cincin calon istrinya berapa mas??". Tanya pegawai toko perhiasan.
Kautsar bengong dan kaget,
"Hah.. Ada ukurannya juga? Saya gak tahu mbak". Jawab Kautsar nampak bingung."Kemarin seharusnya gue ukur dulu cincin bunda yang gue kasih ke Yumna saat khitbah". Batin Kautsar.
"Coba dihubungi calon istrinya, tanya size cincinnya berapa". Ujar pegawai toko.
Kautsar mengangguk namun tampak bingung. Bagaimana cara menghubungi Yumna, nomornya saja tidak punya.
Di sisi lain haji Jafar sekeluarga sedang makan siang. Kebetulan Yumna hari ini tidak ada kelas mengajar di pesantren, jadi ia bisa makan siang di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do'a di Sujud Terakhir
Ngẫu nhiênKetua gank motor yang jatuh hati kepada seorang ukhti, ia rela berubah menjadi lebih baik demi mendapatkan hati ukhti cantik anak pak haji. Namun Kaisar (nama samaran yang terkenal dikalangan gank motor) harus menelan kekecewaan disaat ukhti Yumna S...