Perang Bazar

532 21 0
                                    

Sore hingga malam hari bazar Ponpes Ash-Shiddiq sudah di buka untuk di hari pertama ini. Bazar diselenggarakan di alun-alun masyarakat sekitar, sedari sore tadi sudah banyak pengunjung yang mendatangi bazar sekedar lihat-lihat saja dan membeli hasil karya seni para santri dan santriwati. Ada kaligrafi, pajangan rumah, kaos dengan sablon quotes islami, berbagai rajut, berbagai anyaman bambu, dan masih banyak lagi yang dijual di bazar Ash-Shiddiq.

Kelima orang panitia pun yaitu Kautsar, Yumna, Zidni, Syafa dan Zeyn sedari tadi sibuk mengatur letak dan membantu promosikan hasil karya para santri dan santriwati.

"Akhwat ikhwan yuk boleh dilihat-lihat dulu hasil karya santri ini". Ucap Kautsar semangat seraya merangkul salah satu santri yang menjaga salah counter tersebut.

"Mari pak bu, cari apa?? kaligrafi yang ini cocok untuk di ruang tamu atau ruang keluarga". Ucap Zidni kepada pengunjung.

"Iya kakak silahkan dipilih, ini kaos bahannya bagus. Sablonnya hasil kreatif para santri dan santriwati". Ucap Yumna ramah.

Para pengunjung pun sedang memilah-milah barang apa yang akan dibeli di bazar Ash-Shiddiq. Terdapat beberapa counter barang-barang yang bisa pengunjung hampiri.

Tiba-tiba deru suara motor dan klakson berbunyi sangat berisik dan menganggu. Kautsar pun menatap kearah suara bising dari motor-motor tersebut.

"Minggir....!!". Ujar salah satu pengendara motor.

"Bayar pajak gak kalian...!!". Teriakan salah satu dari mereka membawa sajam.

Membuat para pengunjung dan pihak pesantren beserta para santri dan santriwati ketakutan. Apalagi melihat jumlah mereka lumayan banyak ada beberapa motor sport nampak seperti gank motor.

"Hasbunallah wani'mal wakiil ni'mal maulaa wani'man nashir, kalian sini kumpul". Ucap Yumna seraya melindungi para santriwati yang ketakutan.

"Baca do'a ya anak-anak". Ucap Syafa pun membantu tenangkan para santriwati.

Di sisi lain haji Jafar dan Zeyn berusaha menghadang komplotan gank motor yang seperti mau merusuh di acara bazar ini. Sedangkan Zidni mengumpulkan para santri agar tetap berada di dekatnya. Kautsar pun celingukan dan merasa gank motor tersebut mengepung area bazar ini.

"Astaghfirullah... Mau apa kalian dateng kesini??". Tanya haji Jafar.

"Heh udah bayar pajak dan izin belum luh??!!! Seenaknya aja adain acara bazar disini??!!". Tanya salah seorang anggota gank motor sambil mengacungkan celurit ke arah haji Jafar.

"Kami sudah dapat izin dari pihak pemerintahan setempat". Ujar Zeyn lantang.

Kautsar pun penasaran dan berusaha menerobos maju diantara kerumunan orang-orang yang berada disitu yang ketakutan.

"Izin juga sama kita sebagai penguasa daerah sini...!! Kalau gak mau bayar pajak ke kita, gue ancurin nih bazar..!!". Suara lantang yang tak asing di telinga Kautsar.

Orang itu mengangkat samurai dengan tangan kiri dan tatapan tajamnya.

"Gassskeun gak boss??!!". Tanya anggota ganknya seraya berteriak.

Ketua gank motor tersebut mulai memutar-mutar samurai yang ia pegang. Deru motor mereka sengaja keraskan membuat semakin bising.

"Stop.... !! Apa-apaan ini, mundur kalian..!". Bentakan Kautsar membuat anggota gank motor itu tertegun.

Kautsar menoleh ke arah haji Jafar dan Zeyn,
"Biar saya yang urus, kalian lindungin para santri santriwati dan yang lainnya". Ucap Kautsar.

Haji Jafar dan Zeyn pun mundur mengambil jarak aman.
Kini 1 orang lawan 1 gank motor yang mungkin sekitar 35 orang yang berada di hadapan Kautsar. Dan 15 orang yang mengelilingi alun-alun tempat bazar dilaksanakan.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang