Pagi ini seperti biasa Yumna bersiap-siap berangkat ke ponpes diantar Kautsar tentunya. Saat ini ia sedang memakai wedges yang tidak terlalu tinggi menurutnya.
"Mau jatuh lagi terus ditangkep si Faiz??". Tanya Kautsar seraya berjongkok di hadapan Yumna.
"Apaan si bi masih pagi udah sebut-sebut orang lain di rumah tangga kita ini". Protes Yumna sedang memakai kaos kaki.
Lalu tanpa diminta, Kautsar membantu Yumna memakai kaos kaki.
"Sini biar aku aja, kamu jangan merunduk kayak gitu nanti the twin terhimpit". Ucap Kautsar protektif.
"Ya salaam bi, aku juga tau batasan kok. Aman bi tenang aja, aku bisa pake sendiri". Balas Yumna.
"Udah diem aja duduk manis aku yang pakein dan mulai hari ini jangan pake wedges lagi". Ucap Kautsar tegas.
Kening Yumna mengernyit, tiba-tiba dilarang pakai wedges.
"Terus pake apa bi?? Sandal jepit gitu?? Yang bener aja". Tanya Yumna sambil cemberut.Tiba-tiba Kautsar bangkit menuju walk in closet tepatnya etalase sepatu khusus Yumna. Ia mencari dan memilih alas kaki yang aman dan nyaman untuk Yumna.
"Ahaaa... Pake ini nih aman yank". Ujar Kautsar berbinar.
Ia kembali berjongkok di hadapan Yumna sambil membawa alas kaki pilihannya.
"Kok flat shoes bi, aku gak terlalu suka pake flat shoes". Protes Yumna.
"Nurut sama suami, ini demi kebaikan kamu dan kandungan kamu yank". Tegas Kautsar.
"Tapi bi..... ". Ucapan Yumna terpotong.
"Tapi apa?? Mau jatuh lagi terus ditolong si Faiz gitu". Sindir Kautsar sengaja.
Akhirnya Yumna mau tak mau memakai flat shoes pilihan Kautsar. Daripada berdebat bawa-bawa nama Faiz. Jujur ia memang tidak terlalu suka flat shoes, makanya ia hanya punya 2 pasang flat shoes saja. Yumna lebih suka menggunakan wedges dan sneakers.
Setelah sarapan bersama, mereka pun berangkat menuju pondok pesantren.-----------------------------------------------------------
Setelah kurang lebih 25 menit perjalanan, akhirnya mobil yang Kautsar kendarai tiba di ponpes. Ia buru-buru keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Yumna.
"Habibi kok kayak buru-buru banget si kamu??". Tanya Yumna heran.
Biasanya Kautsar kalau antar ke pesantren malah sengaja ulur waktu agar berlama-lama menggoda Yumna, tapi kali ini terlihat buru-buru.
"Afwan, yank.. Qodarullah aku baru inget ada meeting untuk project desain arsitektur yang akan aku buat. Aku gak punya waktu banyak lho ini". Jelas Kautsar seraya melihat jam tangannya.
Yumna tersenyum sambil menyentuh bahu Kautsar,
"Yaudah sana berangkat, yang semangat ya sayang dan hati-hati di jalan". Pungkas Yumna.Kautsar mengangguk cepat lalu menatap sendu Yumna.
"Maaf ya bidadariku, aku gak bisa lama-lama. Aku berangkat ya, assalamu'alaikum Ya zaujati...". Ucap salam dari Kautsar seraya mengelus kepala Yumna lalu perut Yumna.
"Jagain ummiw ya anak-anak abiw". Bisik Kautsar sedikit menunduk ke arah perut Yumna.
Yumna terkekeh pelan, masih sempat-sempatnya berpesan seperti itu padahal sedang buru-buru.
Tak lupa Yumna mencium tangan Kautsar, sebelum akhirnya mobil Kautsar menjauh dari pesantren.Setelah mobil Kautsar benar-benar menjauh, Yumna lanjut melangkahkan kakinya menuju ruang pengajar. Ia berjalan menunduk dan sesekali tersenyum karena mengingat tingkah Kautsar yang posesif, lucu serta perhatian. Jangan tanya sabarnya Kautsar, sudah Yumna uji kesabaran Kautsar setiap hari dan ternyata tidak setipis tissue.

KAMU SEDANG MEMBACA
Do'a di Sujud Terakhir
RandomKetua gank motor yang jatuh hati kepada seorang ukhti, ia rela berubah menjadi lebih baik demi mendapatkan hati ukhti cantik anak pak haji. Namun Kaisar (nama samaran yang terkenal dikalangan gank motor) harus menelan kekecewaan disaat ukhti Yumna S...