Diantara Kalian

563 21 0
                                    

Sudah 3 hari Kautsar tidak ke ponpes, dikarenakan sedang sakit. Selain efek kelelahan mungkin faktor cuaca juga, dia belum genap 1 bulan di Indonesia tentu berbeda cuacanya saat di Qatar.

Ukhti Syafa sedang melamun menatap kearah lapangan yang biasanya ada Kautsar sedang mengajar olahraga para santri dan santriwati.

"Akhi... Kok ngilang si. Syafakallah akhi...". Gumam Syafa sedih.

"Ehemm.. Assalamu'alaikum..". Ucap salam dari Yumna.

"Wa'alaikumsalam". Jawab Syafa sambil cemberut.

Yumna duduk di samping Syafa,
"Yang ikhlas kalau jawab salam, Syaf". Ujar Yumna.

"Ikhlas kok Yum tapi aku lagi galau aja kepikiran akhi Kautsar yang katanya lagi sakit". Ucap Syafa dengan wajah tak seceria biasanya.

"Astaghfirullah, kamu gak boleh berlebihan Syafa mengagumi makhluk Allah". Yumna mengingatkan.

Tangan Syafa langsung menyentuh dadanya sendiri,
"Astaghfirullahal'adzim, padahal aku cuma khawatir sesama makhluk Allah, dan aku sering istighfar tapi gak tahu kenapa akhi Kautsar meluluhkan hati aku". Balas Syafa sambil menyengir.

Yumna memutar malas bola mata, Syafa benar-benar terKautsar-Kautsar.

"Tunggu deh, kamu kenapa si kayak gak suka kalau aku bahas akhi Kautsar??". Tanya Syafa penuh selidik.

Yumna langsung menggeleng cepat,
"Gak kok biasa aja, bukan gak suka tapi aku cuma ingetin kamu aja jangan memuja makhluk Allah berlebihan, yang patut dipuja hanya Allah subhanahu wa ta'ala". Jelas Yumna sedang ceramahin Syafa.

"Iya ustadzah, gak apa-apa aku mengagumi biasa aja kok. Gak colek-colek akhi Kautsar kan". Syafa membela diri.

"Tapi inget ya mata kamu bisa jadi saksi di akhirat nanti, mata digunakan untuk melihat hal apa". Balas Yumna.

Syafa menghela nafas, kalau berdebat dengan Yumna pasti ia selalu kalah meski ilmu agama Syafa lebih mumpuni.

"Iya ustadzah Yumna, semoga gak kena penyakit ain". Ucap Syafa sambil tersenyum.

Tiba-tiba Zidni mendekat kearah Yumna dan Syafa.

"Ehemm... Gus Zidni tuh". Syafa melirik Yumna.

"Siapa bilang kyai Fatih, aku juga tahu itu gus Zidni". Gumam Yumna balas melirik Syafa.

Ketika Zidni mendekat meski masih berjarak, Zidni mengucap salam dan menyapa Yumna juga Syafa.

"Ukhti Yumna, ini buku bisa jadi referensi mengajar kamu". Ujar Zidni menyodorkan beberapa buku ke Yumna.

Dengan senang hati Yumna menerimanya,
"Jazakallah khoiron katsir gus, oh iya gimana mengenai menyambut acara maulid??". Tanya Yumna.

"Nanti kita adakan rapat, lagian masih bulan depan kan acara maulidnya". Jawab Zidni sambil tersenyum.

"Mungkin mau diadain acara apa untuk santri dan santriwati gus?? Harus beda dari tahun sebelumnya". Tanya Syafa.

"Nah itu saya juga belum tahu, nanti kita bahas saat rapat ya". Ucap Zidni.

Bulan depan akan diadakan acara maulid nabi Muhammad SAW. Biasanya pesantren mengadakan suatu acara untuk santri dan santriwati sebelum malam acara maulid nabi dilaksanakan. Tapi karena pengurus Pesantren sedang sibuk dengan pembangunan renovasi alhasil belum dibicarakan akan seperti sebelum malam acara maulid dilaksanakan.

-----------------------------------------------------------

Mobil sedan BMW memasuki area Pesantren, sudah 5 hari tidak menapakkan kakinya di Pesantren Kautsar sangat rindu mengajar santri dan santriwati dan rindu pula kepada sosok yang bukan takdirnya. Meski ia sadar rindunya terlarang, tapi Kautsar tak berdaya mengatur hatinya.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang