Hari ini Ponpes Ash-Shiddiq mengadakan acara rutin gerak jalan untuk semua santri-santriwati dan juga didampingi para guru. Mereka semua turun ke jalan untuk jalan santai pada acara gerak jalan tersebut.
"Ok anak-anak waktunya istirahat dulu ya, kalian boleh jajan tapi jangan terlalu jauh ya". Ujar ustadz Zeyn.
"Siap ustadz". Jawab para santri-santriwati.
Mereka semua berhenti sejenak setelah 2 jam jalan santai, tepat disalah satu pusat jajanan yang ada di daerah tersebut.
Yumna sedang mengibaskan tangannya karena merasa gerah.
"Duuh baru juga 2,5 KM tapi udah lumayan capek ya ukhti". Ujar Syafa juga mengibaskan tangan ke wajahnya sendiri.
"Seharusnya sering-sering pesantren adain acara gerak jalan kayak gini ya, supaya terbiasa dan sehat". Ucap Yumna.
Syafa langsung menatap heran Yumna,
"Hah?? Yang bener aja bisa bengkak betis aku Yum". Protes Syafa."Ya gak dong, kan demi kesehatan juga. Makanya kaki lurusin jangan ditekuk kalau abis jalan jauh kayak gini". Jelas Yumna seraya duduk meluruskan kakinya.
Sedari duduk Syafa tidak meluruskan kaki, malah duduk dengan kaki bersilang.
"Iya deh iya, nih dilurusin". Pungkas Syafa.
Yumna geleng-geleng kepala sambil tersenyum. Ia juga sambil memijat-mijat betisnya sendiri.
"Berapa kilo meter lagi si kita jalan??". Tanya Syafa.
"5KM lagi kayaknya, pokoknya finish di pesantren, ukhti...". Jawab Yumna agak gereget.
"Ya Allah... Semoga gak bengek dan gak potek nih lutut hamba". Ucap Syafa sambil mendongak seperti berdo'a.
Lalu Syafa menengok ke pedagang minuman ringan.
"Mang, air mineralnya 1 ya". Ucap Syafa ke pedagang minuman.
"Jangan yang dingin". Ucap Yumna mengingatkan.
"Iya ustadzah Yumna". Balas Syafa.
Jika Yumna banyak memperingati dirinya, pasti Syafa memanggil dengan embel-embel 'ustadzah'. Karena ia tahu Yumna tidak mau dipanggil dengan sebutan seperti itu.
Sedangkan Yumna tertunduk sambil memijat kakinya yang sedang ia luruskan agar otot-otot kakinya terelaksasi sehabis berjalan jauh.
Tiba-tiba Yumna melihat sepatu kets biru berdiri tepat di hadapannya. Ia langsung mendongak melihat seseorang yang memakai sepatu kets biru tersebut.
"Assalamu'alaikum, cantik". Ucap seseorang laki-laki tersebut.
Sambil menghela napas Yumna menatap malas wajah laki-laki tersebut.
"Wa'alaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh". Balas Yumna.
"Judes banget si.. boleh aku temenin, cantik??". Tanya laki-laki itu.
Yumna cemberut saja tidak menjawab. Sedangkan Syafa menikmati air mineral yang dipesan tadi. Syafa tidak mau ikut campur rupanya.
"Sombong amat si cantik ini, kalau gitu aku temenin gerak jalan ya cantik". Ucap laki-laki itu lagi.
"Heh mas...!! Yang sopan ya sama perempuan. Main godain aja gak sopan tuh...!!". Pedagang air mineral membentak laki-laki tersebut.
Seketika laki-laki itu kaget sambil tersenyum kikuk.
"Dia istri saya pak, beneran gak bohong". Ucap laki-laki itu yang ternyata adalah Kautsar.
"Ah masa si?? Mas nya jangan ngarang deh. Buktinya ukhti ini kelihatan bete mas deketin. Dah lah jangan ngaku-ngaku atau saya panggilin orang-orang buat usir mas nya..!!". Cerocos pedagang tersebut mengancam Kautsar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do'a di Sujud Terakhir
AcakKetua gank motor yang jatuh hati kepada seorang ukhti, ia rela berubah menjadi lebih baik demi mendapatkan hati ukhti cantik anak pak haji. Namun Kaisar (nama samaran yang terkenal dikalangan gank motor) harus menelan kekecewaan disaat ukhti Yumna S...