Sakit

588 11 0
                                    

Pagi ini Yumna sedang berkutat di dapur sendirian. Sebenarnya ia masih sedih, karena menurutnya Kautsar semalam tidak tidur di kamar. Karena ketika Yumna terbangun untuk sholat subuh, Kautsar tidak berada di samping dirinya.

"Mau sampe kapan bi kamu diemin aku terus??". Tanya hati Yumna.

Sarapan pun sudah siap dan tersaji di meja makan. Yumna langsung beranjak ke lantai 2 untuk memanggil Kautsar.

Yumna membuka knop pintu ruang kerja Kautsar.

"Assalamu'alaikum, Ya habibi sarapan yuk". Ucap Yumna.

Ia kaget karena Kautsar tidak ada di ruang kerja. Hingga ia memeriksa balkon di ruang kerja pun tidak ditemukan Kautsar.

"Ya salaam... bi kamu kemana si??". Gumam Yumna bertanya.

Lalu Yumna mencoba mencari Kautsar ke musholah yang berada di rumahnya, namun tidak ada juga.

"Kamu dimana si bi??? Perasaan gak kedengeran suara mobil atau motor kalau seandainya kamu udah berangkat kerja". Ucap Yumna dalam batin.

Langkah kakinya pun menuju kamar, mungkin saja Kautsar sedang mandi, pikirnya...

Pintu kamar pun terbuka, dan Yumna kaget karena Kautsar meringkuk di dalam selimut.

"Habibi... Sarapan yuk. Udah aku siapin di meja makan". Ajakan Yumna seraya mendekat ke Kautsar.

Namun Kautsar masih tidak menyahut. Yumna pun membuka selimut tersebut dan lebih kaget karena Kautsar nampak pucat sekali dengan mata terpejam.

"Bi kamu sakit sayang??". Tanya Yumna panik seraya menyentuh kening Kautsar.

"Ya Allah, bi... panas banget suhu badan kamu". Ucap Yumna cemas.

Kautsar pun membuka mata karena dirasa kening dan pipinya ada yang menyentuh.

"Ke dokter yuk bi". Ajakan Yumna penuh ke khawatiran.

"Gak mau". Balas Kautsar lirih.

"Suhu badan kamu panas banget bi, aku takut kamu kenapa-napa". Ujar Yumna sedih.

Kautsar malah menutup wajahnya dengan selimut. Membuat Yumna menghela napas resah, Kautsar benar-benar keras kepala.

"Kamu keras kepala banget si bi lagi sakit juga". Ucap Yumna resah.

Karena tak berhasil membujuk Kautsar untuk ke dokter.

"Kamu juga keras kepala, paksa aku melulu". Balas Kautsar.

"Demi kebaikan kamu sayang". Ucap Yumna.

Dengan cepat Kautsar membuka selimut yang menutupi wajah tampan pucatnya.

"Kebaikan apa Yum. Aku punya perasaan dan kamu juga. Kenapa kamu paksa aku untuk poligami". Tegas Kautsar menatap sendu Yumna.

Tangan Yumna mengelus kening Kautsar.

"Aku mohon jangan bahas poligami dulu ya bi". Ucap Yumna lembut.

"Jangan bahas dulu?? Setelah aku sembuh kamu paksa aku lagi gitu? Cukup Yumna...". Ucap Kautsar seraya berusaha untuk duduk.

".... Aku tersiksa dengan permintaan kamu yang gak bisa aku turutin. Afwan...". Sambung Kautsar lirih.

Tak tahan akhirnya Yumna meneteskan air mata lagi.

"Maafin aku bi, aku salah dan aku sadar gak seharusnya aku paksa kamu untuk poligami dan membagi cinta ke perempuan lain". Ucap Yumna.

Dengan kondisi lemas Kautsar menjatuhkan kepalanya di bahu Yumna.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang