Lift dan Lontar

445 13 0
                                    

Langkah kaki terdengar menuju ke halaman samping rumah tepatnya ke arah kolam ikan. Ia sangat bahagia tadi di spill oleh orangtuanya bahwa ia sebentar lagi akan jadi seorang paman.

"Alhamdulillah... Akhirnya Yazid jadi paman tampan nih, punya keponakan yang visualnya in syaa Allah gak jauh beda sama Yazid". Batin Yazid bahagia.

Sedari tadi dapat spill dari orangtuanya, Yazid benar-benar percaya diri tentang visual keponakannya yang baru berusia 5 weeks di dalam kandungan.

Tiba-tiba ia terlonjak kaget ketika melihat Kautsar-Yumna berada di pinggir kolam ikan.

"Astaghfirullahal'adzim, kakak... Abang... ". Yazid memekik kaget.

Sontak Kautsar-Yumna pun kaget. Bagaimana tidak kaget sedang romantis-romantisan dengan kening yang saling menempel tiba-tiba dapat gangguan dari Yazid.

"Astaghfirullah... Kenapa si bocah??". Tanya Kautsar geregetan.

Yazid mendekat sambil mesem-mesem penuh selidik.

"Nah lho ke cyduk yaa, kalian berdua mau ngapain hayoo??". Tuduh Yazid.

Yumna menatap tajam Yazid,
"Gak ngapa-ngapain dek, cuma kayak gitu aja. Lagian gak sopan deh kamu kagetin kami". Jelas Yumna.

"Ah masa, tadi kening kakak dan abang nempel gitu. Kalau mau mesra-mesraan jangan di pinggir kolam ikan dong, takut ikan pada mati". Ucap Yazid menggoda Kautsar-Yumna.

Kautsar menghela napas sambil menatap malas Yazid.

"Kami juga ngertilah dek, kalau mau mesra-mesraan gak disini. Lagian cuma nempelin kening doang". Jelas Kautsar.

"Tuh denger, lain kali tuh ucap salam bukan ngagetin". Yumna menimpali.

"Halal si kalian berdua mau ngapain juga, tapi jangan bikin jomblo kayak Yazid meronta dong". Protes Yazid.

"Oh pantes iri dia yank,hahaha...". Ucap Kautsar sambil terkekeh.

Sambil cengar-cengir tanpa dosa Yazid menggaruk kepalanya. Sebenarnya ia mengira Kautsar-Yumna akan bermesraan lebih dari sekedar kening saling menempel. Otak Yazid travelling terlalu jauh memang.

"Afwan kakak, ok ulang deh". Ucap Yazid mundur 2 langkah.

"Assalamu'alaikum, kakakku dan abang iparku". Lanjut Yazid ucapkan salam.

"Wa'alaikumsalam". Jawab Kautsar-Yumna kompak.

Secara tiba-tiba lagi Yazid langsung memeluk Yumna.

"Eh eh... Kenapa nih bocah gede". Ucap Kautsar panik.

"Aaaaa... Yazid bahagia banget mau jadi paman tampan". Ucap Yazid dengan pelukan erat ke Yumna.

"Dek, kakak sesak napas kalau kamu peluk erat gini". Protes Yumna.

Pelukan Yazid pun melonggar lalu menatap Yumna-Kautsar secara bergantian.

"Alhamdulillah... Kakak jadi ibu-ibu dan abang jadi bapak-bapak, Yazid jadi paman tampan". Ujar Yazid dengan senyuman yang menyebalkan bagi Kautsar-Yumna.

"Dih... Ke-PD-an nih calon om-om". Balas Kautsar.

"Ih kok om-om si". Protes Yazid.

"Kalau kami berdua ibu-ibu dan bapak-bapak, kamu om-om dong dek". Ujar Yumna.

"Paman tampan kak gak lihat nih". Ucap Yazid seraya merapikan rambut.

"Astaghfirullah...". Lirih Yumna.

"Adek kamu begini banget yank". Ujar Kautsar meledek Yazid.

"Iya gak bisa dituker bi, mau gimana lagi ya. Pasrah aja udah punya adek kayak gini". Ucap Yumna seraya mengacak rambut Yazid.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang