Ada 2 Kabar Baik

534 15 0
                                    

Dengan gontai Kautsar memundurkan langkah kakinya dan berbalik badan. Ia lebih memilih pamit pulang daripada sarapan bersama karena menurutnya kehadiran dirinya membuat Yumna tidak nyaman.

"Ya habibi.... ". Ucap Yumna memanggil Kautsar.

Langkah kaki Kautsar terhenti, ia tersenyum dapat panggilan seperti itu lagi dari Yumna.

"Afwan... ". Ucap Yumna memeluk Kautsar dari belakang.

Kedua sudut bibir Kautsar tertarik mengukir senyuman.

"Kamu udah maafin aku yank??". Tanya Kautsar.

"Udah aku bilang, aku gak marah sama kamu bi. Maafin aku 4 hari ini hindarin kamu abisnya sebel". Ucapan Yumna terdengar manja.

Kautsar melepaskan tangan Yumna yang melingkar di perut. Lalu Kautsar berbalik badan menghadap Yumna. Tangannya menelusuri wajah cantik yang sangat ia rindukan.

"Aku kangen kamu bi". Ucap Yumna memeluk Kautsar dengan erat.

Membuat Kautsar terkekeh pelan, istri manjanya kembali lagi ke setelan pabrik.

"Aku juga kaaangen banget sama kamu yank". Balas Kautsar seraya mengelus punggung Yumna.

Beberapa saat mereka berpelukan, ada 3 pasang mata yang menyaksikan momen Kautsar-Yumna berbaikan.

"Masih pagi maen peluk-pelukan". Celetuk Yazid.

"Biarin aja dek, alhamdulillah... Kakak kamu luluh juga hatinya". Ucap hj Ruqaiyah bahagia.

"Feeling aba tepat, mereka gak akan tahan marahan lama-lama". Haji Jafar menimpali.

Yumna benar-benar sangat erat memeluk Kautsar.

"Yank, baju aku basah lho ini. Kamu peluk aku erat banget, jadi basah dong baju kamu". Ujar Kautsar.

"Hmm.. Kamu bosen peluk aku ya?? Biarin basah juga, jadi sama-sama basah". Tanya Yumna melonggarkan pelukannya.

"Gak kok, malah pingin pelukan terus tapi jangan di luar rumah. Malu sama tetangga". Kautsar menyengir bahagia.

"Ayo sarapan tadi aku dan ummah udah masak nasi kuning untuk menu sarapan pagi ini". Tangan Yumna menarik tangan Kautsar.

"Tapi aku puasa yank". Balas Kautsar.

"Batalin puasa sunnah kamu bi, lagian abis kesiram juga kamunya. Nanti masuk angin kalau perut kamu kosong". Jelas Yumna.

Mereka berdua memasuki rumah sambil bergandengan tangan. Kalau sudah dipaksa sang pujaan hati Kautsar bisa apa selain patuh.

Sesampainya di meja makan, Yumna dengan sigap menyendokkan nasi ke dalam piring Kautsar.

"Syukron, sayang". Ucap Kautsar.

"Gak ganti pakaian kamu nak??". Tanya haji Jafar seraya menarik kursi meja makan.

"Kata Yumna ntar aja ba setelah sarapan". Jawab Kautsar jujur.

"Yeuuh... Dasar bucin, nurut banget". Gerutu Yazid pelan.

"Dek, makan sarapannya". Ucap Yumna menatap tajam Yazid.

"Iya kak iya, galak amat si. Pantes abang takut". Celetuk Yazid sambil menyengir.

"Selalu ribut, kalian udah pada gede juga". Hj Ruqaiyah melerai seraya ambilkan lauk untuk sang suami.

"Abang gak puasa kan hari ini??". Tanya Yazid.

Kepala Kautsar menggeleng pelan,
"Disuruh batalin puasa". Kautsar melirik Yumna.

"Kirain puasa bang, selama kakak disini abang selalu puasa lho". Ujar Yazid sambil disela-sela makannya.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang