9 Tahun

813 29 0
                                    

9 tahun kemudian...

Kyai Fatih dan para pengurus ponpes Ash-Shiddiq sedang mengadakan rapat. Membahas mengenai renovasi bangunan pondok pesantren dan juga membangun Masjid yang lebih besar lagi di area ponpes. Karena bangunan ponpes adalah bangunan lama yang sudah banyak mengalami kerusakan, perlu ada renovasi secara besar-besaran.

"Jadi gimana untuk masalah renovasi besar-besaran ini dan pembangunan masjid??". Tanya kyai Fatih.

"Kita butuh arsitek bi, untuk renovasi pesantren ini. Dengan luas lahan yang ada, Zidni kira butuh seorang ahli di bidang arsitektur". Ungkap Zidni.

Kyai Fatih dan para pengurus yang lain nampak berpikir.

"Kita harus memanfaatkan lahan kosong untuk kegunaan para santri dan santriwati entah dibuat taman, atau perpustakaan dibuat menarik agar menambah minat baca". Jelas ketua pengawas pesantren.

Kyai Fatih manggut-manggut,
"Tapi dana kita apakah cukup untuk menyewa jasa arsitek??". Tanya kyai Fatih.

"In syaa Allah cukup bi, kita maksimalkan. Masalah dana kita akan open donasi juga di sosial media dan ada beberapa donatur pesantren juga bi". Jawab Zidni.

Mereka pun mengakhiri rapat, dan mencari siapa arsitek yang akan mendesain pondok pesantren Ash-Shiddiq, dengan memperluas bangunan agar dibangun fasilitas yang lebih memadai dan modern, serta menarik minat para orangtua untuk anaknya mengemban ilmu agama di pesantren.

-----------------------------------------------------------

Langkah lebar berjalan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu santai, seorang laki-laki dengan paras tampan badan yang berisi namun atletis. Terdapat rambut halus namun tipis memenuhi rahangnya menambah ketegasan laki-laki dewasa yang sudah 9 tahun tidak menginjakkan kaki ke tanah air tercinta. 9 tahun bukan waktu sebentar, ia berhasil menyelesaikan kuliahnya di 2 negara.

"Opa... ". Ujar laki-laki itu.

"Kautsar cucu opa, Ya Allah nak akhirnya kamu pulang juga". Ucap opa Haidar memeluk Kautsar, sebelumnya Kautsar mencium tangan opa nya dengan hormat.

Laki-laki itu adalah Kautsar yang baru tiba di airport setelah 9 tahun tidak pernah mau pulang ke Indonesia. Bahkan sudah 2 tahun tidak bertemu sang opa kesayangan, karena faktor usia dan kesibukan opa Haidar selama 2 tahun ini tidak mengunjungi Kautsar yang berada di Qatar hingga sang cucu wisuda dan bekerja di sebuah perusahaan konstruksi.

"Assalamu'alaikum, aku kangen banget sama opa". Ucap Kautsar memeluk erat opanya.

Opa Haidar mengelus-elus punggung tegap sang cucu semata wayang.

"Wa'alaikumsalam nak, opa kira kamu gak akan mau pulang". Lirih opa Haidar penuh haru.

"Aku pasti pulang demi opa, bahkan aku rela resign dari perusahaan tempat aku kerja. Aku mau bantu-bantu opa aja". Balas Kautsar seraya melepas pelukannya.

Kautsar menatap wajah tua opa tercinta, sorot mata yang dihalangi kacamata baca dan minus. Rambut yang sudah memutih semuanya, 9 tahun Kautsar berada di negeri orang untuk menuntut ilmu. Meninggalkan opanya yang sudah tua sendirian, sekarang Kautsar ingin membantu perusahaan dan menjaga opa nya, sudah seharusnya ia berbakti kepada opa satu-satunya yang ia miliki di dunia ini.

"Kenapa sedih nak??". Tanya opa Haidar menatap Kautsar yang sedih.

Kautsar tersenyum,
"Maaf opa selama ini aku gak jagain opa, tapi mulai detik ini izinin aku berbakti ke opa ya". Ujar Kautsar tulus.

Opa Haidar merangkul Kautsar, meski tangan yang sebelah memegang tongkat untuk bantu berjalan. Fisiknya tak sama seperti 9 tahun lalu, yang masih bisa berjalan tanpa tongkat.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang