1 bulan kemudian
Dokter kandungan dan para suster mendorong brankar yang dimana ada Yumna yang sedang merasakan sakit. Kautsar pun ikut menemani Yumna, membawa Yumna ke rumah sakit dikarenakan insiden tak terduga tadi saat di rumah padahal belum saatnya Yumna melahirkan. Masih terhitung 1 minggu lagi seharusnya menurut perhitungan dokter.
"Laa hawla walaa quwwata illaa billah, yank kamu kuat ya jangan khawatir". Bisik Kautsar di telinga Yumna.
Sedangkan Yumna dengan wajah pucat berpeluh hanya bisa meringis merasakan sakit sambil menggenggam erat tangan Kautsar.
Tadi sewaktu di rumah tiba-tiba Yumna berteriak dan shock karena ketubannya pecah dan merasakan kontraksi. Begitupun Kautsar ikut panik dan langsung membawa Yumna ke RS.
Langkah Kautsar terhenti saat dokter mencegah dirinya untuk ikut masuk ke ruang IGD.
"Pak maaf Anda harus mengisi data dan urus administrasi istri Anda terlebih dahulu". Ucap dokter.
Kautsar menghela napas berat, sedang darurat seperti ini saja RS masih banyak aturan dan prosedur.
Brankar Yumna pun masuk ke dalam IGD, tatapan mata Kautsar dan mata Yumna tak pernah lepas hingga pintu IGD tertutup."Ok baik dok, tolong lakukan yang terbaik untuk istri dan anak saya. Tapi dok izinin saya menemani persalinan istri saya". Pinta Kautsar memohon ke dokter.
Dokter diam sejenak lalu mengangguk, karena biar bagaimanapun pasti Yumna butuh support langsung dari Kautsar.
Kautsar berjalan gontai menuju bagian resepsionis. Ia hanya bisa berharap semoga Yumna dan bayi kembarnya baik-baik saja.
"Ya Allah, hamba mohon perlancarlah proses persalinan istri hamba. Hanya kepada Engkau, hamba memohon pertolongan". Batin Kautsar.
Setelah mengurus administrasi, ia pun menghubungi mertuanya memberitahu bahwa Yumna akan segera melahirkan. Lalu Kautsar diizinkan masuk ke ruang persalinan karena harus segera dilakukan tindakan tersebut mengingat ketuban Yumna sudah pecah dan kontraksi hebat yang Yumna rasakan saat ini.
"Habibi...". Lirih Yumna ketika melihat Kautsar.
Dengan tersenyum Kautsar berupaya menguatkan Yumna. Ia mengusap kepala Yumna, selang oksigen sudah terpasang di hidung Yumna.
"It's fine sayang, kamu pasti bisa. Demi anak-anak kita, dan semuanya akan baik-baik aja". Ucap Kautsar berbisik ke Yumna.
Tak lupa Kautsar membantu Yumna untuk mengucapkan asma Allah dan sholawat nabi ia bisikan terus ke telinga Yumna.
"Aku akan lahiran normal kan bi??". Tanya Yumna.
Kautsar diam sejenak wajahnya berubah menjadi sendu,
"Iiiiya.... in sya Allah, dokter setuju untuk proses lahiran normal kamu". Jawab Kautsar terbata-bata.Di lubuk hati terdalam sebenarnya Kautsar sangat berat ketika suatu hal yang tadi dokter sampaikan begitu membuat dada Kautsar sesak. Kemungkinan hanya 50:50 proses persalinan normal berjalan lancar. Jika dipaksakan untuk operasi caesar takutnya Yumna shock dan tekanan darahnya malah terganggu. Meski seharusnya operasi caesar pilihan terbaik.
Dokter kandungan dan suster sibuk mempersiapkan alat-alat medis untuk proses persalinan.
Yumna pun semakin merasakan mulas dan sakit secara bersamaan. Hingga tangannya benar-benar mencengkram tangan Kautsar dan menimbulkan bekas. Tapi tidak masalah bagi Kautsar, toh Kautsar yakin apa yang Yumna rasakan saat ini melebihi rasa sakit dari apapun."Laa illaha illahullah muhammadar rosulullah". Ucap Kautsar ke Yumna.
Dalam hati Yumna mengikuti semua ucapan Kautsar.
Sesekali Kautsar menghapus peluh di kening Yumna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Do'a di Sujud Terakhir
RandomKetua gank motor yang jatuh hati kepada seorang ukhti, ia rela berubah menjadi lebih baik demi mendapatkan hati ukhti cantik anak pak haji. Namun Kaisar (nama samaran yang terkenal dikalangan gank motor) harus menelan kekecewaan disaat ukhti Yumna S...