Pengantin Canggung

688 22 0
                                    

Sejak tadi pipi Kautsar basah dengan air mata ketika prosesi akad nikah hingga diberikan nasihat pernikahan dari kedua orangtua Yumna. Suasana haru pun semakin terasa, Yumna pun ikut meneteskan air mata.

"Nak... Jaga putri kami satu-satunya ya. Mulai sekarang dia tanggungjawab kamu, surganya bukan di kami lagi tapi di kamu nak". Ucap haji Jafar dengan suara agar bergetar.

Kautsar mengangguk pelan,
"Sayangi putri kami seperti kami menyayangi dan menjaganya sejak di dalam kandungan hingga saat ini. Kami titip Yumna ke kamu nak Kautsar. Semoga rumahtangga kalian dilimpahkan keberkahan dan kebahagiaan". Ucap hj Ruqaiyah menangis.

"Aba dan ummah restui kalian... kemanapun kamu bawa Yumna untuk hidup bersama. Tapi jangan sekali-kali melukai hatinya, karena itu akan melukai hati kami sebagai orangtua yang sudah membesarkannya dengan penuh kasih sayang". Ucap haji Jafar lagi.

"Terima kasih ba telah ikhlas memberikan putri kesayangan aba dan ummah untuk hidup bersama saya". Jawab Kautsar dengan punggung yang bergetar.

Ia masih merasakan atmosfer saat ijab qobul barusan, arsy Allah bergetar karena ikrar yang diucapkannya. Karena janji Kautsar tidak hanya kepada orangtua Yumna tapi kepada Allah Yang Maha Pencipta.

"Putri kami ini anak yang manja dan hatinya sangat lembut, dia kami besarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang serta ajaran agama yang baik. Aba harap kamu jangan bersikap kasar padanya nak, karena itu akan menyakiti hatinya". Ucap haji Jafar.

"Ummah mohon terima segala kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri istrimu nak, dia tulang rusukmu yang paling bengkok. Perlakuan Yumna putri kami dengan santun". Ucap hj Ruqaiyah.

"Yumna anak aba, jadi istri yang patuh ke suami nak. Surgamu sekarang adalah suamimu, in syaa Allah dia yang akan bimbing kamu menuju surganya Allah. Dia juga jawaban dari do'a-do'amu selama ini, kalian harus saling melengkapi dalam suka dan duka, tangis dan tawa. Aba ikhlas melepaskan kamu untuk laki-laki yang kamu pilih dan pilihan terbaik dari Allah". Ucap haji Jafar mengusap kepala Yumna dengan penuh kasih sayang.

"Jaga kehormatan suami kamu nak, karena istri adalah perhiasan bagi suami. Kamu juga calon ibu dari anak-anakmu kelak maka terus perbaiki akhlakmu untuk menjadi guru pertama bagi anak-anak kamu nanti, sayang". Ucap hj Ruqaiyah lalu memeluk Yumna.

"Baik ummah, aba, do'akan terus ya kebaikan untuk rumahtangga Yumna dan suami". Balas Yumna menangis dipelukan ummahnya.

Dengan tissue yang opa Haidar gunakan sejak tadi karena ikut terharu, cucu manja dan nakalnya sudah banyak berubah ke jalan yang lebih baik karena saat ini menjadi suami dari anak sahabatnya Emran ayahnya Kautsar.

"Cucu opa, jaga baik-baik anak pak haji yang sejak dulu kamu cinta, tanggungjawab kamu sebagai suami dan ayah nantinya sangat besar. Jangan pernah menjauh dari ajaran agama islam dalam membina rumahtangga. Muliakan istrimu, karena orangtuanya dengan kelapangan hati melepaskan putri semata wayangnya untuk hidup bersama kamu...". Ucap opa Haidar dengan mata yang memerah karena menangis juga.

"Jangan pernah terbesit niat sedikit pun untuk menyakitinya, ingat perjuangan kamu selama mencintainya, pengorbanan perasaan kamu saat jauh darinya, kepedihan kamu sembunyikan perasaan padanya. Alhamdulillah sekarang kamu berjodoh dengan Yumna perempuan pujaan hati kamu nak, bahagiakan istri kamu dengan ketulusan cinta yang Allah anugerahi ke kamu". Pungkas opa Haidar.

Kautsar pun mengangguk lalu memeluk opa kesayangannya.

"Syukron opa, in syaa Allah aku akan selalu inget ucapan opa dan juga aba ummah". Ucap Kautsar.

Setelah itu opa Haidar menatap Yumna, lalu ia tersenyum kepada cucu menantunya tersebut.

"Nak Yumna, cucu opa ini banyak kurangnya. Mungkin dia akan manja karena emang dia anak tunggal yang manja, mungkin juga dia keras kepala, pokoknya banyak kurangnya. Semoga sabarmu luas ya nak, ingatkan jika dia lupa, hapus airmatanya jika dia sedih, hibur dirinya jika ia kesepian. Semoga kalian berjodoh dunia akhirat". Ucap opa Haidar.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang