Tingkah Lucu Si Kembar

565 16 0
                                    

Kini usia Zeeya dan Zeeshan sudah 10 bulan, mereka berdua sedang aktif-aktifnya tidak bisa diam. Dan tidak sekalem semasa bayi, rupanya gen Kautsar yang pencicilan sudah mulai terlihat jelas di anak kembarnya.

"Zeeya sayang mau kemana, aktif banget nih sholihahnya abiw". Teriak Kautsar mengejar Zeeya yang sedang merangkak.

Zeeya dan Zeeshan sudah bisa merangkak, terkadang membuat abiw-ummiw nya kewalahan.

"Nah kena abiw tangkep ya kamu, mainnya disini aja sama Zeeshan. Tuh lihat Zeeshan gambar gedung gunung hewan ya nak". Kautsar menggendong Zeeya.

Lalu dia dudukan Zeeya di samping Zeeshan yang sedang asyik menggambar abstrak benang kusut.

"Anteng ya sayang, gak boleh ngibrit kemana-mana. Nanti ummiw ngomelin abiw". Ujar Kautsar berpesan ke kedua anaknya.

Tiba-tiba Zeeya merebut kertas sketsa yang sedang Zeeshan corat-coret. Padahal banyak kertas berserakan akibat ulah mereka berdua tapi masih saja rebutan.
Sebenarnya memang kertas sketsa milik Kautsar yang telah diikhlaskan untuk di corat-coret si kembar.

Zeeshan pun mewek membuat Kautsar menepuk keningnya sendiri.

"Cupcupcup, ini kertasnya banyak. Jangan rebutan sehari aja nak Ya Allah Ya salaam... Warnain gambarnya pake krayon biar bagus tapi jangan di mam ya krayonnya". Jelas Kautsar.

Tiada hari Zeeya-Zeeshan tanpa ribut, ada saja ulah 2 balita kembar ini. Padahal lahirnya hanya beda beberapa menit saja.
Jangan tanya Yumna kemana, ia sedang membuat MPASI di dapur untuk makan siang anak kembarnya.

"Nah gitu kalem main mainan corat-coret sketsa abiw, gak apa-apa asal jangan berantem ya anak sholih sholihah". Ujar Kautsar sedikit bernapas lega.

Ia mengusap kepala kedua anaknya, lalu ia lanjut balik ke meja kerja untuk membuat desain bangunan gedung mencakar langit. Sambil sesekali memperhatikan gerak-gerik putra-putrinya yang asyik bermain.

Sejak kehadiran si kembar, Kautsar mendesain ruang kerja sengaja berdekatan dengan ruang main anak-anaknya. Agar bisa memantau jika Yumna sedang sibuk.

Beberapa saat kemudian Yumna pun datang membawa MPASI untuk si kembar. Dan kaget ketika melihat kedua anaknya tersebut sambil tertawa-tawa mewarnai wajah dan baju mereka sendiri. Sedangkan Kautsar fokus menggambar desain tanpa memperhatikan Zeeya-Zeeshan yang asyik bermain.

"Maa syaa Allah tabarakAllah, sayang-sayangnya ummiw apa yang kalian lakuin si". Ujar Yumna duduk bersimpuh mengambil krayon yang dibuat mainan sang anak.

Kautsar pun kaget dan langsung menghampiri Yumna dan kedua anaknya.

"Ya Salaam.. Pinter banget si anak kita yank udah bisa berkreasi". Ucap Kautsar sambil cengar-cengir.

"Berkreasi macem apa bi, tuh lihat jidatnya Zeeshan, mukanya Zeeya. Baju mereka coretan krayon semua". Ucap Yumna.

"Gak apa-apa sayang, krayonnya aman kok buat anak kecil. Sengaja aku beli krayon yang aman buat mainan mereka bukan krayon yang biasa aku gunain". Jelas Kautsar.

Yumna pun bernapas sedikit lega, namun seketika ia melirik Kautsar dengan tatapan bombastic.

"Tadi katanya aman, bisa jagain dan awasin anak-anak tapi malah kayak gini". Protes Yumna menyindir.

Kautsar menggaruk tengkuknya sendiri sambil mesem-mesem.

"Aku jagain kok, tadi juga aku awasin pas Zeeya mau kabur dari ruangan ini. Terus aku tahan Zeeshan mau merambat berdiri di rak dokumen aku". Jelas Kautsar beralasan meski jujur.

"Emang gak bisa dipercaya, bapak-bapak kalau jagain anaknya kayak gini nih". Gerutu Yumna kesal.

Maklum hormon busui kadang suka tak terkontrol. Meski sekarang sedang proses memberikan MPASI juga untuk the twin.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang