Peci

532 19 0
                                    

Sejak peperangan tadi melawan Rafli, kini Kautsar sedang berada di ruang UKS Ponpes. Ia mengobati luka goresan samurai, sedikit meringis saat alkohol menyentuh lukanya. Sebenarnya luka kecil tidak terlalu parah tapi jika terkena alkohol lumayan perih.

Tiba-tiba ustadz Zeyn dan haji Jafar datang dengan wajah terlihat cemas. Karena sejak perkelahian tadi Kautsar langsung pergi begitu saja meninggalkan tempat bazar.

"Nak Kautsar kita ke rumah sakit yuk, kamu terluka nak". Ajakan haji Jafar cemas.

"Gak apa-apa pak haji ini cuma luka kecil kok". Ucap Kautsar sambil tersenyum.

Ia pun kembali membersihkan lukanya dengan kapas dan alkohol.

"Kecil gimana, itu goresannya lumayan panjang bro". Ujar Zeyn khawatir juga.

"Iya tapi gak dalem bang ini cuma goresan luar aja". Jawab Kautsar santai.

Ucapan Kautsar membuat haji Jafar dan Zeyn hanya bisa menghela napas, Kautsar benar-benar keras kepala.

"Dasar kepala batu ente". Gerutu Zeyn sambil cemberut.

"Masa kepala semangka bang". Balas Kautsar masih sempat meledek Zeyn.

"Apa gak dijahit aja nak lukanya??". Tanya haji Jafar perhatian.

Kautsar gelengkan kepala dengan ekspresi takut,
"Gak perlu dijahit, diperban aja cukup kok". Jawab Kautsar menolak lagi.

"Dijahit macem baju biar cepet sembuh brother". Zeyn menimpali.

"Seminggu juga sembuh luka kayak gini tuh biasa bang, dulu bahkan gue bisa terluka lebih parah malah". Jelas Kautsar.

"Dasar ex ketua gank motor, hehehe". Ucap Zeyn sambil terkekeh.

Kautsar pun selesai memperbani lukanya sendiri, lalu ia menundukkan kepala. Sebenarnya ada rasa takut jika lukanya dijahit meski Kautsar mantan ketua gank motor yang badboy tapi ia takut jarum suntik dan alat medis apapun yang menurutnya tajam. Tapi kenapa dengan jarum tatto ia malah berani, dengan sajam seperti samurai ia malah tidak takut. Sungguh aneh kelakuan Kautsar.

"Pak haji... Maaf saya udah rusak acara bazar Pesantren. Maafin saya..". Lirih Kautsar merasa bersalah.

Tangan haji Jafar terulur menepuk pelan bahu Kautsar.

"Gak perlu minta maaf nak, ini semua bukan salah kamu. Malah saya mewakilkan Pesantren ini berterimakasih kepada nak Kautsar....". Ucap haji Jafar mengggantung.

Kautsar menatap heran haji Jafar.

".... Karena ada nak Kautsar jadi para santri santriwati aman dan bazar tetep berlangsung lancar". Lanjut haji Jafar.

Kautsar tersenyum tipis dan menunduk lagi, sungguh ia malu dan merasa bersalah berkelahi dengan Rafli di acara bazar yang diadakan Pondok Pesantren.

"Tapi saya malu dan ngerasa bersalah, padahal saya udah gak termasuk sebagai gank motor lagi". Ucapnya seraya menunduk.

"Udah santai aja brother, yang penting sekarang luh baik-baik aja meski terluka si. Dan bazar sampe besok aman gak ada yang gangguin". Jelas Zeyn.

Tanpa mereka ketahui di luar ruang UKS ada Yumna yang berdiri sambil memegang peci putih milik Kautsar. Sebenarnya ingin ia kembalikan namun ia ada niat menjahit peci tersebut terlebih dahulu, tapi sekarang ia urungkan dan membawa peci Kautsar.

"Lebih baik dijahit dulu peci akhi Kautsar, besok baru dikembalikan". Batin Yumna.

-----------------------------------------------------------

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang