Murung

448 21 0
                                    

Malam ini ba'da isya keluarga KH. Akhmad Fatih Ar-Razi mendatangi rumah haji Jafar. Dengan niat baik yang sejak lama mereka utarakan untuk mengkhitbah Yumna. Bahkan Zidni anak kyai Fatih ikhlas menunggu Yumna hingga wisuda. Karena Yumna sudah dinyatakan lulus waktu itu, tinggal menunggu wisuda saja.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh". Salam dari keluarga pak kyai.

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, silahkan masuk pak kyai dan keluarga". Ucap pak haji ramah.

Keluarga Zidni pun masuk ke dalam rumah haji Jafar. Mereka berkumpul di ruang tamu, Yumna dan ummah nya menyiapkan jamuan untuk keluarga Zidni.

"Bismillah... Pak haji Jafar langsung saja ya pasti udah tau kedatangan kami sekeluarga ingin menyampaikan niat baik kami selama ini, semoga pak haji sekeluarga berkenan". Ucap kyai Fatih abinya Zidni.

"Ma syaa Allah, barakAllah fiik atas kedatangan pak kyai sekeluarga ke rumah kami yang sederhana ini. Saya sebagai orangtua ingin yang terbaik untuk putri saya satu-satunya tapi kembali lagi keputusan saya serahkan ke Yumna". Ucap haji Jafar seraya menoleh ke Yumna.

Yumna sedari tadi menunduk saja, Zidni hanya tersenyum dan menunduk juga. Penantiannya sejak lama in syaa Allah akan terwujud. Segala kesabaran dalam menjaga cintanya untuk Yumna semoga diridhoi Allah SWT. Begitulah harapan seorang gus muda nan tampan itu.

"Yumna beneran dilamar si Zidni". Kaisar membatin.

Sejak tadi ia tiba di rumah haji Jafar, sudah melihat ada mobil alphard putih di depan rumah tersebut. Dan ketika masuk ke dalam area teras rumah tanpa permisi, dari luar terlihat ada tamu karena pintu rumah haji Jafar terbuka.

"Kenapa Yum, kamu terima lamaran Zidni". Ucap Kaisar dalam hati.

Dengan mata yang berkaca-kaca lutut Kaisar rasanya lemas tak kuat menopang tubuhnya sendiri.
Yazid yang duduk menghadap ke pintu keluar pun tiba-tiba melihat Kaisar berada di depan rumahnya.

"Abang... Bang Kaisar...". Ujar Yazid.

Kaisar gelengkan kepala menatap Yazid. Sontak orang-orang yang berada di ruang tamu menatap keluar.

"Akhi Kaisar...". Gumam Yumna dalam hati.

Yumna melihat Kaisar dengan wajah yang nampak sedih. Zidni menatap sendu Yumna, dapat 2 tatapan seperti itu dari 2 laki-laki yang mencintainya. Yumna langsung menundukkan pandangannya.

"Ya Allah teguhkan hati hamba, kenapa rasanya sesak lihat tatapan dia". Batin Yumna terus berdo'a menenangkan hatinya sendiri.

Entah tatapan siapa yang Yumna maksud, apakah Zidni dengan tatapan sendunya atau Kaisar dengan tatapan nampak sangat sedih.

"Afwan, pak haji anak muda itu siapa??". Tanya kyai Fatih tak kenal dengan Kaisar.

Kaisar langsung berbalik dan pergi dari rumah haji Jafar, ia tidak ingin tahu kelanjutan acara pertemuan 2 keluarga tersebut.

"Bang... Ih main pergi aja kebiasaan". Yazid memanggil Kaisar.

"Dia temannya Yumna pak kyai, emang gitu anaknya suka dateng dan pergi tiba-tiba". Jawab haji Jafar jujur.

Memang benar teman, status apa antara Yumna dan Kaisar kalau bukan hanya teman biasa meski Kaisar ada rasa ke Yumna.

"Yumna... Apakah perasaan saya dan kamu sama?? Setelah kehadiran Kaisar". Batin Zidni.

"Semoga keputusan aku adalah pilihan terbaik, Ya Allah". Batin Yumna.

Mereka pun lanjutkan lagi pembahasan tentang Yumna dan Zidni.

Do'a di Sujud TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang