Part 7

10.4K 835 3
                                    

“Arya, hari ini kamu latihan juga kan?“

Tanyaku kepada Arya. Bel pulang baru saja berbunyi. Kebetulan hari ini guru sedang tidak masuk ke kelas karena sakit. Oleh karena itu kelas kami hanya di tugaskan untuk menulis materi saja.

Arya yang tengah membereskan barang-barang miliknya menoleh ke arahku. “Iya, kompetisi basket hanya tinggal 3 hari lagi. Aku dan yang lainnya harus berlatih. Memangnya kenapa?“

Aku menggaruk tenggkukku sebentar. Lalu berkata seperti ini kepadanya “Maaf, hari ini aku tidak bisa ikut menemani kamu latihan”

Arya agak sedikit terkejut. Karena kami sering bersama. Dan ini kali pertama kita tidak bersama.

“Memangnya kenapa tidak bisa?“ tanya Arya

“Tadi, Kak Bima mengirim pesan kepadaku. Katanya ia minta tolong sesuatu.“ jawabku

Kak Bima adalah kakak kelas kami. Tidak hanya itu, ia juga ketua OSIS di sekolah kami. Ia sedang berada di tahun ke tiga sekolah.

Saat aku masuk OSIS ia sering menghubungiku. Terkadang aku tidak merasa nyaman, namun ia orang yang baik. Ia tidak memperlakukanku dengan buruk.

“Ia minta tolong apa?“ tanya Arya. Dari nada suaranya ia terdengar tidak suka.

“Oh.. itu. Kamu perlu membeli sesuatu untuk persiapan festival sekolah” jawabku

Festival sekolah memang hanya tinggal 4 hari lagi. Jadi kami para anggota OSIS semakin sibuk. Arya memang salah satu anggota OSIS, namun karena ia tengah berada di masa kompetisi. Maka Kak Bima menyuruh Arya untuk fokus di ekskul basket terlebih dahulu.

“Tidak ada orang lain yang bisa ikut bersama Bima?“ tanya Arya

Aku menggelengkan kepalaku sembari berkata “Tidak ada, orang lain sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing”

Arya terlihat menghela napas lalu ia berkata “Nanti kamu balik lagi ke sini?“

“Enggak, nanti kami langsung pulang ke rumah masing-masing”

“Oh”

“Aku minta maaf kita tidak bisa pulang bersama”

“Tidak perlu minta maaf.“ kata Arya sembari mengucek pucuk rambutku.

“Nanti saat aku kompetisi basket kamu harus dukung aku” tambah Arya

“Siap!“ seruku

Setelah itu Arya menuju lapangan basket sedangkan aku pergi bersama Kak Bima.

***

“Arya!“

Panggilku kepada Arya. Arya yang tengah berjalan mendekat ke arah bus segera menoleh saat aku meneriakinya. Ia pun berjalan mendekat ke arahku.

Aku masih terengah-engah karena selesai berlari. Aku berlari bukan tanpa alasan. Itu karena aku hampir saja terlambat melihat Arya saat ia akan pergi menuju tempat kompetisi.

Aku ingin mengucapkan sesuatu kepadanya sebelum ia berangkat. Aku hanya merasa lebih baik membicarakannya saat ini dari pada nanti.

“Aku kira kamu tidak akan melihatku pergi” kata Arya setelah berada di depanku. Ia tersenyum dengan lembut. Selembut sinar matahari di pagi hari.

“Aku tadi kesiangan bangun.“

“Kamu pastinya kelelahan karena mempersiapkan festival sekolah”

Aku mengangguk menyetujui pernyataanya dan berkata “Iya, festivalnya besok. Aku benar-benar kewalahan. Tapi aku tahu kamu lebih lelah”

[BL] Catch Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang