Part 35

5.6K 457 5
                                    

Sebenarnya wanita yang tadi datang itu siapa?

Bagaimana ia bisa masuk ke lantai atas ini? Karena untuk bisa masuk ke lantai kantor CEO, kita harus memiliki kartu izin atau diberi izin masuk terlebih dahulu. 

Selain itu, sejak kapan wanita tadi berada di sana? Saat sebelum rapat pun aku tidak melihatnya masuk. Mungkin saja ia sudah ada di sana setelah aku dan Arya pergi ke ruang rapat. 

Kemudian Arya dan wanita itu pun pergi bersama. Arya juga tidak akan kembali hingga jam pulang nanti.

Mood ku sekarang benar-benar buruk. 

Aku terus terpikirkan oleh wanita tadi. Bagaimana kalau sebenarnya itu adalah kekasih Arya? Itu sangat mungkin, karena wanita tersebut adalah seorang Omega dari feromon yang aku cium tadi tanpa sengaja.

Aku ingat Arya hanya bilang mencintaiku, tapi ia tidak memintaku menjadi kekasihnya. Apa mungkin hanya mencintai seseorang tanpa ingin memilikinya. 

Itu mungkin saja, kalau orang tersebut mengikhlaskannya.

Akan tetapi bagaimana bisa mencintai seseorang kalau ia sendiri memiliki kekasih.

Arghhhhh…

Aku benar-benar cemburu dengan wanita itu.

Aku terlalu telat untuk mengakui kalau aku juga mencintai Arya. 

Aku juga baru ingat, aku bahkan tidak pernah membalas perasaan Arya. Aku hanya baru mengakui kalau aku sudah jatuh hati kepada Arya. Tapi aku belum mengatakan hal tersebut kepadanya. 

Aku tidak ingin hubungan kami hanya seperti ini saja, setidaknya aku ingin memberitahu perasaanku yang sebenarnya. 

Jadi sebelum jam pulang kantor aku mencoba menghubungi Arya lewat pesan yang aku kirim.

[ Arya, apa malam ini kamu akan pulang ke apartemenmu?] 16.30

Arya [Iya, memangnya kenapa?] 17.30

[ Aku akan menunggu kamu di sana. Aku ingin membicarakan sesuatu hal kepadamu] 17.32

Arya [Jika kamu mau bilang sesuatu bisa lewat pesan. Setidaknya kamu tidak akan menunggu lama di sana.]

[Aku ingin berbicara secara langsung. Aku merasa itu jauh lebih baik.]

Arya [Baiklah, kalau itu maumu. aku pulang sekitar pukul 8 malam.] 18.02

Arya sepertinya sangat sibuk hingga ia membalas pesanku sangat lambat.

Setelah jam pulang kantor, aku langsung menuju gedung apartemen Arya dan menunggunya di pintu masuk.

Sekitar pukul 8 kurang seperempat menit di jalan raya yang terlihat ramai, sebuah mobil hitam mewah berhenti tidak jauh dariku. 

Kemudian pintu di bagian penumpang terbuka dan seorang lelaki turun dari mobil tersebut.

Tentu saja itu Arya Baskoro.

Kemudian Arya menundukan kepalanya dan melihat ke dalam mobil. Dari gerakannya sepertinya ia sedang pamit. Lalu kemudian satu tangan menyembul dan mengusap pucuk kepala Arya.

Aku yang melihat itu tanpa sadar telah mengepalkan kedua tanganku. Hatiku pun segera diselimuti kekesalan serta kecemburuan terhadap sosok yang aku sangka pasti wanita tadi siang yang datang. 

Setelah itu, mobil mewah tersebut kembali masuk ke dalam jalan raya. Kemudian Arya yang dari tempatnya melihatku segera melambaikan tangannya lalu berlari mendekat ke arahku. 

"Kamu tidak menunggu lama kan?" Tanya Arya setelah ia berada persis di depanku.

"Tidak." Jawabku.

"Kamu kenapa terdengar sedang kesal?" Tanya Arya

"Tidak. Aku hanya merasa kedinginan."kataku

"Kita masuk ke dalam." Ajak Arya

Kami berdua pun berjalan bersama masuk ke dalan apartemen milik Arya.

"Seharusnya kamu menunggu di dalam apartemenku saja. Aku juga sudah mengirimkan nomor apartemen serta kata sandinya. Aku juga sudah memberitahu security untuk memperbolehkan kamu masuk." kata Arya setelah kami berdua masuk ke dalam lift.

"Walaupun kamu memberiku izin, tapi aku masih merasa tidak nyaman masuk apartemen seseorang tanpa pemiliknya." 

"Kenapa kamu merasa seperti itu, dulu kamu pernah ke sini."

"Oh… itu…"

Ding 

Bunyi lift terdengar. Untung saja pintu lift segera terbuka.

Kami berdua pun melangkah masuk ke dalam lantai ini. Aku melihat di sekelilingku dan merasa heran, pasalnya di lantai ini tidak ada pintu apartemen lain. Itu karena sebelumnya saat aku pergi dari sini aku tidak memperhatikan sekitar.

Pintu apartemen di sini hanya ada di ujung. Dan itu tepat berada di depan kami ini. 

Arya kemudian memasukan pin ke dalam mesin pengunci. Ia sedikit menggeser tubuhnya, seolah-olah dengan sengaja memperlihatkan pin yang ia masukan.

000427

Itu adalah pin nya. 

Ding

Pintu pun langsung terbuka, "Ayo masuk" ajak Arya. Aku pun mengikutinya di belakang.

"Omong-omong kamu mau membicarakan apa? Sepertinya sangat penting hingga kamu meminta untuk bertemu di apartemenku." Tanya Arya setelah ia mempersilahkan aku duduk di sofa ruang tamu. Tanpa menunggu jawabanku Arya berbalik, sepertinya ia akan menuju dapur. Sebelum ia pergi aku segera berdiri dari tempat dudukku dan mencegahnya dengan memegang tangannya lalu segera berjalan ke depan Arya, menatapnya sebentar, kemudian berkata, "Aku ingin menjadi kekasihmu."

.
.
.
.
.
Dimas meuni garasah gurusuh😅
Tp gpp jangan kasih kendor😆
.
.
.
.
.
To Be Continued

[BL] Catch Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang