Aku memutuskan untuk pergi dari sini." Raka yang mendengar kalimat tersebut agak sedikit terkejut. Nenek yang berada di sampingku hanya diam.
Kami sedang makan malam bersama. Raka menaruh sendok yang ia pegang lalu bertanya, "Mengapa kamu tiba-tiba mau pergi dari sini?"
"Aku hanya ingin pindah saja. Aku tidak bisa terus merepotkanmu." Jawabku kemudian menyesap air mineral di dalam gelas yang berada di samping piring.
"Tapi, kamu tahu betul aku tidak merasa keberatan." Kata Raka.
"Iya aku tahu itu. Kamu adalah sahabat terbaikku. Kamu telah banyak membantuku. Aku sungguh berterima kasih dengan semua kebaikanmu." Kataku sambil tersenyum kepadanya. Raka adalah orang yang baik.
"Lalu kenapa kamu masih tetap ingin pergi?"
"Hanya saja, aku merasa perlu tinggal di tempat baru. Setelah kehilangan rumah itu, aku merasa ada yang kosong di dalam hatiku. Lalu aku juga tidak ingin Paman dan Bibiku datang kesini lagi. Walaupun mereka bilang tidak akan datang kembali, namun aku masih meragukan itu. Selain itu, bulan ini aku sudah menerima gaji dengan utuh."
"Baiklah, kalau itu keputusanmu. Lalu kamu mau pindah kapan?"
"Besok pagi."
"Apa? Secepat ini. Kamu sudah tahu akan tinggal dimana?" Tanya Raka terkejut.
"Sudah. Aku sudah mencari kontrakan di website sewa kontrakan. Aku juga sudah datang kesana dan melihat tempatnya. Selain itu, aku sudah membayar dp sewanya." Jelasku
"Kenapa kamu tidak memberitahuku? Apa benar kamu menganggapku sahabatmu?" Tanya Raka sedikit muram.
"Jangan marah. Aku tahu kamu sangat sibuk mengurus kafemu yang selalu ramai itu. Makanya aku tidak enak terus merepotkanmu."
"Tapi tetap saja, kamu seharusnya memberitahuku sebelumnya."
"Maaf"
"Ya sudah. Besok aku antar kamu kesana ya." Tawar Raka.
"Tidak perlu." Tolakku.
"Loh, kamu bisa membawa barang-barangmu itu sendirian?" Tanya Raka kebingungan
"Ada yang akan membantuku." Jawabku
"Siapa?...." tanya Raka kemudian dia diam sebentar lalu berseru,"Arya ya!"
"Iya benar." Kataku
Arya besok akan membantuku pindah ke kontrakan yang sudah aku sewa. Arya membantuku itu karena kejadian 2 minggu lalu.
Waktu itu Arya dijadwalkan akan datang ke kantor setelah jam makan siang, yaitu sekitar pukul 2 siang ia baru akan tiba di kantor. Itu karena sebelumnya Arya telah memberitahuku kalau ia ada urusan lain terlebih dahulu dan akan telat datang ke kantor.
Saat itu setelah jam makan siang tiba, aku malas untuk pergi ke kantin kantor. Selain itu alasan aku malas karena aku membawa bekal yang telah nenek siapkan untukku saat sebelum berangkat bekerja.
Aku membuka kotak makanan yang telah aku bawa dan di simpan di atas meja. Aroma sayur asem yang masih hangat segera menyeruak. Sayur asem dipadukan dengan sambal serta ikan asin begitu nikmat saat disantap.
Setelah makan, jam istirahat masih ada sisa 30 menit lagi. Aku merasa bosan dan mencoba membuka aplikasi browsing yang ada di komputer.
Di kolom pencarian aku mengetik kalimat "sewa kontrakan di daerah xxx". Setelah mengklik tombol enter segera muncul hasil yang ditampilkan di layar monitor.
Aku membuka website paling atas dan menemukan berbagai jenis kontrakan di sana. Mulai dari sewa kontrakan yang paling murah dengan fasilitas minim. Hingga kontrakan dengan harga cukup mahal dengan fasilitas lengkap. Aku terus memilah kontrakan mana saja yang ingin aku tinggali nanti.
Pergerakan tanganku berhenti men scroll layar monitor saat melihat salah satu kontrakan yang cukup bagus. Dari segi bangungan kontrakan tersebut terlihat masih baru, lalu fasilitasnya juga cukup lengkap untuk ditinggali dua orang. Selain itu harganya juga pas.
"Itu cukup bagus."
Aku tersentak saat mendengar kalimat tersebut.
Aku menoleh ke samping dan menemukan wajah Arya yang tengah tersenyum lalu ia berkata, "Selamat siang, Sekretaris Di."
Aku buru-buru berdiri lalu balas menyapa Arya, "Selamat siang juga Pak Arya."
"Kamu mau pindah tempat tingga?" Tanya Arya sembari melihat layar monitor. Aku lupa mematikan layar monitor. Aku ingin mengelak pun sudah tidak bisa.
"Iya" kataku dengan pelan.
Aku tidak tahu Arya akan datang secepat ini. Padahal Arya seharusnya datang satu jam lagi. Selain itu kenapa aku sampai tidak menyadari kedatangan Arya.
"Pantas saja, saat saya datang pun kamu sampai tidak menyadarinya. Karena saking fokusnya menatap monitor." Kata Arya. Mendengar itu membuatku menunduk kemudian berkata, "Saya minta maaf."
"Kenapa kamu terus meminta maaf. Aku terdengar seperti orang yang sangat kejam." Kata Arya sekarang mengangkat daguku perlahan ke atas untuk kembali melihatnya.
"Aku ingin membantu kamu pindahan." Tawar Arya
"Tidak perlu Pak Arya. Pindahan cukup melelahkan dan merepotkan." Tolakku. Aku berbohong. Sebenarnya aku tidak membawa banyak barang.
"Aku ingin membantumu itu karena aku juga ingin meringankanmu." Arya tetap teguh dengan keinginannya.
"Ta-" sebelum aku menyelesaikan kalimatku Arya menghentikanku, "Jangan menolak kebaikanku. Aku hanya ingin membantu orang yang aku sukai. Apa itu salah dan merugikanmu?"
Aku merasa terpojokkan saat Arya berkata seperti itu. Arya memang benar. Arya dengan suka rela membantuku, seharusnya aku berterima kasih.
"Tidak." Tukasku
Arya kembali tersenyum lalu berkata, "Hari minggu kita datang ke lokasi kontrakan tersebut untuk mengecek bangunan serta kelengkapan fasilitasnya."
Aku balas mengangguk dan berkata "Terima kasih banyak"
.
.
.
.
.
Double update!!!❤
.
.
.
.
.
To Be Continued
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Catch Me If You Can
Romansa[ End ] Aku, Dimas Herdian, saat di akhir makan malam bersama Arya Baskoro aku mengatakan kepadanya agar kami tidak perlu bertemu lagi. Aku tidak ingin berurusan dengan orang yang membully-ku sewaktu SMA dulu. Namun sehari kemudian aku malah kembal...