Part 44

4.1K 316 1
                                    

CONTENT WARNING⚠ NSFW⚠
Part di bawah mengandung konten dewasa. Bagi pembaca yang masih di bawah umur harap untuk lebih bijak memilih bacaan. Selain itu bagi yang merasa kurang nyaman silahkan untuk men-skip part ini🙇
Thanks. Happy reading☄

.
.
.
.
.

"Ahh"

Erangan yang entah keberapa kalinya kembali keluar dari mulutku. Arya dengan cepat memasukan miliknya ke dalam diriku sambil memegang bokongku dengan kedua tangannya. Aku tengah membelakanginya sambil menopang tubuhku dengan kedua lukut serta lenganku.

Aku cukup lelah dengan semua aktivitas ini, namun aku merasa Arya tidak akan berhenti sampai di sini saja. 

Itu karena aku merasakan bahwa feromon Arya belum berangsur menghilang dan malah semakin banyak keluar serta pikiran Arya masih dikendalikan oleh insting Alphanya. Keadaan Arya belum tenang. 

Apalagi semasa sekolah dulu aku diajarkan, seorang Alpha akan mengalami rut cukup lama. Itu tergantung apakah ia Alpha Dominan atau Alpha Resesif.

Karena Arya adalah seorang Alpha Dominan, maka paling cepat ia mengalami rut hanya 3 hari. Namun dalam kasus yang cukup berbahaya mereka akan mengalami siklus rut selama seminggu jika rasa 'lapar' masih terus terasa dan sulit untuk hilang.

"Apa yang kamu pikirkan omegaku?" Tanya Arya kemudian dengan cepat mengangkat tubuhku ke atas dengan kedua tangannya, Arya pun menopang tubuhku dengan pelukannya dari belakang punggung.

"Jangan pikirkan hal lain, dan fokuslah terhadap Alphamu." Kata Arya menggoda sambil menjilat telingaku dengan lidah miliknya.

Tubuhku terasa bergetar akibat apa yang Ara lakukan barusan. Rasanya tubuhku seperti tersengat sesuatu yang semakin membuatku terangsang.

"Ahhh!"

Erangan kembali keluar saat Arya mendorong pinggangnya ke depan dengan keras. Saat aku melihat ke bagian perutku, aku melihat sedikit bagian perutku yang menyembul.

Aku merasa penuh sekali.

Salah satu tangan Arya pun memegang bagian tersebut kemudian sambil berbisik menggoda, "Apakah kamu menyukainya saat milikku masuk begitu dalam?"

Tanpa menunggu jawabku milik Arya terasa menggeser keluar dengan pelan namun dengan satu kali hentakan cepat miliknya kembali memasuki diriku.

"Huppp"

"Haaahhh"

"J-jangan terlalu cepat…"

Namun Arya tidak mendengar permintaanku ia malah semakin mempercepat gerakan pinggangnya. Selain itu ia juga memegang milikku dengan satu tangannya.

Akibat yang ia lakukan tersebut kepalaku semakin pusing karena perasaan ini. Dan tanpa sadar aku juga menggerakkan pinggulku secara berirama.

Hentakan dan suara cabul terdengar begitu keras di dalam kamar hotel ini.

Ini terjadi entah sudah berapa lama, aku tidak sempat untuk melihat jam yang ada di ponselku karena begitu 'sibuk'. Tapi aku ingat awal pertama semua ini terjadi.

Saat kepalaku pusing akibat feromon Alpha milik Arya yang terkumpul banyak di dalam kamar mandi badanku dengan cepat bereaksi. Bagian dalam diriku kembali merasakan panas. Begitu pula dengan Arya yang tengah memelukku.

Sebelum aku menyadari kalau Arya tengah mengalami rut ia dengan cepat menyatukan bibir kami. Setelah itu ia mendorong tubuhku ke bagian sisi kamar mandi.

Namun Arya tidak mendorongku dengan brutal. Ia melindungi tubuhku dengan kedua tangannya hingga aku tidak merasakan sakit apapun baik di bagian punggung atau kepalaku.

Arya masih memiliki kesadaran memperlakukanku dengan lembut.

Di tengah pergelutan lidah kami yang cukup instens perlahan aku merasakan tetesan air menimpa kepalaku. Hingga akhirnya kucuran air mulai banyak turun membasahi pakaian kami berdua. 

Arya sedikit tergesa-gesa saat mencoba melepaskan pakaianku. Aku juga melakukan hal yang sama kepada Arya. 

Sekarang tubuh kami mendekat sambil dilumuri air hangat yang mengalir dari atas. Tidak hanya bagian tubuh luar saja yang hangat namun bagian dalam tubuh kami pun begitu panas.

Kami ingin lebih.

Sekarang aku merasakan 2 jari milik Arya yang memasuki bagian bawahku, ia mencoba meregangkannya. Selain itu tangan Arya yang lain memegang salah satu bagian dadaku. 

Ia dengan lihai memutar dan menekan bagian sensitif yang berada di dadaku. Kemudian tangannya dengan menggoda meremasnya.

"Ahh."

Suara cabul keluar dari mulutku dan setelah itu Arya kembali menyatukan mulut kami. 

Lidahnya dengan menggoda menjilati bibir bagian bawah kemudian naik ke bagian atas setelah itu masuk ke dalam rongga mulut yang aku buka secara sukarela. 

Lidahnya bertemu dengan milikku dan kemudian saling mengikat lalu merasakan saliva masing-masing.

Sekarang di bagian bawah milikku aku merasakan kedua jari Arya telah keluar dan  digantikan oleh miliknya yang entah kapan Arya sudah membuka celana miliknya dan celana milikku.

Kemudian Arya melepaskan ciuman kami lalu memutar tubuhku untuk membelakangi dan menghadap tembok kamar mandi. Sekarang aku berada di antara tangan Arya yang mengukungku.

"Ahhh"

Aku merasakan milik Arya dengan cepat masuk ke dalam diriku. Dengan posisi berdiri seperti ini, aku merasa milik Arya mencapai titik yang sebelumnya tidak terkena sama sekali. 

Kemudian kepala Arya mendekat ke arahku dari sisi samping, aku segera berbalik kemudian bibir kami kembali bertemu.

Bagian atas dan bagian bawahku begitu 'sibuk'.

Setelah cukup lama berada di dalam mandi kami beralih ke atas ranjang dan kembali melanjutkan aktivitasnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To Be Continued

[BL] Catch Me If You CanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang