CHAPTER 9

360 39 8
                                    

Sudah seminggu berlalu sejak pertemuan antara Cordelia dan Putra Mahkota. Karena selama beberapa hari tidak terdengar kabar tentang gadis itu, Allerick berpikir mungkin perkataan gadis itu tempo hari lalu hanyalah ancaman kekanak-kanakan untuk menarik perhatiannya. Namun hari ini datang sepucuk surat dari kediaman Apollyon.

"Ini surat dari lady Apollyon, Your Highness."

Allerick membuka surat itu sambil menebak-nebak apa isinya. Namun setelah membaca surat yang hanya berisi 2 kalimat itu, amarahnya seketika memuncak. Ia meremas kertas surat itu lalu melemparnya ke sembarang arah. Arsene sang ajudan tampak terkejut melihat reaksi majikannya setelah membaca surat itu. Ia bertanya-tanya apa isi surat yang dikirimkan oleh lady Apollyon sehingga mampu membuat Putra Mahkota kekaisaran itu terlihat sangat marah.

"Kita pergi ke kediaman Marquess Apollyon sekarang."

Titah dari sang majikan membuat Arsene tak berani untuk menanyakan alasannya.

"Baik, Your Highness. Akan saya siapkan kereta kuda untuk Anda."

Allerick menoleh ke arah jendela. Ditatapnya bayangan dirinya di kaca jendela itu dengan tatapan penuh amarah.

"Baiklah, akan aku ikuti permainanmu itu."

Di kediaman Apollyon, tepatnya di kamar Cordelia, tampak sang pemilik kamar sedang berbaring dengan nyaman di atas ranjang empuknya dengan tumpukan novel tebal di sekelilingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di kediaman Apollyon, tepatnya di kamar Cordelia, tampak sang pemilik kamar sedang berbaring dengan nyaman di atas ranjang empuknya dengan tumpukan novel tebal di sekelilingnya.

"Huwaa ini sungguh surga dunia~!"

"Nona, apa Anda baik-baik saja?" Marilyn yang berdiri di samping ranjang tampak khawatir.

"Kenapa? Bukankah di matamu aku terlihat baik-baik saja? Aku merasa sangat baik sampai-sampai aku tidak membutuhkan apapun lagi."

"Tapi... sejak pulang dari istana Anda jarang keluar kamar. Anda selalu bermalas-malasan di kamar, Anda bersikap tidak biasa. Semua orang di mansion ini khawatir karena mengira Anda sakit, terutama tuan Marquess..."

"Katakan pada ayah, tidak perlu khawatir karena aku baik-baik saja."

"Tapi, Nona..."

"Sst~ Lebih baik kamu membawa camilan lagi, yang ini sudah hampir habis."

"Baik, Nona."

Dengan berat hati, Marylin pergi keluar untuk memenuhi keinginan majikannya itu.

"Hahaha... jadi gini ya rasanya hidup jadi pengangguran kaya. Andai aja Cordelia nggak bertunangan sama PM, pasti aku bakalan minta Marquess untuk buatin villa khusus untukku di desa terpencil yang asri dan nyaman."

Gadis bersurai ungu gelap itu mengambil sepotong cookie yang ada di piring.

"Ah, iya. Btw karna aku ngirim surat kayak gitu ke PM, dia gak bakalan marah, kan?"

EVELIA : Behind 'The Secret'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang