CHAPTER 19

270 36 2
                                    

"Sang Agung Penyihir Menara memasuki ruangan."

Semua pandangan seketika langsung tertuju pada tamu yang baru saja datang. Baik Cordelia maupun Everyl tampak sedikit penasaran bagaimana rupa orang yang akan memasuki ruangan itu.

Pintu terbuka menampakkan sosok pria tua dengan jenggot tebal yang cukup panjang berwarna putih dengan rambut panjangnya yang juga berwarna putih layaknya sinterklas berjalan dengan penuh wibawa. Di tangannya ada sebuah tongkat panjang yang bahkan melebihi dirinya dengan bentuk atasnya setengah melingkar mirip bulan sabit dan ditengahnya ada segitiga kecil, menandakan kekaisaran berada dalam perlindungan penuh penyihir menara. Tak lupa di kedua sisi pria itu juga ada 6 orang dengan jubah panjang keemasan yang juga menutup kepala mereka. Pakaian utama yang dikenakan berwarna putih dengan selendang atau ornamen yang berwarna merah bata.

Beberapa saat setelah mereka masuk, terdengarlah pengumuman kedatangan sang pemilik pesta hari ini, yakni Pangeran dan Putri Kekaisaran Euthoria. Semua mata kembali tertuju pada pintu masuk Hall.

"His highness Evander Remus de Euthoria dan her highness Chrysilla Renee de Euthoria memasuki ruangan."

"Pemeran utama pesta ini akhirnya datang," gumam Everyl yang dibalas anggukan setuju dari Cordelia.

Kedua gadis itu kini tengah memusatkan seluruh perhatian mereka pada pintu besar yang akan terbuka sebentar lagi. Keduanya sungguh sangat penasaran bagaimana rupa tokoh pendukung dari novel The Secret itu.

Evander dan Chrysilla melangkah masuk dengan pakaian senada serta elegan. Visual yang mereka berikan juga membuat decak kagum dari berbagai sisi. Siapapun tahu bahwa visual dari keluarga kekaisaran tidak perlu diragukan lagi. Bahkan kaisar yang sudah berusia lanjut pun tidak kalah gagah dan menawan. Tidak heran anak-anaknya juga mewarisi gen unggul dari beliau.

Everyl yang melihat juga sempat dibuat ternganga olehnya. Namun ia menggelengkan kepala ketika Duke tiba-tiba saja terlintas di pikirannya. Ia harus tahan godaan, pikirnya.

Seisi ruangan segera membungkuk memberikan salam sapaan resmi kepada dua orang berpangkat tinggi tersebut, tak terkecuali juga dengan Everyl dan Cordelia. Hanya Allerick yang tetap berdiri tegak di salah satu sudut ruangan memperhatikan keduanya masuk sembari memegang segelas wine di tangannya.

"Terima kasih pada tamu terhormat sekalian yang sudah bersedia hadir dan memeriahkan pesta ulang tahun saya dan kakak kembar saya. Walaupun masih belum sempurna, ini adalah pesta pertama kami, yang kami buat dengan sungguh-sungguh demi Anda semua."

Sang Putri memberikan kata sambutan terlebih dahulu yang didengarkan dengan seksama oleh seluruh hadirin. Cara bicaranya yang anggun membuat Cordelia dan Everyl berdecak kagum dalam hati. Mereka sangat mengakui keanggunan dan kewibawaan satu-satunya Putri Kekaisaran Euthoria itu.

Di sisi lain, pangeran kedua yang berdiri di samping sang Putri melangkahkan kakinya ke depan seraya berkata, "Terima kasih atas kehadirannya. Semoga Anda semua menikmati pesta ini."

Para bangsawan secara bergantian memberikan ucapan selamat kepada kedua pemeran utama pesta malam ini. Berbeda dengan Cordelia dan Everyl yang hanya memperhatikan dari kejauhan.

"Second Prince ganteng juga ya. Eh, tapi tetap Aeron gue yang paling ganteng sih," celetuk Everyl tiba-tiba sehingga membuat Cordelia yang ada di sampingnya seketika memutar bola mata dengan malas.

"Terserah lo deh."

"Oke balik lagi ke awal, jadi tadi lo mau bilang apa?"

"Umm... sebenarnya gak ada sih. Gue cuma jadiin lo alasan biar bisa kabur dari kerumunan itu," jawab Cordelia sembari menunjuk kerumunan para lady bangsawan yang masih berdiri membentuk kerumunan kecil.

EVELIA : Behind 'The Secret'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang