Hari tea party akhirnya tiba. Saat ini Chrysilla sudah siap dengan gaun indah miliknya. Beberapa kali ia memutar tubuhnya di depan cermin untuk memastikan bahwa penampilannya sudah sempurna. Ini adalah pesta pertama yang ia buat setelah memasuki usia dewasa, karena itu semuanya harus sempurna termasuk dengan penampilannya hari ini.
Rambut pirang keemasannya di kepang dengan indah, lalu ia sampirkan ke bahu kirinya. Jangan lupakan hiasan rambut berkilau di sepanjang kepangan itu yang menambah kesan mewah di penampilannya.
Chrysilla tersenyum tipis kala menatap pantulan wajah cantiknya di cermin. Ia kemudian bergumam, "aku adalah pemeran utama pesta hari ini, jadi tentu saja aku harus menjadi yang paling cantik di sana."
"Anda sudah siap, Your Highness?" Panggil seorang pemuda yang berada di luar kamar.
"Ya, aku akan keluar sekarang."
Suara langkah beriringan menggema di salah satu koridor istana yang mengarah ke taman Orlena yakni, taman pribadi milik Chrysilla yang diberikan oleh kaisar. Gadis yang ditemani oleh beberapa pelayan itu berjalan dengan semangat hingga bahkan bersenandung riang sehingga sesekali membuat beberapa pelayan di belakangnya menegur sikapnya. Seharusnya ia akan kesal karena itu, namun karena hari ini adalah hari yang istimewa, ia tidak mengindahkan hal tersebut.
Di tengah perjalanannya menuju taman langkahnya terhenti kala berpapasan dengan Evander yang datang dari arah berlawanan. Pemuda dengan balutan pakaian formal berwarna hitam dan campuran merah serta beberapa bordiran benang emas itu menghalang jalan saudari kembarnya itu dengan ekspresi datar.
"Apa yang kau lakukan? Aku harus segera menghadiri pesta teh." Keluh Chrysilla. Ia berusaha untuk tidak memperburuk perasaannya hanya karena gangguan kecil dari pemuda itu.
"Jangan melakukan hal aneh."
"Huh? Apa maksudmu?"
Netra pemuda itu berpendar ke arah para pelayan yang berbaris di belakang Chrysilla dengan membawa beberapa kotak hadiah entah untuk siapa. Lantas ia kembali menatap mata Chrysilla dengan tenang kemudian menghembuskan nafas perlahan.
"Ini pertama kalinya kau mengadakan acara seperti ini. Sama sekali seperti bukan dirimu. Apa aku salah mencurigaimu?"
Perlahan senyuman gadis itu pun luntur. Ia sudah menyerah untuk mempertahankan perasaan baiknya.
"Kenapa kau menganggapku seperti itu? Kau ini saudaraku atau bukan? Lagipula mengapa kau baru mengatakannya sekarang tidak dari kemarin. Kau bahkan tidak mengatakan bahwa akan pergi ke Lorath sejak beberapa hari yang lalu. Aku semakin merasa kau pun juga meninggalkanku. Jadi apa salah jika aku ingin menambah teman? Jangan memperlambat langkahku."
Evander terdiam. Sebelumnya tidak pernah ada rahasia diantara keduanya, ia selalu mengatakan kemanapun ia pergi pada Chrysilla bahkan jika itu untuk berperang dan akan ditentang keras oleh gadis itu. Mereka begitu dekat dan saling mengandalkan satu sama lain karena yang mereka miliki hanya mereka sendiri. Itulah sebabnya saat ini Evander tidak bisa mengatakan apa-apa. Ia tidak bisa mengatakan padanya bahwa ia diutus secara diam-diam oleh kaisar untuk menyelidiki kemungkinan pemberontakan yang akan dilakukan oleh pihak Ratu. Namun entah mengapa dan darimana gadis itu mengetahuinya.
Tidak juga mendapat balasan, Chrysilla segera membuang muka dan melenggang pergi meninggalkan saudara kembarnya itu disana. Ia bergegas memasuki taman untuk menyambut para tamu yang hadir sehingga ia tidak lagi memikirkan hal apa yang baru saja terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVELIA : Behind 'The Secret'
Historical Fiction"Mari kita bertunangan, Your Grace" "Mari kita batalkan pertunangan ini, Your Highness" Kedua gadis yang berada dalam dua kondisi berbeda, membuat mereka bertindak tidak seperti 'diri' mereka sendiri. Ivana dan Adelia menyadari bahwa keduanya masuk...