"Lady..." Panggil Ethan lembut.
Cordelia seketika mendongak kala mendengar suara yang familiar di telinganya. Mereka bertatapan cukup lama. Dan Ethan menyadari mata Cordelia yang memerah seperti akan menangis.
"Ada apa?"
"Ethan..."
"Kau baik-baik saja?"
"Aku... ingin istirahat..."
Ethan terdiam sejenak. Jelas sekali ada sesuatu yang terjadi pada gadis itu, namun entah mengapa sepertinya gadis itu berniat untuk menyembunyikannya.
"Baiklah, aku akan mengantarmu."
Mereka mulai melangkah bersama menuju ruang istirahat. Namun baru beberapa langkah Cordelia tiba-tiba kehilangan keseimbangan karena salah satu kakinya yang terasa seperti terkena sengatan sengatan listrik. Untung saja Ethan dengan sigap menangkapnya sehingga ia tak terjatuh ke lantai.
"Maafkan ketidaksopananku ini, Lady..."
Ethan tiba-tiba merengkuh pinggang Cordelia lalu mengangkat tubuh gadis itu ala bridal style. Cordelia yang terkejut langsung memeluk erat leher Ethan lalu menyembunyikan wajahnya di bahu lebar pria itu.
"T-tunggu... ini sangat memalukan..." bisik gadis itu dengan suara lirih.
"Maaf, tapi tampaknya kakimu sakit. Aku tak bisa membiarkanmu kesakitan."
"Tapi kita akan jadi tontonan orang-orang."
Ethan melihat ke sekitarnya, dan ternyata benar beberapa orang yang ada di dekatnya memang sedang melihat ke arah mereka. Bahkan Putra Mahkota yang baru saja masuk ke ballroom juga menatap mereka.
"Tahanlah sebentar, aku akan membawamu pergi dari sini."
"Cepatlah."
Beruntung Ethan cepat menemukan kamar istirahat yang kosong. Ia pun segera memeriksa keadaan kaki Cordelia. Dan dugaannya benar bahwa kaki gadis itu terkilir. Karena tidak mungkin ia tiba-tiba terjatuh seperti itu. Selain itu ia juga menemukan luka lecet di sekitar tumit dan jari kaki gadis itu.
"Kau pasti sudah kesakitan sejak tadi. Bagaimana bisa kau diam saja dan menahan semua ini?"
Ethan menatap wajah gadis yang ada di depannya itu yang sejak tadi hanya diam dengan tatapan kosong. Sebenarnya ia ingin sekali mengetahui alasan mengapa gadis itu tiba-tiba bersikap seperti ini, namun di sisi lain ia tak ingin memaksa gadis itu untuk memenuhi egonya. Ia akan menunggu gadis itu bercerita lebih dulu.
"Tunggu sebentar, aku akan memanggil dok-"
"Ethan..."
Ethan membelalak kaget saat melihat air mata yang mengalir di pipi gadis itu. Ia lantas menggenggam kedua tangan gadis itu, berusaha keras untuk menghibur gadis itu agar tidak menangis.
"Apa ini sangat sakit? Tolong tahan sebentar aku akan memanggil dokter untuk menghilangkan rasa sakitnya."
Baru saja pria itu hendak bangkit, Cordelia tiba-tiba bergerak ke arahnya lalu memeluk lehernya dengan erat.
"Ethan... bagaimana ini... apa aku sudah melakukan hal yang benar?"
Ethan tampak kebingungan dengan sikap gadis itu. Mendengar suara gadis itu di sela tangisnya membuat Ethan semakin kebingungan. Ia hanya bisa mengusap-usap punggung gadis itu berharap agar itu bisa menenangkannya sedikit.
"Jangan khawatir. Kau sudah melakukan hal yang benar."
Meskipun ia tak mengerti apa konteks yang dibicarakan oleh sang gadis, Ethan tetap berusaha keras untuk bisa menghibur gadis itu. Namun bukannya berhenti menangis, Cordelia malah semakin keras menangis dan semakin erat pula ia memeluk pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVELIA : Behind 'The Secret'
Ficción histórica"Mari kita bertunangan, Your Grace" "Mari kita batalkan pertunangan ini, Your Highness" Kedua gadis yang berada dalam dua kondisi berbeda, membuat mereka bertindak tidak seperti 'diri' mereka sendiri. Ivana dan Adelia menyadari bahwa keduanya masuk...