CHAPTER 32

219 28 11
                                    

Sebuah kereta kuda berhenti memasuki mansion milik keluarga Apollyon. Seisi mansion pun dibuat terkejut akibat dua sosok yang baru saja turun dari kereta itu, Cordelia dan Calix. Para pelayan terkejut melihat penampilan nona mereka yang sangat kacau, ditambah dengan sosok pria asing yang datang bersama gadis itu. Siapa pria yang dibawa oleh Lady Cordelia yang baru saja memutuskan pertunangannya dengan Putra Mahkota Allerick?

"Nona?! Apa yang terjadi dengan Anda?" Alex si butler segera berlari menghampiri sang nona untuk memeriksa keadaannya.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja." Gadis itu berujar sembari melangkahkan kakinya menuju pintu mansion.

"Kalau begitu... siapa tuan muda ini...?" Tanya Alex ragu sambil melirik ke arah pria asing yang mengikuti langkah Cordelia.

"Dia tamuku. Layani dia dengan baik," jawab Cordelia sambil terus melanjutkan langkahnya.

"Ayo masuk, Tuan Muda." Kalimat itu ditujukan untuk Calix.

"Terima kasih, Lady."

"Apa kakak ada di rumah?" Cordelia menoleh ke arah sang butler yang sedang mengikutinya dari belakang.

"Tuan muda—"

Ucapan Alex terpotong kala mendengar suara baritone yang tak asing dari arah mansion.

"Apa-apaan ini, Cordelia?"

Sontak Cordelia kembali menoleh ke depan, mendapati sosok sang kakak tengah berjalan ke arahnya dengan raut wajah yang menyeramkan. Gadis itu seketika membeku kala melihat sang kakak yang semakin mendekat.

"Kak... tunggu, ini salah pa—"

Grrtt. Reagan yang sampai di depan mereka dengan cepat mencengkram kerah baju Calix. Tatapan tajamnya membuat Calix tak mampu melawan dan hanya bisa menundukkan pandangannya.

"Beraninya kau melukai adikku!!"

Suara gertakan yang disertai geraman itu membuat siapapun bergidik ngeri. Bahkan para pelayan yang ada di sekitar pun seketika mematung dan segera menundukkan wajah mereka masing-masing. Tak ada yang berani bersuara, bahkan untuk bernafas pun mereka takut.

"Kak!! Lepaskan tanganmu! Ini salah paham. Bukan dia yang membuatku jadi seperti ini!"

Cordelia berusaha keras untuk memisahkan keduanya. Namun sepertinya usahanya itu tak membuahkan hasil.

"Kau tidak perlu membelanya, Cordelia. Aku sudah sering melihat pria brengsek seperti dia."

"Tidak! Kau salah paham. Bukan dia, tapi akulah yang melukai dia!"

Teriakkan Cordelia sepertinya membuahkan hasil. Reagan tiba-tiba terdiam kala mendengar kalimat yang baru saja diucapkan oleh adiknya itu.

"Apa maksudmu? Melukai dia?"

"Kau lihat luka di dahinya itu? Itu karena aku."

"Lalu? Apa yang terjadi dengan penampilanmu itu?"

"Ini... kau akan tahu sendiri besok pagi. Dari surat kabar."

"Surat kabar?"

Reagan mengernyit bingung, tak mengerti maksud perkataan gadis itu.

"Intinya, aku jadi seperti ini bukan karena dia. Jadi lepaskan tanganmu itu," ujar Cordelia sambil menunjuk ke arah tangan sang kakak yang masih mencengkram kerah baju Calix.

"Ah... maaf. Sepertinya saya salah paham."

Reagan segera melepaskan cengkramannya. Calix pun langsung merapikan kembali penampilannya sambil berkata, "Tidak apa-apa, Tuan Muda. Saya bisa mengerti itu."

EVELIA : Behind 'The Secret'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang