CHAPTER 17

175 21 4
                                    

Saat ini yang dilakukan Everyl hanyalah mondar mandir sendirian di kamarnya. Ia telah meminta kepada para pelayan untuk tak mengganggunya. Ia harus menenangkan pikirannya akibat kecemasan yang tiba-tiba saja melanda setelah ia mengingat sebuah ingatan yang sempat menghampirinya saat bersama Aeron semalam.

"Kenapa sih? Apa yang sebenarnya terjadi? Lo berada di pihak mana Everyl?"

Everyl berdecak keras, lalu ia menghempaskan tubuhnya ke kasur dalam keadaan telentang.

"Seharusnya gue senang kalau Everyl benar-benar ga ikut di eksekusi. Tapi perasaan ga nyaman ini..."

"Anda harus lari!!"

"Keadaan tidak akan pernah membaik karena semuanya sudah terlambat. Aku harus menyelamatkannya!"

"PERGI EVERYL!!"

Gadis itu langsung mendudukkan dirinya dan memeluk bantal. membiarkan tempat tidur yang tadinya telah dirapikan oleh pelayan kembali kusut dan berantakan.

"Pria itu siapa sih?? Ethan?? Ga, ga mungkin Ethan bicara seformal itu ke adeknya. Hmm... Dari suara itu... dia menyuruh Everyl kabur. Tapi siapa yang Everyl ingin selamatkan? Cordelia? Kalau emang dia jadi buronan karena dia adalah pengikut Cordelia, kenapa dia ga memilih kabur aja. Masa sih dia sesetia itu sama Cordelia? Apa sebenarnya mereka beneran sahabatan? Bukan antek-antek?"

Everyl menopang dagunya dengan tangan kanannya, ia terlihat berpikir keras.

Ia menyadari begitu banyak misteri dalam novel yang masih belum ia ketahui. keberadaan kilas adegan itu sendiri sangat aneh. sampai sekarang ia masih bisa merasakan bagaimana situasi hingga perasaan Everyl saat itu dengan jelas. Yang pasti, itu bukanlah suatu hal yang baik.

Satu hal yang akhirnya bisa ia simpulkan,

"Baik Everyl dibunuh atau engga, kayaknya gue ga bisa asal menikmati moment deh di sini. Gue dan Cordelia harus menjauh dari alur cerita atau benar-benar membelokkannya."

Gue dan Cordelia saat ini dalam keadaan cukup bahaya.

"Apa kau berencana untuk mengundang keluarga Apollyon?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau berencana untuk mengundang keluarga Apollyon?"

Chrysilla Renee de Euthoria bersama kakak kembarnya, Evander Remus de Euthoria terlihat berbincang ringan di tengah taman kekaisaran. Keduanya hanya dibatasi oleh meja bulat yang di atasnya terdapat berbagai cemilan serta teh. Saudara kembar itu sudah cukup lama menghabiskan waktu disana hanya untuk membahas tamu undangan yang akan mereka undang ke pesta ulang tahun mereka nanti.

"Akan sangat aneh jika tidak mengundang keluarga dari tunangan Putra Mahkota." Evander menanggapi ucapan Chrysilla dengan tak acuh. Pemuda itu terlalu sibuk membaca list tamu undangan yang akan menghadiri pesta ulang tahun mereka yang sudah disiapkan oleh butler kepercayaan. Bagaimanapun juga, ia tetap harus menyeleksi tamu undangan tersebut.

Dengan malas Chrysilla menumpu dagunya pada telapak tangan kanannya. Sesekali ia mengambil potongan kue kering di depannya dan melahap semuanya dalam satu kali gigitan. Rasa manis kue kering rasa coklat itu memenuhi mulutnya, membuat moodnya menjadi sedikit membaik. Sebenarnya ia paling tidak suka mengadakan pesta besar jika pada akhirnya pesta tersebut beralih fungsi menjadi ajang politik para bangsawan.

EVELIA : Behind 'The Secret'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang