"Tolong jangan ikut campur dulu, Your Grace."
Aeron terkesiap mendengar intonasi tegas sahabatnya itu. Sekalipun ia lebih tua dan memiliki posisi yang lebih tinggi, ia sama sekali tidak bisa membantah Reagan jika sedang dalam mode serius seperti saat ini.
"Hei, hei... kenapa suasananya jadi seperti ini? Karena kita sudah berkumpul di sini, bukankah kita harus bersenang-senang?" Ethan mencairkan suasana di waktu yang tepat. Untuk pertama kalinya Everyl merasa bangga pada sang kakak, karena beberapa saat yang lalu ia merasa tercekik karena suasana canggung yang diciptakan oleh Reagan.
Reagan berdehem sambil memalingkan wajahnya, bersahutan dengan Duke yang juga berdehem pelan.
"Omong-omong, bukankah ini pertemuan pertama kita, Lady?"
Ethan yang berdiri di antara kedua pria yang saling memalingkan wajah itu tiba-tiba mengulurkan tangannya pada Helene. Tentu saja mereka yang disana mengetahui bahwa kata-kata tersebut adalah kebohongan belaka. Nyatanya sudah berkali-kali Ethan mengunjungi kediaman Apollyon, sangat tidak mungkin untuknya tidak mengenal Helene. Namun karena mengingat posisi Helene yang belum diperkenalkan secara resmi di publik, mereka memutuskan untuk saling berpura-pura.
"Oh, benar. Perkenalkan saya Helene Apollyon, Tuan Muda," ucap gadis bersurai pirang itu sambil menyambut tangan yang terulur padanya.
Ethan tersenyum tipis, kemudian mencium singkat punggung tangan Helene sebagai tanda hormat.
"Saya Ethan Dalwood. Senang bertemu dengan Anda. Sekedar informasi, saya adalah teman dekat kakak Anda yang kaku ini," ujar Ethan sambil mengedipkan sebelah matanya, sehingga membuat Everyl seketika memandangnya jijik dan memutar bola mata malas.
"Jangan mempermalukanku!" Bisik Everyl dengan penuh penekanan sambil menarik kembali sang kakak ke sisinya.
"Oh, sepertinya sudah waktunya menerbangkan lampion!"
Melihat orang-orang berlari ke arah yang sama, Helene pun bergerak mendekati Aeron sambil tersenyum simpul membuat siapapun terpesona dengan kecantikan yang ia tunjukkan saat itu.
"Aeron, mari kita menerbangkan—"
"YOUR GRACE!!!"
Ethan hampir saja memukul kepala Everyl kala mendengar suara cempreng adiknya yang tiba-tiba memanggil salah satu sahabatnya itu. Rasa geram dan kesal tak bisa ia sembunyikan dari ekspresi wajah miliknya karena melihat tingkah sang adik yang semakin bertingkah seenaknya tanpa memperdulikan etika bangsawan sama sekali.
"Everyl, kecilkan suaramu. Jangan lupa kalau kita sedang dalam penyamaran," ucap Ethan dengan suara sedikit menggeram.
Bukannya takut, gadis itu malah terkikik tidak jelas dan kembali menghadap pada Aeron.
"Kalau begitu apa saya boleh memanggil Anda Ron, Your Grace?"
Semua yang mendengar itu sontak membulatkan mata tak percaya. Bahkan Ethan hampir saja memuncratkan air liurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVELIA : Behind 'The Secret'
Historical Fiction"Mari kita bertunangan, Your Grace" "Mari kita batalkan pertunangan ini, Your Highness" Kedua gadis yang berada dalam dua kondisi berbeda, membuat mereka bertindak tidak seperti 'diri' mereka sendiri. Ivana dan Adelia menyadari bahwa keduanya masuk...