"Hentikan salammu itu," potong pria itu tiba-tiba.
Mendengar hal itu, Cordelia segera mengangkat wajahnya kembali lalu menatap lurus ke arah sang Putra Mahkota.
"Apa yang dikatakan his majesty?"
Cordelia mengernyitkan dahinya sebentar, namun kembali memasang wajah datar sesaat kemudian. Gadis itu menoleh ke arah Arsene yang berdiri di samping Allerick sejak tadi.
"Tuan Green, katakan pada his highness tentu saja his majesty menyetujui pembatalan pertunangan itu."
Kedua pria itu tentunya dibuat bingung oleh gadis itu. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh gadis itu? Mengapa ia malah berbicara pada Arsene sang ajudan alih-alih kepada Allerick langsung?
"Y-your high–"
"Kenapa kau tiba-tiba membatalkan pertunangan ini?" Potong Allerick yang tiba-tiba melangkah mendekat ke arah Cordelia.
"Tuan Green, katakan pada his highness bahwa saya hanya melakukan apa yang selama ini beliau inginkan."
Alis milik pria bersurai hitam itu seketika berkerut kala mendengar perkataan Cordelia barusan. Netra keemasannya menatap tajam ke arah gadis yang tampak enggan menatapnya itu.
"Katakan alasannya. Bukankah selama ini kau selalu berusaha keras untuk mempertahankan hubungan ini?"
"Ya, benar. Karena itu saya ingin berhenti sekarang. Jadi mulai sekarang, tolong bersikap seolah kita bukan siapa-siapa. Karena saya tidak akan mengganggu Anda lagi. Mulai saat ini hingga kedepannya."
Allerick tak langsung merespon ucapan gadis itu. Ia masih terdiam kaku karena masih terkejut mendengar permintaan gadis itu barusan.
"Saya pikir tidak ada hal yang harus dibicarakan lagi, kalau begitu saya pamit undur diri. Segala berkat dan keagungan untuk Euthoria."
Gadis itu membungkuk singkat, kemudian segera berlalu melewati kedua pria di depannya itu.
"Apa ini karena putra sulung Marquess Dalwood itu?"
Langkah Cordelia seketika terhenti kala mendengar kalimat yang baru saja dilontarkan oleh Putra Mahkota. Ia berbalik dengan cepat kemudian mendapati sang Putra Mahkota tengah menatapnya sambil tersenyum dengan sinis.
"Apa maksud Anda?"
"Ha! Lihatlah. Kau langsung bereaksi ketika aku menyebutnya. Ternyata benar, diam-diam kau memiliki hubungan dengan pria lain di belakangku."
"Saya tidak tahu dari mana Anda mendengar rumor palsu itu, tapi Ethan tidak ada hubungannya dengan semua ini."
"Ethan? Ha! Bisa-bisanya kau menyebut namanya dengan santai, terlebih di depanku."
Allerick tertawa, namun tatapannya dingin tanpa ekspresi membuat siapapun merinding jika melihatnya. Tak terkecuali Cordelia. Gadis itu meneguk kasar salivanya kala melihat tatapan dari sang Putra Mahkota yang membuatnya tidak nyaman itu.
"Apabila Anda tidak berkenan jika saya dekat dengan pria lain, lalu bagaimana dengan Anda?"
Allerick memiringkan kepalanya dengan tatapan bingung. "Apa maksudmu?" Tanyanya.
"Apa Anda lupa? Malam itu Anda malah berdansa dengan adik tiri saya yang baru debut ke pergaulan sosial, alih-alih dengan saya. Apa itu adalah sesuatu yang wajar dilakukan?"
"A-apa?"
Allerick tampak gelagapan setelah mendengar pembelaan dari gadis itu. Ia tampak kebingungan untuk membalas perkataan gadis itu. Aura yang mengintimidasi sebelumnya tiba-tiba menghilang begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVELIA : Behind 'The Secret'
Ficción histórica"Mari kita bertunangan, Your Grace" "Mari kita batalkan pertunangan ini, Your Highness" Kedua gadis yang berada dalam dua kondisi berbeda, membuat mereka bertindak tidak seperti 'diri' mereka sendiri. Ivana dan Adelia menyadari bahwa keduanya masuk...